Komponen Protoplasma dan Non-Protoplasma – Setiap mahkluk hidup sejatinya terdiri atas sel-sel yang membentuk struktur mahkluk hidup itu sendiri.
Sel dapat dikatakan sebagai suatu dasar atau struktur yang menyusun suatu organisme hidup.
Di dalam sel terdapat beberapa komponen yang membentuk sel. Terdapat dua komponen yang ada di dalam sel, yaitu:
Komponen protoplasma
Protoplasma adalah suatu kompenen pembentuk sel yang terdiri atas komponen hidup. Contohnya:
- Sitoplasma, yaitu suatu organisme hidup berbentuk cairan kental yang terdapat di dalam sel. Terdapat 3 lapisan sitoplasma yaitu ektoplasma, tonoplasma, dan polioplasma. Baca : Pengertian Fusi Protoplasma
- Inti sel atau nucleus, adalah inti dari protplasma dimana merupakan bagian terpenting dan tempat dimana semua aktifitas berlangsung. Inti sel berbentuk bulat seperti telur dan memiliki 3 lapiasan, yaitu membran, retikulum, dan nukleolus.
- Plastida, suatu bagian yang berbentuk butiran, terdapat pada bagian luar inti sel. Biasanya terdapat pada tumbuhan muda. Terdiri atas 4 lapisan, yaitu: leukoplas, amiloplas, khromoplas, dan kloroplas.
- Mitokondria, adalah suatu bagian yang tersebar bebas di dalam sitoplasma dan memiliki bentuk beraneka ragam, seperti bulat, bualt memanjang, dan terkadang seperti busur. Mitokondria memiliki selaput yang berbentuk seperti lipatan dan rangkap ke arah dalam yang disebut kristae. Mitokondria berfungsi sebagai alat pernapasan sel dan mengandung enzim-enzim untuk membantu sistem pernapasan.
- Retikulum endoplasma, merupakan bagian yang berbentuk seperti tabung dan bercabang. Bagian retikulum endoplasma memanjang dari membran inti sampai ke membran plasma. Retikulum endoplasma ada 2 macam, yaitu yang mengandung nbosom disebut dengan retikulum endoplasma granuler ( kasar) dan yang mengandung ribosom yagn disebut dengan retikulum endoplasma non-granuler ( halus). Berfungsi sebagi tempat sintesis zat-zat penting seperti lemak dan protein.
- Ribosom, partikel kecil yang dapat ditemukan menempel pada dinidng luar retikulum endoplasma. Mengandung ARN, nukleoprotein, dan enzim-enzim lainnya yang berguna dalam proses sintesis protein.
- Badan golgi, berbentuk pipih bulat dengan membran halus sebagai pemisah. Terdapat 3 struktur badan golgi yaitu kantong pipih, vakuola besar, dan kantong bulat. Badan golgi berfungsi sebagai daalm sekresi gula, polisakarida, dan protein kompleks lainnya.
- Mikrobody, berbentuk seperti benang halus atau fibril, terdapat pada sitoplasma, dan mengandung enzim peroksisom yang berguan dalam proses fotorespirasi asam glikolat, juga enzim glioksisom yang menbantu proses perkecambahan biji karena mengandung banyak cairan lipid.
- Sferosom, berbentuk bulat dan berisi lipis yang berfungsi dalam sintesis lemak juga sintesis lilin dan kutin sebagai penyusun utama dinding sel.
- Lisosom, berbentuk mirip seperti mitokondria tetapi tidak emmpunyai lipatan, biasa dijumpai pada sel hewan sedangkan pada sel tumbuhan tidak semua terdapat lisosom. Berfungsi dalam proses hidrolosis akrena mengandung enzim yang diperlukan pada proses hidrolisis.
Komponen non-protoplasma
Komponen non-protoplasma adalah komponen tidak hidup pada sel, terdiri dari dau jenis yaitu cair dan padat. Komponen cair seperti:
- Karbohidrat
- Lemak
- Protein
- Alkaloid, terdiri dari nikotin dan piperin
- Minyak lemak
- Minyak atsiri
- Zat warna antosianin
- Asam organik
Komponen padat yaitu:
- Kristal kalsium oksalat yaitu kumpulan atau endapan garam oksalat. Kristal oksalat dapat bersifat racun jika terdapat dalam jumlah yang terlalu besar. Ada berbagai macam bentuk kristal oksalat, seperti kristal tunggal besar pada daun jeruk, kristal pasir pada daun bayam, kristal rafida pada batang lidah buaya, kristel roset atau drussen pada tangkai daun begonia, kristal radial atau sferokristal pada phylocactus.
- Aleuron, yaitu cadangan protein yang disimpan pada vakuola sel. Letaknya tersebar dan bermacam-macam sesuai dengan jenis tumbuhannya, serpti pada jagung terdapat pada endosperm dan pada biji jarak teradpat pada keping bijinya.
- Amilum, cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk umbi, rizoma, batang, buah, dan biji. Berdasarkan letak titik awal terbentuknya amilum, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amilum kosentris, dimana hilus atau titik awal terdapat di tengah amilum. Kedua amilum eksentris, dimana hilus terletak pada tepi amilum.