Politik, Kebudayaan, Sosial, Keagamaan, dan Bukti Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara

Diposting pada

Kehidupan Politik Kerajaan Kartanegara

Beberapa peninggalan kerajaan Kutai Kartanegara pada saat ini bisa kita lihat di Museum Mulawarman yang ada di daerah Tenggarong dan sebagian lainnya juga tersimpan di dalam Museum Nasional yang ada di Jakarta.

Politik, Kebudayaan, Sosial, Keagamaan, dan Bukti Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara
Politik, Kebudayaan, Sosial, Keagamaan, dan Bukti Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara

Kerajaan Kutai Kartanegara memiliki kehidupan politik yang turun temurun, dimana kepemimpinan akan diteruskan oleh anak, cucu hingga cicit dan sistem pemerintah tersebut sudah berjalan semenjak masa kepemimpinan Aswarman.

Namun, pemerintahan masih dikuasai oleh pemeluk ajaran Hindu yang berasal dari India, sehingga sistem pemerintahan berjalan secara sistematis dan teratur.

Wilayah kekuasaan kerajaan Kutai memiliki wilayah yang sangat luas dan mencakup 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur yang keseluruhannya berada dalam provinsi Kalimantan Timur. Baca Juga : Sejarah dan Asal Usul Kerajaan Singasari

Kebudayaan Kerajaan Kutai Kartanegara

Kebudayaan yang dianut oleh kerajaan Kutai Kartanegara adalah kebudayaan Hindu yang dapat dibuktikan dengan adanya penemuan Kalung Siwa di sekitaran Danau Lipan di kawasan daerah Kaman.

Kemudian, pada penelitian yang pernah dilaksanakan pada tahun 2001 ditemukan beberapa lukisan terdapat di bagian dinding goa di kawasan Gunung Marang yang berada di 400 km sebelah Utara Kota Balikpapan.

Ditambah dengan penemuan artefak seperti reruntuhan Candi yang berupa gerabah, peripih, manik-manik, keramik, patung perunggu dan artefak lainnya.

Kehidupan Sosial dan Keagamaan Kerajaan Kutai Kartanegara

Kehidupan sosial serta kehidupan beragama masyarakat memakai bahasa Sankskerta yang dipakai menjadi bahasa resmi agama.

Mata pencaharian masyarakat kerajaan Kutai Kartanegara adalah ternak sapi dan juga ada beberapa pekerjaan lainnya, seperti berdagang dan bercocok tanam.

Posisi kerajaan Kutai Kartanegara yang berada di tepi sungai Mahakam menyembabkan tanah kerajaan menjadi subur dan sangat cocok digunakan untuk bercocok tanam.

Masyarakat sekitar kerajaan Kutai Kartanegara mulai berdagang dan menjalankan hubungan dagang dengan beberapa negara seperti negara China dan India.

Setelah mengetahui sejarah singkat dari Kerajaan Kutai Kartanegara, berikut akan dipaparkan beberapa peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara yang sampai saat ini masih dapat dilihat di Museum Nasional Jakarta dan juga Museum Mulawarman, Tenggarok Kutai Kartanegara.

  1. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan Kerajaan Kutai Kertanegara tertua yang ada di Indonesia yang dapat menjadi bukti sejarah dari Kerajaan Hindu di Provinsi Kalimantan.

Yupa merupakan tiang batu yang dipakai untuk mengikat hewan kurban atau manusia yang dipersembahkan untuk para dewa. Pada tiang batu terdapat tulisan yang dipahat dengan bahasa Sankskerta atau huruf Palawwa.

  1. Ketopang Sultan
  2. Kalung Ciwa
  3. Kalung Uncal

Kalung Uncal merupakan kalung yang dibuat dari emas 170 gram dengan hiasan liontin dilengkapi relief cerita Ramayana.

  1. Kura-kura Emas

Kura-kura emas ditemukan di daerah Long Lalang di daerah hulu sungai Mahakam. Kura-kura emas ini dibuat dari emas seberat 23 karat yang digunakan sebagai upacara penobatan Sultan Kutai Kartanegara, yang menjadi simbol Dewa Wisnu.

  1. Pedang Sultan Kutai Kertanegara
  2. Tali Juwita
  3. Keris Bukit Kang

Ini merupakan keris permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama.

  1. Kelambu Kuning

Beberapa benda yang dipercayai memiliki kekuatan magis disimpan di dalam kelambu kuning.

  1. Singgasana Sultan
  2. Meriam

Dipakai untuk pertahanan Kerajaan Kutai Kartanegara.

  1. Keramik Kuno Tiongkok
  2. Gamelan gajah prawoto
  3. Tombak Kerajaan Majapahit
  4. Arca Bulus

Demikianlah beberapa peninggalan bersejarah kerajaan Kutai Kartanegara yang hingga saat ini masih bisa kita temui di dalam Museum yang bersejarah tersebut. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Pengertian Negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *