Pengertian dan Jenis Konflik – Konflik mengacu pada gesekan atau perselisihan yang muncul dalam suatu kelompok ketika keyakinan atau tindakan seseorang atau lebih dari satu anggota kelompok itu tak bisa diterima oleh anggota lainnya yang berseberangan.
Konflik dapat muncul antara anggota kelompok yang sama, dikenal sebagai konflik intragroup, atau bisa terjadi antara dua anggota atau lebih dan melibatkan kekerasan, disebut konflik interpersonal.
Interaksi kelompok pertama kali terganggu oleh konflik awal sering disebabkan oleh perbedaan pendapat, ketidaksepakatan antar anggota, atau kelangkaan sumber daya. Pada titik ini, kelompok tersebut tak dapat lagi bersatu dan dapat terpecah menjadi koalisi.
Baca Juga : Pengertian, Manfaat dan Contoh Dari Tradisi
Periode eskalasi konflik dalam beberapa kasus memberi jalan menuju tahap resolusi konflik, setelah itu kelompok akhirnya bisa balik ke interaksi kelompok seperti semula. Beberapa unsur umum yang bisa membentuk konflik ialah:
- Ada yang dianggap menentang kepentingan kelompok
- Ada kepercayaan bahwa suatu pihak menganggap pihak lain tersebut akan menentang mereka
- Keyakinan tersebut dibenarkan melalui tindakan yang diambil
- Konfliknya berproses dari interaksi masa lalu
Berdasarkan itu, konflik didefinisikan sebagai proses interaksi yang dimanifestasikan dalam ketidakcocokan dan perselisihan di dalam atau di antara entitas sosial. Konflik juga mungkin saja terjadi pada individu seseorang, disebut konflik intrapersonal.
Konflik dapat terjadi antara individu, kelompok, dan organisasi. Hal ini termasuk pertengkaran antara indvidu, olahraga kompetitif, pemogokan buruh, atau konflik bersenjata.
Berikut ini ialah faktor-faktor penyebab terjadinya konflik di kelompok atau pun masyarakat, yaitu:
- Perbedaan pandangan
- Perbedaan persepsi
- Perbedaan kepentingan yang dimiliki
- Miskomunikasi
- Persaingan yang berlebihan
- Perbedaan budaya dan status sosial
- Egoisme (saling merasa paling benar)
- Diskriminasi
- Kebencian
Jenis Konflik
Berdasarkan tingkatannya, konflik terbagi menjadi lima jenis. Berikut ialah lima jenis konflik sebagai berikut:
1). Konflik intrapersonal
- Konflik ini terjadi dalam diri seorang individu.
- Pengalaman hanya terjadi dalam pikiran individu ini.
- Jenis konflik yang bersifat psikologis melibatkan pikiran, nilai, prinsip, dan emosi.
- Konflik ini bervariasai dalam skala yang berbeda, dari yang sederhana seperti memutuskan ingin makan siang dimana, hingga keputusan yang besar seperti memilih jalur karir seperti apa.
- Konflik ini bisa sangat sulit ditangani oleh individu tersebut jika sulit menguraikan perjuangan batinnya.
- Bisa menyebabkan kegelisahan dan ketidaknyamanan bahkan depresi.
- Salah satu cara melepas kecemasan ialah dengan “curhat” pada orang lain.
- Ketika “curhat” setidaknya membangkitkan perubahan positif yang akan membantu dalam pertumbuhan pribadi individu tersebut.
2). Konflik interpersonal
- Konflik ini mengacu pada konflik antara 2 orang.
- Terjadi karena cara pandang yang berbeda satu sama lain.
- Manusia memiliki kepribadian beragam yang menghasilkan pendapat yang tak serupa.
- Sebenarnya hal itu alami untuk membantu pertumbuhan pribadi atau mengembangkan hubungan dengan orang lain.
- Tetapi terkadang ada gesekan tertentu sehingga menyebabkan konflik.
- Perlu adanya penyesuaian kesepakatan untuk meredam konflik ini.
- Ketika sudah bersifat merusak, perlu adanya seorang mediator untuk membantu menyelesaikannya.
3). Konflik intragroup
- Konflik ini mengacu pada konflik di antara individu dalam kelompok.
- Ketidakcocokan dan kesalahpahaman di antara individu ini mengarah ke konflik intragroup.
- Hal ini muncul dari perselisihan antarpribadi, misalnya anggota tim yang punya sifat berbeda yang menimbulkan ketegangan atau perbedaan pandangan dan ide. Misal dalam presentasi, anggota tim menemukan gagasan yang ditawarkan oleh anggota lainnya itu salah karena perbedaan pendapat.
- Sebenarnya konflik dalam kelompok bisa menghasilkan keputusan yang pada akhirnya memungkinkan mereka mencapai tujuan sebagai sebuah tim.
- Namun jika tingkat konflik sudah mengganggu keharmonisan di antara anggota, diperlukan penyelesaian serius dari pihak lainnya untuk membantu menyelesaikan konflik.
4). Konflik intergroup
- Konflik ini terjadi ketika kesalahpahaman muncul di antara tim yang berbeda dalam suatu kelompok.
- Misalnya, departemen penjualan suatu kelompok dapat bertabrakan dengan departemen dukungan pelanggan.
- Hal ini disebabkan beragamnya tujuan dan minat kelompok yang berbeda-beda.
- Persaingan juga berkontribusi untuk timbulnya konflik antarkelompok.
- Persaingan dalam sumber daya atau batas-batas yang ditetapkan oleh kelompok kepada orang lain yang menetapkan identitas mereka sendiri.
5)> Konflik interorganisasi
- Konflik ini terjadi antara dua kelompok atau pun lebih.
- Kelompok yang berselisih bisa berupa perusahaan, partai politik, atau pun negara.
Konflik mungkin tampak menjadi masalah bagi sebagian orang, tetapi bukan ini cara bagaimana konflik harus dipersepsikan. Di sisi lain, konflik adalah peluang untuk pertumbuhan dan bisa menjadi sarana efektif untuk keterbukaan di antara kelompok atau individu.
Namun, ketika konflik mulai mengganggu produktivitas dan memberi jalan pada konflik yang lebih meluas, maka manajemen konflik diperlukan untuk menghasilkan resolusi.
Baca Juga : Pengertian Pengaruh dan Dampak Etnosentrisme