Pengertian Adil dan Jujur Menurut Islam – Ketika menjalani kehidupan sehari-hari, keadilan dan kejujuran merupakan suatu hal yang wajib diterapkan dalam menjalankan pekerjaan, organisasi maupun kehidupan sebagai masyarakat.
Dengan adanya keadilan, maka tiap orang bisa memperoleh haknya sesuai dengan kewajiban yang telah ia penuhi.
Sementara itu, kejujuran juga perlu dijunjung tinggi agar timbul kepercayaan antar anggota masyarakat. Lalu, bagaimana dengan pengertian adil dan jujur menurut Islam?
Pengertian Adil Menurut Islam
Secara etimologis, adil berasal dari kata al-adl yang artinya adalah tidak berat sebelah, tidak memihak, serta menyampaikan antara satu dengan yang lain (al-musawah).
Baca Juga :
Sementara secara terminologis, adil memiliki arti menciptakan kesetaraan antar suatu hal dengan yang lain, baik dari segi ukuran maupun nilai, sehingga sesuatu tersebut tidak menjadi berat sebelah dan berbeda satu sama lainnya.
Menurut QS. 4 : 58, adil digambarkan dengan tindakan hak dan kewajiban. Dalam hal ini, semua hak yang dimiliki oleh seseorang wajib untuk diperlakukan secara adil, termasuk hak asasi. yang berbunyi :
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
Hak akan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya dan telah menjalankan kewajibannya. Oleh karena itu, hukum dengan amanah harus ditetapkan secara adil tanpa adanya rasa kebencian atau pandangan negatif lainnya.
Selain itu, adil menurut ilmu hadis adalah ketaatan dalam menjalankan perintah dari Allah SWT, serta menjauhkan larangan-Nya, menjauhkan diri dari perbuatan yang keji, melakukan kewajiban dan hak, menjaga ucapan dari hal-hal yang dapat merusak ajaran agama, serta berani menegakkan hal yang benar.
Dalam QS. 16 : 90 juga diungkapkan bahwa manusia harus berlaku adil dan berbuat kebaikan, serta menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar. Bunyinya adalah sebagai berikut.
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya, Allah menyuruh kamu untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan”
Perilaku adil ini wajib ditegakkan kepada semua orang, bahkan meskipun mereka berbeda keyakinan. Hal ini ditegaskan dalam Quran Surat Al-Maidah (5) ayat 8, yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Allah SWT disebut sebagai ‘Yang Maha Adil dan Bijaksana terhadap semua hamba-Nya’. Lalu, apa yang dimaksud dengan keadilan Allah? Hal ini dijelaskan dalam Quran. Menurut Quran surat 41 : 46,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambanya.”
Sementara itu, Quran surat al-Jaatsiyah (45) ; 15 juga menyatakan bahwa,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.”
Pengertian Jujur Menurut Islam
Dalam agama Islam, jujur disebut juga sebagai shiddiq, yaitu upaya untuk menyesuaikan informasi dengan kenyataan dan realitas.
Semua hal yang baik bersumber pada kejujuran, sehingga akan sangat indah ketika setiap orang bersikap jujur kepada orang lain maupun dirinya sendiri. Hal ini sesuai juga dengan sabda dari Rasullullah SAW, yang mana bunyinya :
“Hendaknya kalian berlaku jujur karena jujur merupakan suatu kebajikan. Sementara itu, kebajikan dapat menjadi penunjuk jalan menuju ke surga.”
Selain itu, diungkapkan juga oleh Imam Al-Ghazali bahwa orang-orang jujur (shiddiq) akan memperoleh kenikmatan yang besar dan kemuliaan di sisi Allah. Selain itu, mereka juga akan dikaruniai kewenangan dalam memberi syafa’at pada hari akhir nanti.
Sebaliknya, ketidakjujuran bisa membawa malapetaka bagi umat manusia, baik hal tersebut dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-A’raf : 96, yang mana bunyinya :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”
Namun, apabila umat manusia melakukan kejujuran, maka akan diberikan berkah melimpah baginya, sesuai dengan yang tertera pada QS. An-Nisaa’ : 69, yaitu :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
“Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. “
Itu dia penjelasan mengenai adil dan jujur menurut Islam. Kedua aspek ini sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari untuk menjaga keharmonisan antar anggota masyarakat. Bagaimana, apakah Anda sudah bersikap adil dan jujur dalam hidup Anda?