Cara Budidaya Tanaman Duku Secara Organik – Lansium domesticum Corr atau yang dikenal sebagai duku merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia. Duku merupakan salah satu buah yang paling digemari di seluruh pelosok Nusantara.

Duku juga dikenal sebagai salah satu buah-buahan budidaya utama bagi masyarakat Indonesia. Berbagai variasi duku ditanam di Indonesia seperti duku komering, duku metesih, dan duku condet.
Duku merupakan buah segar yang dapat dijadikan nutrisi. Bahkan, kayu tanaman duku yang berwarna cokelat mudah bersifat keras dan tahan lama dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai tiang rumah, gagang perabotan, dan lainnya.
Kulit buah dan biji dapat juga dimanfaatkan sebagai antidiare dan obat menyembuhkan demam. Selain itu, kulit kayunya yang memiliki rasa sepat digunakan untuk mengobati disentri, sedangkan tepung kelut kayu dari tanaman duku dapat digunakan untuk menyembuhkan bekas gigitan kalajengking.
Faktor yang Perlu Diperhatikan saat Budidaya Tanaman Duku
1). Iklim
Dari segi iklim, berikut ini adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan saat budidaya tanaman duku yaitu.
- Angin tidak akan terlalu mempengaruhi pertumbuhan tanaman duku, namun tidak akan dapat mendukung pertumbuhan yang optimal pada daerah yang memiliki kecepatan angin yang tinggi
- Tanaman duku ini umumnya dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan yang tinggi dan merata sepanjang tahun. Selain itu, duku dapat tumbuh optimal pada daerah dengan iklim basah hingga agak basah dengan curah hujan antara 1500 – 2500 mm/tahun.
- Duku dapat tumbuh optimal pada intensitas cahaya matahari yang tinggi
- Duku juga dapat tumbuh subur apabila terletak di suatu daerah dengan suhu rata-rata mencapai 19°C
- Kelembaban udara yang tinggi seringkali mempercepat pertumbuhan tanaman duku, namun kelembaban udara yang rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku.
2). Media tanam
- Tanaman duku dapat tumbuh baik pada tanah yang mengandung banyak bahan organik, bersifat subur, dan memiliki aerasi tanah yang baik. Namun, pada tanah yang banyak mengandung pasir, duku tidak akan bereproduksi dengan baik apabila tidak disertakan dengan pengairan yang cukup.
- Derajat keasaman tanah (pH) cukup baik untuk tanaman duku yaitu berkisar 6 – 7, meskipun tanaman duku seringkali relatif lebih toleran terhadap keadaan tanah masam.
- Pada daerah yang agak basah, tanaman duku akan tumbuh dan berkembang biak dengan baik, apabila keadaan air tanah kurang dari 150 m di bawah permukaan tanah (air tanah tipe a dan tipe b). Namun, duku tidak menginginkan adanya air tanah yang menggenang karena seringkali menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman.
- Duku juga lebih menyukai tanaman yang agak lereng sebab duku tidak dapat tumbuh optimal pada kondisi air yang tergenang. Pada tempat yang agak lereng, air hujan akan terus mengalir dan tidak membentuk genangan air.
3). Ketinggian tempat
Duku menghendaki lahan yang memiliki ketinggian tidak lebih dari 650 m di atas permukaan laut.
Cara Budidaya Tanaman Duku secara Organik
1). Pembibitan
Bibit tanaman duku yang akan ditanam akan sangat menentukan produksi duku. Bibit yang ditanam sebaiknya memenuhi syarat berikut, yaitu bebas dari hama dan penyakit, memiliki sifat cepat tumbuh, serta tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk dan ukuran lebih seragam.
Perbanyakan tanaman duku masih dilakukan dengan menggunakan benih atau semai yang tumbuh spontan di bawah pohon, selanjutnya dipelihara dalam pot hingga setinggi hampir 1 meter.
Oleh karena itu, keberhasilan perbanyakan generatif cukup tinggi, walau memerlukan waktu yang relatif lama.
Ukuran benih yang besar akan meningkatkan daya perkecambahan dan daya tahan semai. Diperlukan waktu sekitar 10 – 18 bulan agar diameter batang sebesar pensil, yaitu ukuran yang sesuai untuk usaha penyambungan atau penanaman di lapangan.
Adapun perbanyakan dengan stek memungkinkan dengan menggunakan kayu yang masih hijau, serta memerlukan perawatan yang teliti.
Masa penyemaian benih sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar diperoleh keadaan yang lembab dan basah. Cara pembuatan media yaitu campuran tanah subur dan pupuk organic dengan perbandingan proporsional. Apabila diperlukan, dapat ditambahkan sedikit pasar sebagai media tanam.
Tempat persemaian dapat berupa bedengan, kantong plastic, dan keranjang. Untuk pemeliharaannya, bibit duku hanya memerlukan pemberian air yang cukup, terutama pada musim kemarau. Apabila tanaman sudah tumbuh kuat dan kokoh, penyiraman cukup dilakukan seperlunya saja, apabila media penyemaian kering. Bibit yang siap tanam umumnya berusia 2 – 3 bulan dengan tinggi bibit sekitar 30 – 40 cm.
Baca Juga :
2). Pengolahan Media Tanam
Media tanam yang akan digunakan perlu diketahui terlebih dahulu tingkat pH tanah yang sesuai, yaitu 6 – 7. Kondisi tanah yang akan diolah juga harus sesuai yaitu tanah yang mengandung banyak bahan organic serta airase tanah yang baik.
3). Teknik Penanaman
- Jarak tanam yang dianjurkan akan sangat bervariasi, mulai dari jarak 8 x 8 m hingga jarak 12 x 12 m untuk tipe longkong. Jarak tanam ditentukan dengan memperhatiakn adanya pohon pendampingnya. Variasi jarak tanam yang lain adalah 7 x 8 m, 8 x 9 m, 9 x 9 m, dan 9 x 10 m. Namun, perlu diperhatikan jarak tanam sebaiknya cukup lebar karena apabila tanaman sudah cukup dewasa, maka tajuk akan membutuhkan area bergerak yang lebih luas.
- Waktu terbaik untuk membuat lubang tanam adalah 1 – 2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam minimal adalah berukuran 0.6 x 0.6 x 0.6 m. Namun, ukuran yang lebih besar seperti 0.8 x 0.8 x 0.7 m akan lebih baik lagi. Pembentukan lubang tanam disesuaikan dengan bibit duku yang akan ditanam. Apabila bibit duku yang ditanam berakar panjang, maak lubang harus lebih dalam. Sedangkan, bibit duku yang berakar pendek akan diusahakan lebih luas dan lebar.
- Penanaman bibit sebaiknya menunggu hingga tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah di sekitarnya. Tanah pada lubang tanam digali dengan ukuran kira-kira sebesar kantung yang dibuat untuk membungkus bibit. Namun, perlu menjadi perhatian bahwa posisi akar tidak boleh terbelit sehingga tidak mengganggu proses pertumbuhan. Saat menanami bibit, kondisi tanah harus basa atau disiram dahulu.
4). Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan penyulaman
Penjarangan digunakan untuk mengurangi persaingan antara tanaman pokok dan tanaman lain, yang diperlukan untuk mendapatkan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh. Adapun penyulaman dilkaukan apabila ada tanaman duku yang mati. Sekitar radius 1 – 2 meter dari tanaman duku harus bersih.
- Penyiangan
Penyiangan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput dan herba kecil yang mengganggu pertumbuhan, baik dengan manual ataupun dengan bantuan alat.
- Pemupukan
Pemupukan diperlukan untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah. Berikut ini adalah aturan pemupukan yang dijadikan patokan.
- Tahun kedua dan ketiga untuk setiap pohon duku dapat diberikan pupuk 15 – 30 kg pupuk organic, urea 100 gram, TSP 50 gram, dan ZK 20 gram
- Tahun keempat, kelimat, dan keenam, dosis pupuk dinaikkan menjadi 25 – 40 kg pupuk organic, urea 150 gram, TSP 60 gram, dan pupuk ZK 40 gram
- Tahun berikutnya, dosis pupuk ditingkatkan kembali.
- Pengairan dan penyiraman
Tanaman duku hanya memerlukan penyiraman air yang cukup terutama pada musim kemarau. Saluran air sebaiknya dibuat untuk mencegah tergenangnya air.