Keunggulan dan Kekurangan Sapi Bali – Semua pasti mengenal banteng bukan? Banteng yang telah dijinakkan atau didomestikasikan pada beberapa daerah di Asia Tenggara dan Australia sering dikenal dengan sebutan Sapi Bali.
Sapi Bali atau nama latinnya Bos Sondacius ini telah didomestikasi sejak 3.500 SM di Pulau Jawa, Bali hingga Lombok. Pendapat ini diperkuat dengan masih adanya populasi banteng yang hidup liar pada wilayah tersebut.
Walaupun sapi Bali dikembangkan di Bali, tapi keberadaannya sudah menyebar ke beberapa negara seperti Malaysia dan Philipina.
Sapi Bali juga dikenal sebagai sapi yang sangat tangguh dan kuat ketika mereka dipekerjakan di sawah untuk membajak.
Setiap sapi pasti memiliki keunggulan dan kekurangannya masing – masing bukan? Berkut ini akan dibahas sedikit tentang keunggulan dan kekurangan sapi Bali yang berasal dari pulau Dewata.
Keunggulan sapi Bali
- Sapi Bali adalah salah satu sapi yang mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
- Sapi Bali memiliki tingkat kesuburan yang sangat tinggi atau fertilitas tinggi untuk menghasilkan keturunan baru yaitu sekitar 83 %.
- Sapi Bali memiliki Karkas yang berkualitas baik dan bisa dikatakan bahwa karkasnya memiliki persentase cukup tinggi yaitu sekitar 57 %
- Sapi Bali dapat bertahan pada lingkungan yang memiliki jumlah pakan yang terbatas.
- Sapi Bali juga dapat hidup dengan pakan yang jelek atau tidak layak untuk di konsumsi misalnya rumput – rumput yang bergizi rendah.
- Sapi Bali memiliki daya cerna yang baik terhadap pakan – pakan mereka.
- Sapi Bali memiliki daging yang berkualitas baik juga selain Karakas yang dihasilkan.
- Ketika anda menjual sapi Bali, maka harganya tidak cukup mengecewakan karena harga jualnya sangatlah stabil bahkan setiap tahunnya harga sapi Bali lebih cenderung meningkat.
- Sapi Bali memang memiliki Karkas yang berkualitas baik, namun kandungan lemak yang dihasilkan oleh si Karkas rendah.
- Daging sapi Bali memiliki tingkat keempukan yangbaik dan tidak kalah dengan tingkat keempukan daging – daging impor.
- Sapi Bali memiliki tingkat fertilitas lebih tinggi dibandingkan dengan sapi Eropa yang hanya 60 % sedangkan sapi Bali berkisar dari 83 – 86 %.
- Sapi Bali memiliki tingkat daya tahan yang baik ketika mereka berada pada kondisi panas yang tinggi.
- Sapi Bali merupakan sapi yang memiliki sifat reproduksi sangat bagus yang mana mereka dapat beranak setiap tahunnya dengan periode kehamilan sekitar 280 – 294 hari, persentase sapi Bali hamil sekitar 86,56 % setelah mereka kawin tapi persentase kelahiran bayi sapi Ali hanya sekitar 83,4 % dan persentase kematian si bayi sapi Bali itu sendiri sekitar 3,65 %, sedangkan interval proses sapih anak sapi Bali sekitar 15,48 – 16,28 bulan.
- Sapi Bali adalah sapi yang sangat mudah sekali dikendalikan bahkan dijinakkan.
- Pada sapi Bali jenis Nusa Penida dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit Jembrana sendiri, selain itu mereka juga terbebas dari 4 macam penyakit, di antaranya : Penyakit Jembrana, Penyakit Antraks, Penyakit Kuku dan Mulut serta MalignantCatarrhalFever atau MCF.
Kekurangan Sapi Bali
- Sapi Bali sangat mudah terserang penyakit Jembrana yang penyebarannya melalui Lalat kecuali sapi Bali jenis Nusa Penida. (Baca : Cara Mengatasi Penyakit Jembrana)
- Sapi Bali juga mudah sekali terserang MalignantCatarrhalFever atau MCF ketika mereka berdekatan dengan domba kecuali sapi Bali jenis Nusa Penida.