Pengertian Dan Masalah Kritik Sosial

Diposting pada

Pengertian Kritik Sosial Dan Masalah Kritik Sosial – Bagi sebagian orang pasti belum begitu paham atau tahu tentang masalah kritik sosial, atau bahkan pengertian dari kritik sosial itu sendiri, lalu apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan kritik sosial itu?

Pengertian Dan Masalah Kritik Sosial
Pengertian Dan Masalah Kritik Sosial

Kritik sosial adalah salah satu inovasi, yang berarti kritik sosial bisa menjadi sarana komunikasi atau bisa menjadi gagasan baru di samping menilai gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. (Baca Juga : Faktor Perubahan Sosial Budaya)

Kritik sosial merupakan salah satu bentuk  komunikasi dalam masyarakat yang mempunyai tujuan atau berfungsi sebagai kontrol  terhadap jalannya  sebuah  sistem  sosial  atau sebagai proses bermasyarakat (Oksinata, 2010:33).

Dari penjelasan tadi, bisa disimpulkan bahwa kritik sosial adalah suatu kritikan, masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, atau bahkan penilaian terhadap sesuatu yang dinilai melanggar nilai-nilai yang berada di dalam kehidupan masyarakat. Lalu kemudian apa sih masalah kritik sosial?

Masalah sosial adalah gejala-gejala sosial yang membuat resah masyarakat. Setiap perubahan, biasanya akan menimbulkan masalah, baik itu masalah besar ataupun masalah kecil.

Suatu masalah sosial bisa terjadi jika kenyataan yang dihadapi oleh warga masyarakat berbeda dengan harapannya itulah pengertian dari masalah sosial menurut Soekanto (1992:79).

Baca Juga :

Hal itu sependapat dengan Abdulsyani (2012:183) yang juga mengatakan bahwa masalah sosial itu akan muncul karena nilai-nilai atau unsur-unsur kebudayaan pada suatu waktu saat mengalami perubahan sehingga menyebabkan anggota-anggota masyarakat akan merasa terganggu atau tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya melalui kebudayaan itu.

Masalah-masalah sosial itu bisa berupa seperti kebutuhan-kebutuhan sosial atau dapat juga berupa kebutuhan-kebutuhan yang memiliki sifat biologis.

Biasanya masalah kebutuhan sosial disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan pergaulan dalam masyarakat, lalu sedangkan masalah kebutuhan biologi dikarenakan oleh  tidak terpenuhinya atau sulitnya kebutuhan-kebutuhan biologis, misal seperti kebutuhan makan, minum, dan yang lain-lain.

Ada beberapa masalah sosial diantaranya yaitu :

1). Masalah Kemiskinan

Kemiskinan adalah salah satu keadaan seseorang, keluarga, ataupun masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara wajar.

Lazimnya kemiskinan digambarkan sebagai kurangnya pendapatan dalam memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Kebutuhan yang paling pokok dalam kehidupan, diantaranya yaitu seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal.

Masalah kemiskinan berkaitan erat dengan masalah kejahatan. Maka suatu kejahatan terjadi tidak jarang karena faktor ekonomi si pelaku.

Sebagai contoh misal, biasanya pencurian ataupun perampokan yang dilatarbelakangi oleh kemiskinan.

Seseorang akan nekat mencuri atau merampok karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara yang baik menurut Abdulsyani, 2012:190.

Baca Juga : Pengertian Kemiskinan Adalah

2). Masalah Kejahatan

Kejahatan atau kriminalitas bisa ada karena adanya suatu ketimpangan sosial, seperti adanya gejala-gejala kemasyarakatan, yaitu suatu krisis ekonomi.

Dan adanya kemauan yang tidak tersalur, tekanan mental, dendam, dan lain sebagainya. Atau bisa disimpulkan lagi bahwa kejahatan bisa timbul karena adanya perubahan masyarakat dan kebudayaan yang sangat dinamis dan cepat.

Dan suatu kejahatan tidak hanya disebabkan oleh disorganisasi sosial dan anomi, akan tetapi juga bisa disebabkan adanya hubungan antara-antara variasi-variasi keburukan mental (kejahatan) dengan variasi-variasi organisasi sosial (Abdulsyani, 2012:189).

3). Masalah Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga merupakan perpecahan keluarga karena anggota-anggotanya gagal dalam memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Disorganisasi keluarga itu sendiri meliputi :

  1. Unit keluarga yang tidak lengkap disebabkan adanya hubungan di luar pernikahan,
  2. Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu seperti dalam hal komunikasi dengan anggota-anggotanya,
  3. Krisis keluarga, karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga, di luar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah, atau mungkin bisa karena meninggal dunia, dihukum, dan karena peperangan,
  4. Krisis keluarga, yang disebabkan oleh faktor-faktor intern, seperti misalnya terganggunya keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga atau stres (Soekanto, 2010:324).

4). Masalah Kependudukan

Biasanya masalah kependudukan menjadi sumber masalah sosial yang paling penting untuk segera diatasi.

Dengan adanya pertambahan penduduk yang tidak terkontrol secara efektif dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan pembangunan.

Masalah sosial yang ditimbulkan dari adanya pertambahan penduduk tersebut tidak hanya dirasakan oleh masyarakat pada suatu daerah, akan tetapi juga dirasakan oleh masyarakat secara menyeluruh dalam suatu negara.

Adapun dampak ketidakseimbangan jumlah penduduk ditandai dengan suatu kondisi yang serba tidak merata, terutama mengenai sumber-sumber kehidupan manusia yang semakin terbatas.

Di Indonesia sendiri juga telah mencoba berbagai hal untuk mengontrol suatu pertumbuhan dan pemerataan penduduk, di antaranya yaitu program keluarga berencana dan transmigrasi. (Baca : Pengertian Transmigrasi)

5). Masalah Lingkungan Hidup

Masalah Lingkungan hidup meliputi hal-hal yang ditimbulkan dari interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan.

Organisme hidup itu terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan yang secara mandiri atau bersama mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan.

Manusia menjadi unsur yang paling dominan dalam lingkungan hidup. Manusia juga memiliki kemampuan untuk bertambah secara kuantitatif dan berkat akal pikirannya manusia juga bisa meningkatkan diri secara kualitatif.

Baca Juga :

Sebab manusia adalah merupakan faktor dominan, sasaran pun tertuju pada pengaruh timbal balik antara manusia dengan lingkungan dalam berbagai aspeknya (ekosistem).

Lalu, pengaruh timbal balik tersebut bisa menimbulkan masalah-masalah, baik itu masalah lingkungan sosial maupun lingkungan biologis, bahkan lingkungan fisik (Abdulsyani, 2012:194).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *