Pengertian, Proses, dan Mekanisme Anafase dalam Pembelahan Mitosis

Diposting pada

Pengertian, Proses, dan Mekanisme Anafase  – Halo Pembaca sekalian, tahukah kalian bahwa hari ini kita akan membahas sesuatu yang cukup menyenangkan. Dan barangkali mungkin teman – teman sudah pernah membahas ini sebelumnya di sekolah atau di diskus kelompok.

Nah, hari ini kita akan membahas tentang dunia ilmu genetika, yang berkaitan dengan proses serta mekanisme anaphase dalam pembelahan mitosis. Tapi, sebelum masuk dalam pokok pembahasan, yuk kita pelajari dulu istilah – istilah penting yang perlu diketahui. Menurut johansen (1911), genotype diciptakan untuk sifat – sifat dasar yang belum terpengaruh oleh factor – factor lingkungan dan fenotipe untuk sifat – sifat yang tampak.

Nah seperti dipelajari dalam ilmu pertanian, ilmu genetika sendiri bermanfaat untuk mendapatkan varietas – varietas dari produk bibit , benih, atau hasil produk yang lebih unggul daripada jenis – jenis yang telah ada.

Bisa dari kecepatan pertumbuhan, mutu , dan hasil dari produk itu sendiri. Nah dengan adanya hal tersebut, maka akan ada macam – macam varietas yang sifatnya unggul secara nyata dibandingkan dengan varietas yang lain.

Penyebab adanya variabilitas ini salah satunya melalui modifikasi, mutasi, dan blasteran.

Pembelahan Mitosis

Bicara tentang pembelahan, maka kita perlu belajar tentang pembelahan mitosis. Apa sih itu pembelahan mitosis?

Mitosis sendiri merupakan pembelahan nucleus yang memiliki asosiasi dengan pembelahan sel somatic , yang menghasilkan dua sel baru identic dalam banyaknya kromosom dan identic dengan sel asal.

Nah, pembelahan mitosis hanya terjadi pada sel eukariot, dan pada organisme multisel, sel –sel seomatik akan mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin akan membelah diri melalui proses yang berbeda dari mitosis, yaitu meiosis.

Nah, dalam pembelahan mitosis, proses ini akan menghasilkan sel anak yang memiliki jumlah sama dengan jumlah kromosom sel induk. Dalam pembelahan sel, tidak semua bagian sel dalam tubuh memiliki kecepatan pembelahan yang sama.

Misalnya, ketiak sel di kulit mengalami kerusakan, sel – sel germatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat.

Hal ini tidak berlaku dengan sel – sel hati, dimana proses pembelahan sel dapat berlangsung selama siklus tahunan.

Untuk sel – sel saraf bahkan tidak mampu melakukan pembelahan pada umur tertentu.

Pada pembelahan sel organisme multiseluler, proses pembelahannyadisebut dengan siklus sel. Dalam seluruh proses mitosis akan mencakup empat fase , salah satunya yaitu anaphase.

Anafase

Dalam fase anaphase, aafae sentromer akan melakukan pembelahan diri dan bergerak menjauhi kutub yang bertentangan.

Ini seperti memiliki magnet dan mendekatkan masing – masing sumbu yang sama, akan saling berlawanan. Pada saat terjadi perpisahan, kedua kromatika akan tertarik secara terpisah dan masing -masing menjadi kromosom yang berdiri secara independen.

Kaki – kaki kromosom tersebut bergerak pasif dan mengikuti sentrometer yang bergerak di muka.

Nah, pergerakan kromosom yang menuju ke kutub layaknya seperti adanya tarikan yang dilakukan benang gelendongnya dimana makin lama akan semakin memendek bergerak menuju arah kutub.

Mekanisme pergerakan kromosom pada anaphase masih belum mendapatkan jawaban yang memuaskan.

Yang menarik adalah, kekuatan apapun yang menggerakan kromosom ini ke kutub, kekuatan ini tentunya akan berpusat pada sentrometernya, dank arena kromosom tidak memiliki sentrometer. Nah pembaca sekalian, itu dia pembahasan kita pada artikel kali ini.

Artikel pembelahan mitosis pada anaphase tentunya akan meningkatkan pengetahuan kita seputar pembelahan mitosis, sehingga wawasan kita akan terbuka lebih lebar tentang hal – hal ini. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *