Perbedaan Antara Varietas Sintetis dan Varietas Komposit

Diposting pada

Perbedaan Antara Varietas Sintetis dan Varietas Komposit – Dalam proses budidaya tanaman, pemilihan bibit dan jenis varietas tanaman dapat sangat berpengaruh terhadap kualitas tanaman ketika dewasa.

Perbedaan Antara Varietas Sintetis dan Varietas Komposit
Perbedaan Antara Varietas Sintetis dan Varietas Komposit

Pemilihan ini juga dapat mempengaruhi ketahanan sebuah tanaman dari berbagai jenis serangan hama dan penyakit.

Sebab, salah satu faktor dari beberapa serangan-serangan tersebut dapat terjadi akibat pemilihan bibit tanaman dari varietas yang kurang baik.

Pengaruh yang didapatkan dari berbagai varietas ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas varietas tersebut antara lain adalah faktor lingkungan dan faktor iklim.

Proses pemilihan varietas yang unggul takan menjadi faktor paling penting terhadap tumbuh dan kembangnya suatu tanaman.

Dengan kata lain jika varietas yang dipilih adalah jenis varietas unggul, proses pembudidayaan tanaman pasti akan lebih baik dari pada varietas lain.

Varietas tanaman yang unggul bisa didapatkan dari berbagai cara, salah satunya adalah dengan teknik kultur anter. Dari teknik ini biasanya akan dihasilkan suatu tanaman yang memiliki varietas bersari bebas dengan kualitas yang paling unggul.

Varietas bersari bebas sendiri, merupakan bibit tanaman yang bibitnya bisa digunakan secara terus menerus pada setiap musim tanam.

Benih jenis ini biasanya bisa didapatkan dari tanaman indukan yang memang telah teruji tahan terhadap serangan penyakit. Bibit atau benih ini dapat berupa tanaman atau tongkolan, sehingga akan membentuk tanaman yang menyerupai.

Berdasarkan pada cara pembuatannya, varietas bersari bebas dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu jenis varietas sintetis dan jenis varietas komposit.

Kedua varietas ini jelas mempunyai perbedaan yang sangat signifikan, juga keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Adapun, cara yang digunakan untuk membuat atau mendapatkan kedua varites jenis ini pun tidak sama, karena hasil yang akan didapatkan nantinya pun akan berbeda pula.

Sementara dalam hasil produksi, kedua varietas tersebut juga berbeda, hal itu tergantung dengan adaptasi varietas tersebut terhadap kondisi tanah, kondisi iklim, juga terhadap jenis perawatan yang dilakukan.

Hasil yang baik bisa didapatkan jika dalam proses pemenuhan unsur kebutuhan, protein yang didapatkan tanaman tercukupi.

Faktor-faktor yang dapat memenuhi kebutuhan protein untuk tanaman antara lain seperti Tanah yang subur, suhu atau temperatur cuaca yang sesuai, serta curah hujan yang pas.

Semua hal tersebut tentu akan sangat berdampak atau sangat berpengaruh dalam mendapatkan hasil pertumbuhan dan hasil produksi yang sesuai dengan harapan.

Varietas bersari bebas

Menurut pendapat dari beberapa sumber, Varietas bersari bebas sudah dianggap sebagai sebuah varietas yang paling imbang secara genetik. (Baca Juga : Pengertian Transformasi Genetik)

Keseimbangan ini dalam arti genotip dan allel yang dihasilkan dari generasi ke generasi selalu sama dan tidak pernah berubah atau tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan.

Dengan kata lain, susunan kerangka genetik dari varietas bersari bebas akan tetap sama jika tidak terjadi perubahan. Semetara,  untuk menjaga agar susunan ini terjaga dan tidak berubah, maka gangguan seperti kemungkinan terjadi persilangan juga harus dihindari.

Selain itu, Untuk menjaga agar varietas besari bebas tetap seimbang, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti menanam tanaman dengan varietas bersari bebas paling tidak hingga mencapai 400 tanaman.

Tujuan dari menanam tanaman sebanyak ini adalah untuk meminimalisir perubahan genotip dari jenis-jenis lain ketika terjadi proses penyerbukan.

Selain itu, jenis varietas ini harus juga dijaga dari kemungkinan melakukan percampuran atau persilangan dengan varietas lain, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan isolasi terhadap jenis varietas ini.

Varietas sintetis

Varietas sintetis adalah salah satu jenis varietas yang terbentuk dari berbagai galur murni yang sudah mengalami perkawinan atau persilangan sendiri. persilangan tersebut paling tidak sudah terjadi sebanyak satu kali penyerbukan.

Dengan kata lain, varietas sintetis merupakan hasil dari perkawinan persilangan campuran dari beberapa bahan indukan.

Jadi kesimpulannya, Varietas sintetis dapat dimasukkan ke dalam kategori inter-varietal, karena varietas ini telah mengalami berbagai macam cara persilangan.

Sementara untuk membuat atau mendapatkan varietas sintetik dapat dilakukan dengan berbagai cara atau langkah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memilih beberapa galur inbreed yang merupakan hasil dari generasi pertama yang didapatkan dari penyerbukan sendiri.

Setelah hal tersebut dilakukan, barulah kemudian dapat dilakukan serangkaian pengujian dengan mengkombinasikan breeding material.

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa cepat respon varietas tersebut terhadap sebuah persilangan dan penggabungan. sementara, dalam masa pengujian, penanaman indukan hendaknya dilakukan secara berseling.

Varietas komposit

Varietas komposit adalah salah satu jenis varietas campuran dari lebih dari dua varietas. Varietas jenis ini merupakan inbrida yang sudah pernah mengalami persilangan atau perkawinan acak yang lebih dari lima kali.

Baca Juga :

Varietas komposit termasuk dalam kategori inter-varietal crossing karena  varietas ini merupakan hasil dari persilangan campuran generasi lanjut dari berbagai indukan.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *