Cara Budidaya Tanaman Kakao – Siapakah yang tidak mengenal tanaman cokelat? Tanaman cokelat atau kakao merupakan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan cokelat.
Tepatnya, biji dari tanaman ini diolah untuk mendapatkan cokelat yang enak dan berkualitas. Biji tanaman kakao memiliki kandungan kalori, lemak, protein, vitamin, glukosa, serat, karbohidrat, kalium, dan natrium.
Oleh sebab itulah terkandung banyak manfaat dari tanaman tersebut seperti menjaga keseimbangan gula darah dalam tubuh, meningkatkan kinerja otak dan membangkitkan mood, merawat dan meregenerasi kulit melalui produk kecantikan berbahan dasar kakao, dan lainnya.
Pada awalnya, tanaman ini dikembangkan di Amerika dan merupakan salah satu hasil hasil pertanian negeri paman Sam tersebut.
Tanaman kakao merupakan tanaman musiman sehingga dibutuhkan waktu tertentu untuk dapat memproduksi cokelat dengan baik. Tak jarang mengapa orang-orang lebih memilih untuk membudidayakan tanaman ini agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Cara Budidaya Tanaman Kakao
Terdapat beberapa langkah agar budidaya tanaman kakao berhasil guna memenuhi permintaan pasar akan kebutuhan cokelat kakao. Berikut adalah langkah-langkah cara budidaya tanaman kakao yang harus anda ketahui:
Mempersiapkan lahan sebagai tempat penanaman tanaman kakao
Dalam hal ini, terdapat beberapa langkah yang mesti dilakukan, diantaranya adalah mengukur area lahan dan mempertimbangkan laju pertumbuhan hama yang berkemungkinan akan menghambat pertumbuhan tanaman kakao serta memastikan area lahan selalu bersih dan terawat dengan mengagendakan jadwal membersihkan lahan tedsebut.
Melakukan penanaman pohon pelindung
Pohon pelindung dimanfaatkan untuk melindungi bakal tanaman kakao. Selain itu, pohon pelindung tersebut juga akan menjaga kestabilan suhu di area kebun kakao agar tanaman kakao dapat tumbuh dengan baik.
Namun, sebelum menanami pohon pelindung di area kebun tanaman kakao, pastikan bahwa pohon pelindung tersebut memenuhi persyaratan sebagai pohon pelindung dengan memperhatikan sisi ekonomisnya.
Sebaiknya penanaman pohon pelindung dilakukan pada saat area kebun kakao belum ditanami pohon kakao tersebut.
Beberapa jenis pohon yang dapat dijadikan sebagai pohon pelindung diantaranya adalah Maghonia macrophylla, Ceiba petranda atau Albizzi falcata.
Perhatikan jarak antar tanaman kakao dan pola dalam menanamnya
Jarak tanaman kakao diberlakukan untuk memberi ruang bernapas antar tanaman. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jarak antar tanaman kakao adalah luas area kebun kakao itu sendiri beserta jumlah tanaman yang akan ditanam.
Selain itu, hal tersebut akan memudahkan penyusunan struktur pola penanaman kakao. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini.
Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman Kakao per Hektar | |
Jarak Tanam (m x m) | Jumlah Tanaman per Hektar |
2.4 x 2.4 | 1680 |
3 x 3 | 1100 |
4 x 4 | 625 |
5 x 5 | 400 |
3.96 x 1.83 | 1380 |
2.5 x 3 | 1333 |
4 x 2 | 1250 |
3 x 2 | 1250 |
Memperhatikan sistem penanaman dan struktur tanah
Dalam menanam tanaman kakao, perhatikan juga sistem penanaman lainnya dengan menambahkan pohon penutup tanah.
Pohon tersebut berfungsi untuk menyuburkan tanah dan menjaga tanah agar tetap gembur. Beberapa tanaman penutup tersebut adalah berasal dari jeni kacang-kacangan.
Berikan pupuk awal tanaman kakao
Perlu diketahui bahwa hal yang pertama dilakukan sebelum pemindahan tanaman kakao ke area kebun adalah pemberian kapur dolomit dengan cara menaburkannya pada lubang tanam.
Setelah itu, baru dilanjutkan dengan pemberian pupuk kompos dan pupuk TSP secara bersamaan. Setelah itu, tutuplah bekas pupuk tersebut dengan daun kering dan diamkan area selama dua minggu.
Perhatikan cara menanam bibit kakao
Awalnya, bibit kakao ditanam pada polybag hingga berumur empat bulan. Pada masa itulah bibit tersebut dipindahkan ke lahan penanaman kakao, namun pastikan point-point sebelumnya sudah dilakukan secara optimal.
Setelah semua dirasa sudah berjalan sesuai aturan, masukkan bibit tanaman kakao tersebut ke dalam lubang yang telah disediakan. Pastikan agar akar tanaman tidak ada yang terputus.
Langkah selanjutnya adalah lindungi tanaman kakao tersebut dengan menanam pelepah sawit dan sebagainya di sekitar bibit tersebut agar tidak tersengat panas matahari langsung.
Perawatan tanaman kakao secara rutin
Setelah tanaman kakao sudah ditanam dengan baik, pastikan perawatannya rutin dilakukan.
Beberapa perawatan tersebut diantaranya adalah melakukan penyulaman secara berkala demi memastikan tanaman berkembang dengan baik atau tidak, lakukan penyiraman sesuai dengan kebutuhan tanaman kakao, dan lakukan penyiangan untuk memberantas gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kakao tersebut.
Perhitungkan jangka pemberian pupuk
Dalam memberikan pupuk terhadap tanaman kakao, pastikan bahwa pupuk tersebut diberikan secara bertahap. Beberapa jenis pupuk yang dapat diberikan diantaranya adalah ZL, KCP, Urea, NPK, TSP atau SP36.
Pastikan cahaya matahari tanaman kakao tercukupi
Seiring berjalannya waktu, tanaman pelindung kakao juga tumbuh semakin besar dan dikhawatirkan akan menghalangi sinar matahari tanaman kakao itu sendiri. Hal-hal yang harus dilakukan adalah menebang pohon pelindung kakao tersebut.
Menanggulangi penyakit tanaman kakao
Untuk menanggulangi hama dan penyakit pada tanaman kakao, kenali terlebih dahulu jenis penyakit atau hama yang akan menjangkiti seperti kutuan, ulat kilan, ulat jaran, ngengat buah, jamur upas, dan busuk buah.
Persiapan panen buah kakao
Buah kakao dapat dipanen apabila sudah memasuki usia 5 hingga 6 bulan terhitung sejak masa berbunga. Matang atau tidaknya buah dapat dilihat dari perubahan warna kulit buah menjadi warna kuning hingga kemerahan.
Baca Juga :
Pastikan tidak memotong buah hingga ke pangkal karena akan merusak produksi buah. Setelah pemetikan buah dilakukan, pisahkan biji dan daging buah agar biji dapat segera dijual ke pengepul.
Nah, itulah beberapa panduan singkat mengenai budidaya kakao. Lakukanlah secara berurutan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.