Pengertian Aeroponik dan Manfaat Aeroponik – Indonesia merupakan negara tropis yang ditumbuhi berbagai macam tanaman.
Tanaman tersebut ada yang tumbuh dengan sendirinya ada pula yang ditanam melalui bibit.
Cara menanam tiap tanamanpun berbeda-beda seperti padi yang hanya bisa ditanam di sawah, tanaman teratai yang hanya bisa ditanam di air dan lainnya.
Baca Juga : Pengertian Mutasi Gen
Dengan berkembangnya kemajuan ide dan teknologi, saat ini banyak cara yang digunakan manusia untuk menanam tanaman.
Manusia tidak memerlukan lahan atau tanah yang luas lagi untuk dapat bercocok tanam melainkan dengan cara memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar kita. Metode-metode menanam yang sering dijumpai seperti metode hidroponik, aquaponik dan aeroponik.
Hidroponik adalah salah satu cara untuk melakukan kegiatan pertanian yang menggunakan air sebagai media pengganti tanah.
Aquaponik adalah metode tanam yang digabungkan dengan beternak ikan. Dan aeroponik adalah hasil modifikasi dari hidroponik namun perbedaannya jika hidproponik menggunakan banyak air sedangkan aeroponik tidak memerlukan banyak air.
Pengertian Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang memiliki arti udara dan ponus yang memiliki arti daya.
Aeroponik adalah cara bercocok tanam menggunakan tanah melainkan dengan memanfaatkan udara.
Aeroponik hanya menggunakan unsur air atau larutan air yang disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
Cara bercocok tanam seperti ini belum seterkenal dengan cara bercocok tanam hidroponik.
Jika hidroponik menggunakan air yang banyak, metode aeroponik hanya menggunakan semburan air yang berisi nutrisi.
Selain itu semburan air tersebut mengandung zat hara dan zat penting lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar namun akar tanaman dibiarkan menggantung pada suatu tempat dengan menjaga kelembabannya.
Akar dan tubuh tanaman disemprot dengan larutan pupuk yang mengandung nutrisi tanaman, nutrisi tersebur disera melalui tubuh dan akar tanaman. (Baca Juga : Pengertian Nutrisi Tanaman)
Bercocok tanam menggunakan metode aeroponik membuat tanaman dapat bernapas dengan lancar karena akar dibiarkan di alam terbuka sehingga oksigen yang dihirup oleh tanaman menjadi lebih lancar.
Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari aeroponik yaitu oksigenisasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara yang membuat respirasi akar lancar dan menghasilkan banyak energi untuk pertumbuhan dalam jangka lama.
Jika pernapasan pada tumbuhan lancar maka metabolisme tumbuhan akan menjadi lebih cepat sehingga pertumbuhan tumbuhan pun berjalan dengan subur dan baik.
Jenis tumbuhan utama yang dapat menggunakan metode aeroponik yaitu sayur sayuran yang tidak memiliki ukuran pohon yang besar dan memiliki akar yang lebih banyak.
Sayuran memiliki potensi maksimal dalam pembudidayaannya. Contoh sayuran yang dapat ditanam seperti selada, sawi, wortel, tomat, seledri dan lainnya.
Contoh tanaman buah-buahan yang dapat ditanam aeroponik yaitu seperti melon, mentimun, semangka dan lainnya.
Dan tanaman hias yang dapat ditanam menggunakan aeroponik seperti anggrek, kaktus dan lainnya.
Manfaat Aeroponik
Dibandingkan dengan metode bercocok tanam lainnya, aeroponik memiliki beberapa manfaat dan keuntungan untuk diterapkan.
Beberapa manfaat yang dihasilkan dari bertanam melalui metode aeroponik ini adalah sebagai berikut:
- Tanaman dapat di tanam di tempat mana saja sekalipun lahan tanamnya tidak beraturan
- Akar tanaman berpotensi menerima banyak oksigen karena posisinya yang menggantung di udara.
- Tanaman mampu menghasilkan produksi lebih tinggi dibandingkan tanaman yang ditanam di dalam tanah ataupun dengan metode tanam lainnya.
- Tanaman yang ditanam melalui metode aeroponik sangat sulit untuk terkena serangan hama dan penyakit karena tanaman yang ditanam melalui sistem aeroponik memiliki daya tahan yang kuat.
- Tanaman dapat panen tidak bergantung pada musim, tanaman yang ditanam melalui metode aeroponik dapat berbuah sewaktu-waktu dan mampu menghasilkan buah dengan kualitas tinggi.
- Aeroponik merupakan metode tanam dengan menggunakan teknologi menengah.
- Waktu panen yang lebih cepat dari tanaman biasanya.
- Biaya yang dikeluarkan tidak sebanyak biaya yang dikeluarkan melalui metode tanam lainnya selain hemat air aeroponik juga tidak perlu menggunakan pupuk.
- Menanam dengan metode ini merupakan cara yang ramah lingkungan karena tanpa memerluka pestisida.
- Tanaman yang dihasilkan bebas penyakit.
Aeroponik bisa dijadikan sebagai alternatif utama untuk para petani yang ingin bercocok tanam memproduksi tanaman sendiri namun memiliki keterbatasan lahan.
Aeroponik dapat dilakukan dimana saja. Alat yang dibutuhkan untuk bercocok tanam menggunakan metode aeroponik antara lain seperti jaringan irigasi sprinklre, noxxle sprinkler, pipa atau pralon, pipa etilen, jet pump, rock wool, sterefoam, nutrisi cair dan bibit tanaman yang akan ditanam.
Meskipun mudah dan sederhana namun metode menanam aeroponik juga memiliki beberapa kekurangan seperti alat yang mungkin sulit untuk ditemukan karena jarang orang yang menggunakannya, dibutuhkan keahlian khusus untuk dapat bercocok tanam aeroponik sehingga menghasilkan tanaman yang sehat dan subur.
Namun jika sudah terbiasa menggunaan metode ini, keuntungan dan manfaat yang dirasakan akan sebanding dengan kesulitan yang dihadapi.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Belimbing