Pengertian IMF Adalah : Sejarah, dan Tujuan Pembentukan IMF – Tahun 2018, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pertemuan IMF-Bank Dunia. Pertemuan tahunan itu menjadi perhelatan besar yang disiapkan dengan sangat matang. Lantas kenapa IMF nampak begitu penting hingga selalu menjadi perhatian?
Pengertian IMF
IMF (International Monetary Fund) atau dalam Bahasa Indonesia berarti Dana Moneter Internasional, adalah organisasi internasional yang berperan dalam mengatur sistem keuangan internasional dan menyediakan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan. IMF sendiri kini beranggotakan 189 negara dengan markas di Washington DC, Amerika Serikat.
Dengan menjadi anggota IMF, setiap negara anggota memiliki keuntungan berupa akses informasi tentang kebijakan ekonomi semua negara anggota.
Selain itu setiap negara juga memiliki kesempatan untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi negara lain, bantuan teknis di perbankan, fiskal, dan nilai tukar, bantuan pendanaan pada masa krisis, serta kesempatan perdagangan investasi yang luas.
IMF adalah salah satu organisasi utama dalam sistem ekonomi internasional. Rancangan organisasinya memungkinkan penataan kembali kapitalisme internasional dengan pemanfaatan kedaulatan ekonomi nasional dan kesejahteraan manusia. Peran dan pengaruh IMF dalam ekonomi global juga terus meningkat seiring bertambahnya anggota.
Organisasi ini berusaha mendorong pertumbuhan dan kestabilan ekonomi global dengan mengeluarkan kebijakan, saran, dan dana kepada anggota.
Selain itu juga bekerja sama dengan negara-negara berkembang untuk membantu mereka mencapai kestabilan ekonomi makro serta mengurangi tingkat kemiskinan. (Baca Juga : Pengertian Kemiskinan)
Hal ini dilakukan karena pasar modal swasta internasional tidak sempurna dan banyak negara yang tidak mampu mengakses pasar keuangan. Untuk itulah IMF menyediakan berbagai sumber alternatif dalam masalah keuangan.
Sumber keuangan IMF sendiri berasal dari banyak hal, namun sumber utamanya adalah dari negara anggota. Negara yang bergabung dengan IMF harus membayar sumbangan keanggotaan rutin sesuai kuotanya.
Kuota anggota mencerminkan ukuran dan posisi negara dalam ekonomi dunia. Selain itu, kesepakatan kredit antara IMF dengan sekelompok negara anggota dan institusi menyediakan sumber tambahan dan menjadi cadangan utama.
Dalam hal kepemimpinan, IMF memiliki Dewan Gubernur, Dewan Eksekutif, dan Direktur Palaksana. Dewan Gubernur terdiri dari satu gubernur dan satu gubernur alternatif untuk setiap negara anggota.
Eksekutif terdiri dari 24 direktur ekstekutif yang mewakili semua negara anggota secara bergilir sesuai kawasan dunia. Sedangkan Direktur Pelaksana terdiri dari satu orang yang bertigas sebagai kepala staf dan ketua dewan eksekutif.
Sejarah IMF
Awal didirkannya IMF adalah pada Juli 1944 dalam Konferensi Bretton Woods di New Hampshire, Amerika Serikat. Saat itu, ada 44 negara yang hadir dalam rangka membentuk sebuah kerangka kerjasama internasional untuk mencegah terulangnya devaluasi mata uang kompetitif seperti yang pernah terjadi pada tahun 1930-an.
Terdapat dua pandangan terhadap peran yang harus diambil IMF sebagai lembaga ekonomi global. Seorang Ekonom Inggris, JM Keynes menginginkan IMF ibarat dana koperasi yang dapat ditarik negara anggota dalam aktivitas ekonomi pada masa-masa krisis.
Sedangkan delegasi Amerika Serikat, Harry DW memandang IMF selayaknya bank yang nasabahnya wajib melunasi utang pada tempo waktu tertentu.
IMF sendiri baru secara resmi berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 dengan 29 negara anggota pertama. Pada akhir 1946, anggota bertambah menjadi 39 negara, dan terus bertambah sepanjang tahunnya. Negara pertama yang menjadi peminm dana IMF adalah Perancis tepatnya pada 8 Mei 1947.
Di awal pendiriannya, IMF memiliki peran utama yaitu mengawasi kesepakatan nilai tukar tetap antarnegara, membantu pemerintah mengelola nilai tukarnya sehingga memungkinkan pertumbuhan ekonomi, dan menyediakan modal jangka pendek untuk membantu neraca pembayaran. Bantuan diberikan untuk mencegah penyebaran krisis ekonomi internasional.
Peran ini berubah total setelah penerapan nilai tukar mengambang pasca 1971. Sejak saat itu, IMF mulai mempelajari kebijakan ekonomi negara-negara peminjam dana untuk mengetahui apabila kelangkaan modal dikarenakan fluktuasi ekonomi atau kebijakan ekonomi.
Di dalam pendiriannya, IMF juga memiliki Misi utama yaitu menjamin stabilitas sistem moneter internasional, yaitu dengan memungkinkan negara-negara saling bertransaksi dengan sistem nilai tukar dan pembayaran internasional.
Dalam menjalankan misi tersebut, IMF memiliki beberapa tugas pokok, yaitu :
- Mengawasi kondisi moneter dan keuangan negara anggota, serta perekonomian global pada umumnya;
- Memberikan bantuan finansial pada negara anggota yang membutuhkan; dan
- Menyediakan bantuan teknis.
Tujuan IMF
Tujuan IMF pada mula berdirinya adalah untuk menata alat pembayaran (uang) yang nilai standarnya rusak akibat perang dunia ke-II. Namun, seiring waktu, tujuan utama IMF pun berkembang. Tujuan utama IMF tersebut diantaranya adalah
- Mendorong kerjasama moneter internasional;
- Memfasilitasi perluasan dan pertumbuhan perdagangan internasional yang seimbang;
- Mendorong stabilitas nilai tukar;
- Membantu pembentukan sistem pembayaran multilateral; dan
- Menyediakan sumber bantuan (yang disertai dengan sistem safeguard yang memadai) kepada negara anggota yang mengalami masalah necara pembayaran.