Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Ganyong – Ganyong adalah salah satu tanaman yang berasal dari Amerika Selatan.

Umbi ganyong dapat dimanfaatkan sebagai pengganti padi dan singkong karena kaya akan karbohidrat.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Ganyong
Tanaman ganyong juga dapat tumbuh dengan baik di Idnonesia, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Pada umumnya, tanaman ganyong tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan karena dapat tumbuh baik di segala jenis tanah, serta dengan suhu lingkungan dingin maupun panas.
Selain sebagai sumber karbohidrat, pucuk daun dari ganyong juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, serta dapat juga digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang indah.
Namun, Anda harus memperhatikan hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman ganyong karena bukan hanya dapat menyebabkan tanaman ganyong terlihat jelek, namun juga dapat menyebabkan kematian tanaman ganyong.
Ini dia beberapa cara pengendalian hama dan penyakit tanaman ganyong yang dapat Anda lakukan dengan mudah.
Melakukan optimasi terhadap budidaya tanaman ganyong
Ketika melakukan budidaya tanaman ganyong, ada baiknya Anda memilih bibit ganyong unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Jika hal tersebut sulit, maka paling tidak Anda harus memastikan bahwa bibit yang Anda gunakan sehat.
Selain itu, lahan yang digunakan untuk budidaya ganyong sebaiknya memiliki sistem drainase yang baik, yang mana berarti harus dipastikan bahwa tanaman ganyong tidak akan terendam genangan air apabila hujan turun atau penyiraman dilakukan.
Usahakan juga tanaman ganyong memperoleh sinar matahari yang cukup agar kelembaban juga tidak terlalu tinggi.
Menjaga kebersihan dan sanitasi kebun Anda
Seperti semua tumbuhan lainnya, ganyong membutuhkan air dan unsur hara untuk pertumbuhannya.
Air dan unsur hara ini bisa diperoleh dari dalam tanah. Namun, tanah yang kaya akan unsur hara akan mudah ditumbuhi oleh gulma.
Gulma dapat mengganggu pertumbuhan tanaman ganyong karena berkompetisi dengan tanaman ganyong dalam meperoleh nutrisi dari dalam tanah.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pencabutan gulma secara teratur dan membersihkan daun-daun maupun bunga ganyong yang berguguran agar tidak menjadi sarang tumbuhnya hama, gulma atau penyakit.
Menggunakan pengendalian hama dan penyakit secara mekanik
Cara tradisional yang paling mudah dan aman untuk membasmi hama dan penyakit adalah dengan melakukan pengendalian mekanik.
Apabila Anda mendeteksi adanya gejala penyakit pada tanaman ganyong Anda, maka Anda harus langsung memotong dan memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi.
Sementara itu, jika bagian tanaman tidak dapat dipisahkan karena infeksi sudah terlalu parah, maka mau tidak mau Anda harus mencabut tanaman ganyong Anda dan memusnahkannya agar penyakit tidak menjalar ke tanaman lain yang masih sehat.
Lubang bekas tanaman harus disemprot dengan insektisia atau nematisida tergantung pada hama yang menyerang tanaman Anda sebelumnya.
Pengendalian hama secara hayati
Pengendalian ini relatif sulit karena Anda harus mempelajari rantai makanan dari hama yang menyerang tanaman Anda.
Anda dapat mencari musuh alami dari hama tersebut lalu mengembakbiakannya. Hal ini dilakukan untuk mengusir hama tersebut atau membunuhnya.
Contohnya, apabila hama yang menyerang tanaman ganyong Anda adalah ulat atau belalang, maka Anda dapat mengembakbiakan burung yang dapat memangsa kedua hama tersebut.
Namun, Anda juga harus hati-hati, pastikan bahwa burung tersebut tidak merusak tanaman ganyong Anda.
Menggunakan insektisida untuk membasmi hama
Hama yang sering menyerang tanaman ganyong adalah kumbang, belalang hingga ulat tanah.
Hama ini dapat memakan daun dari tanaman ganyong, sehingga dapat mengganggu proses fotosintesis dari tanaman dan pertumbuhan tanaman juga akan terganggu.
Oleh karena itu, hama tersebut perlu dibasmi sebelum berkembangbiak lebih banyak lagi. Kumbang dan belalang dapat diberantas dengan menggunakan insektisida jenis Agrothion 50 (dosis 0,6-2 liter/ha).
Sementara, hama ulat tanah dapat diberantas dengan menggunakan insektisida Hostathion 40 EC, Dursban 20 EC atau Phosvel 30 EC sesuai dosis yang dianjurkan pada kemasan.
Penggunaan insektida sebaiknya dihentikan 2-4 minggu sebelum Anda melakukan panen terhadap tanaman ganyong karena dapat beresiko meninggalkan residu yang akan berbahaya ketika dikonsumsi oleh manusia.
Menjaga kondisi penyimpanan ganyong
Beberapa hama lain dapat juga menyerang hasil panen ganyong Anda. Beberapa hama tersebut diantaranya adalah Calopodes ethilus dan Cobalis cannae.
Sementara itu, ada juga kemungkinan serangan patogen Fusarium spp dan Rhizoctonia spp.
Hama dan patogen tersebut dapat menyebabkan busuknya hasil panen ganyong Anda. Oleh karena itu, usahakan agar hasil panen disimpan di tempat yang kering dengan kelembaban yang rendah untuk mencegah serangan dari hama dan penyakit.
Itu dia beberapa cara mudah namun efektif yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman ganyong Anda. Selamat mencoba!
Baca Juga : Morfologi Tanaman Ganyong