Cara Budidaya Tanaman Mentimun – Mentimun merupakan jenis sayuran yang sering ditemui di pasaran berwarna hijau dengan garis-garis putih.
Mentimun atau yang dikenal dengan nama latin Circumis sativus adalah tanaman yang masih satu keluarga dengan labu dan sejenisnya sehingga tanaman ini sangat disukai oleh masyarakat Indonesia khususnya.
Kandungan gizi yang terdapat dalah buah mentimun seperti kalori, lemak, kalium, vitamin, protein, dan lainnya mampu menstabilkan kandungan gula darah dan kolesterol, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Dibalik manfaat yang terkandung pada mentimun, itulah sebabnya mengapa tanaman yang satu ini dijadikan sebagai tanaman budidaya. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan budidaya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kiat sukses dalam budidaya mentimun. Berikut adalah ulasannya.
Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun
Salah satu kiat sukses dalam budidaya mentimun adalah dengan memperhatikan kondisi tanah dimana akan berlangsungnya budidaya seperti ketinggian tanah, kelembaban, curah hujan, derajat keasaman, dan elemen-elemen yang terkandung pada tanah tersebut.
Mentimun merupakan tanaman yang cocok ditanam pada dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun, ketinggian optimal yang berlaku adalah sekitar 1.000 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut dengan kadar pH 6 hingga 7 dan suhu berkisar 19°C hingga 22°C.
Selain itu, Tanah area budidaya mentimun harus mengandung unsur hara organik yang tinggi dikarenakan tanaman ini merupakan tanaman yang rentan terhadap penyakit.
Menyiapkan Bibit Tanaman Mentimun
Pembibitan budidaya mentimun dapat dilakukan secara penyemaian atau penanaman langsung pada area budidaya. Apabila memilih untuk melakukan penyemaian, penyemaian tersebut dapat dilakukan pada empat minggu sebelum masa tanam.
Pemilihan bibit mentimun untuk dibudidayakan harus merupakan bibit yang berasal dari indukan pilihan dimana biji atau benih mentimun tersebut terbebas dari kerusakan.
Persiapan dan Penanaman
Seperti halnya melakukan budidaya pada tanaman lainnya, area budidaya mentimun juga ditata dengan melakukan pembuatan bedengan.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan budidaya mentimun adalah menjaga kelembaban tanah karena mentimun adalah tanaman yang tidak tahan akan kekeringan.
Sebelum dilakukan penanaman, buatlah lubang sedalam 2.5 cm. Jangan lupa memberikan jarak antar tanaman sekitar 50 cm hingga 100 cm.
Bibit mentimun tersebut dimasukkan ke dalam tanah yang sudah dilubangi. Taburkan pupuk kompos untuk menutupi lubang tersebut sebagai pupuk awal.
Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah melakukan penanaman dengan baik dan benar, kiat sukses dalam budidaya mentimun selanjutnya adalah melakukan perawatan dan pemeliharaan budidaya mentimun meliputi pengairan, penyiangan, pemupukan lanjutan, penambahan tiang rambat dan mulsa, serta pemberantasan hama dan penyakit yang menyerang budidaya mentimun.
Pengairan budidaya mentimun dapat dilakukan secara berkala atau sesuai dengan kebutuhan budidaya mentimun. Setelah seminggu pasca penanaman, area budidaya mentimun dapat dilakukan penyiangan untuk mengatasi pertumbuhan gulma sejak dini.
Pemberian pupuk lanjutan dapat diberikan setelah mentimun berumur 15 hari pasca tanam. Pupuk yang dapat diberikan adallah pupuk Urea sebanyak 25 kg per hektar, TSP sebanyak 40 kg per hektar, dan KCl sebanyak 20 kg per hektar.
Pemberian tiang rambat pada budidaya mentimun dapat menggunakan kayu, tongkat, dan lainnya dengan syarat tiang rambat tersebut merupakan tiang yang kokoh yang dapat menopang tanaman mentimun dengan baik.
Setelah melakukan penambahan tiang rambat, berikan mulsa pada bedengan budidaya mentimun apabila tunas mentimun tersebut telah terlihat. Pemberian mulsa dilakukan untuk mencegah pertumbuhan gulma. Adapun bahan baku mulsa tersebut berasal dari bahan-bahan organik seperti serbuk kayu atau jerami.
Hama dan Penyakit Mentimun dan Cara Pemberantasannya
Mengetahui hama dan penyakit yang dapat menjangkiti tanaman mentimun bertujuan agar mendapatkan cara yang tepat dalam melakukan pemberantasannya.
Hama dan penyakit yang biasa menjangkiti budidaya mentimun tersebut diantaranya adalah rumput liar, kepik, dan karat daun. Pemberantasan rumput liar dapat dilakukan dengan pestisida roundup, sedangkan pemberantasan kepik dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida.
Penyakit lainnya adalah karat daun yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang dapat diberantas dengan fungisida maupun secara manual.
Pemanenan
Budidaya mentimun sudah dapat dilakukan pemanenan apabila telah berumur 75 hari terhitung masa tanam. Timun yang dapat dipanen merupakan timun yang memiliki panjang 15 hingga 30 cm.
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara memetik mentimun yang tidak terlalu tua atau tidak terlalu muda. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan warna mentimun yaitu berwarna hijau.
Upayakan untuk memetik dengan baik tanpa merusak tanaman dan hindari pemilihan mentimun bewarna pucat atau kekuning-kuningan karena mentimun tersebut merupakan mentimun yang tidak baik untuk dikonsumsi.
Setelah memanen mentimun, simpanlah mentimun tersebut di tempat yang sejuk dan terjaga dari sinar matahari.