Pengertian, Fungsi, dan Contoh Peristiwa Osmosis – Peristiwa osmosis merupakan suatu peristiwa alam yang terjadi secari alami namun dapat di rekayasa.
Peristiwa osmosis merupakan proses bergeraknya zat pelarut dari tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat dengan konsentrasi rendah melalui membran seemipermeabel.
Sederhananya peristiwa osmosis merupakan peristiwa berpindahnya zat pelarut dari larutan yang encer ke larutan yang lebih pekat melalui membran semi permeabel.
Melalui membran semipermeabel zat pelarut akan berpindah, tetapi tidak dengan zat terlarut.
Proses perpindahan zat ini dimaksudkan agar terciptanya keseimbangan osmotik. Tekanan osmotik sendiri bersifat koligatif, yang berarti bahawa peristiwa tersebut disebabkan oleh konsentrasi zat pelarut dan bukan oleh sifat zat terlarut tersebut.
Peristiwa osmosis dapat dikategorikan sebagai peristiwa difusi, karena dalam peristiwa osmosis pasti terdapat peristiwa difusi, namun tidak semua peristiwa difusi termasuk dalam peristiwa osmosis.
Peristiwa osmosis dapat direkayasa maksudnya adalah peristiwa osmosis dapat dihambat dengan cara meningkatkan tekanan pada larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah atau pekat agar melebihi bagian dengan konsentrasi tinggi atau yang lebih encer.
Peristiwa ini disebut dengan peristiwa osmosis buatan. Ada 2 jenis osmosis, yaitu endosmosis dan eksosmosis.
Endosmosis merupakan peristiwa berpindahnya larutan dari luar sel berpindah ke dalam sel.
Hal ini dikarenakan sel berada pada tempat yang bersifat hipotonik atau tempat dengan konsentrasi larutan yang rendah.
Pada peristiwa endosmosis, tekanan di dalam sel akan bertambah mengakibatkan sel pecah karena membran plasma robek tidak dapat menampung tekanan tadi. Peristiwa tersebut disebut dengan peristiwa lisis.
Eksomosis merupakan peristiwa berpindahnya zat pelarut keluar sel karena sel berada pada tempat yang hipertonik, yaitu tempat dengan konsentrasi yang tinggi.
Perpindahan zat pelarut keluar dari sel ini mengakibatkan sel menjadi keriput.
Baca Juga :
Eksmosis yang terjadi pada sel hewan disebut dengan krenasi, sedangkan eksmosis yang terjadi pada sel tumbuhan disebut dengan plasmolisis.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi peristiwa osmosis, yaitu:
- Ukuran molekul. Ukuran molekul zat pelarut akan mempengaruhi kecepatan peristiwa osmosis. Molekul dengan ukuran yang lebih kecil daripada diameter membran sel akan jauh lebih cepat melewati membran sel tersebut.
- Luas permukaan. Semakin besar luas permukaan suatu membran sel akan jauh lebih cepat dan besar proses atau daya serap dari membran sel tersebut.
- Ketebalan membran. Ketebalan sel akan sangat mempengaruhi proses penyerapan zat pelarut. Jika suatu membran dengan ketebalan yang tipis akan memudahkan proses perpindahan zat pelarut, sehingga proses osmosis akan jauh lebih cepat.
- Tingkat larutan. Molekul dengan tingkat kelarutan yang tinggi akan jauh lebih mudah untuk berpindah dibandingkan dengan molekul yang memiliki tingkat kelarutan rendah.
- Suhu yang tinggi akan mempercepat proses penyerapan zat jika dibandingkan dengan proses penyerapam pada suhu rendah.
Peristiwa osmosis paling banyak terjadi pada sel tubuh. Sel-sel tubuh memerlukan air, agar air itu dapat bergerak dari satu sel ke sel lainnya, diperlukan peristiwa osmosis.
Berikut contoh pemanfaatan proses osmosis dalam kehidupan sehari-hari :
- Proses pemasangan infus pada pasien harus memperhatikan konsentrasinya, antara cairan infus dengan sel darah merah haruslah dalam kondisi isotonik atau konsentrasinya normal. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah peristiwa plasmolisis ataupun krenasi.
- Penyerapan air dan unsu hara dari dalam tanah. Proses tersebut dilakukan olehrambut akar, pada ujung rambut akar, cara air dan unsur hara bisa masuk adalah denga menggunakan peristiwa osmosis.
- Pemebrian garam pada sayur atau buah. Proses pengolahan bahan makanan ini menggunakan peristiwa osmosis dengan tujuan untuk melemaskan dinding buah dan sayur tersebut.
Peristiwa lainnya seperti dialisis ( cuci ginjal), hemodialisis ( cuci darah), dan peritoneal dialisis ( cuci isi perut), dan cangkok ginjal.