Cara Merawat Unggas agar Sehat dan Produktif Sepanjang Tahun

Diposting pada

Menurut sumber terpercaya wildfowl, Memelihara unggas yang sehat dan produktif sepanjang tahun memerlukan perhatian khusus terhadap berbagai aspek penting dalam peternakan. Kesehatan unggas tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil produksi, tetapi juga menentukan keberlanjutan usaha ternak secara keseluruhan.

Cara Merawat Unggas agar Sehat dan Produktif Sepanjang Tahun

Berbagai faktor seperti kondisi lingkungan, kualitas pakan, kebersihan kandang, serta pencegahan penyakit memiliki peran besar dalam menjaga unggas tetap dalam kondisi optimal.

Selain itu, manajemen yang baik akan membantu mengurangi risiko stres pada unggas, yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas dan daya tahan tubuh mereka.

Dengan memahami kebutuhan unggas secara menyeluruh, peternak dapat menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan yang stabil, meningkatkan hasil produksi, serta menjaga kualitas daging dan telur yang dihasilkan. Oleh karena itu, penerapan metode yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa unggas tetap sehat dan mampu berproduksi secara maksimal sepanjang tahun.

Cara Merawat Unggas agar Sehat dan Produktif

Merawat unggas agar tetap sehat dan produktif sepanjang tahun memerlukan perhatian pada beberapa aspek penting, di antaranya:

1. Menyediakan Pakan Berkualitas

Pakan berkualitas tinggi menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan dan produktivitas unggas. Komposisi pakan harus mengandung keseimbangan nutrisi yang mencakup protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Kandungan protein yang cukup mendukung pertumbuhan dan pembentukan otot, terutama bagi unggas pedaging. Sementara itu, kalsium dan fosfor berperan penting dalam pembentukan cangkang telur bagi unggas petelur.

Pemberian pakan juga perlu disesuaikan dengan tahap pertumbuhan unggas, karena kebutuhan nutrisi berbeda antara fase anakan, remaja, dan dewasa. Selain komposisi, frekuensi pemberian pakan juga berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan dan daya tahan unggas terhadap penyakit.

Sumber pakan harus dipastikan dalam kondisi segar dan bebas dari zat berbahaya seperti jamur atau kontaminasi bahan kimia. Penggunaan pakan yang telah terkontaminasi dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan menurunkan daya tahan tubuh. Selain itu, metode pemberian pakan juga perlu diperhatikan agar distribusinya merata dan tidak menyebabkan persaingan yang berlebihan di antara unggas.

Penggunaan wadah pakan yang bersih dan terhindar dari kotoran juga berkontribusi dalam menjaga kesehatan unggas. Kombinasi antara pakan komersial dan bahan alami seperti sayuran hijau atau dedak padi dapat meningkatkan kualitas nutrisi serta mengurangi biaya pakan dalam jangka panjang.

2. Menjaga Kualitas Air Minum

Air minum yang bersih dan berkualitas sangat penting dalam menunjang kesehatan unggas. Air berperan dalam proses pencernaan, metabolisme, dan penyerapan nutrisi, sehingga kualitasnya harus selalu diperhatikan. Air yang terkontaminasi oleh bakteri atau zat kimia berbahaya dapat memicu gangguan kesehatan seperti diare atau infeksi saluran pencernaan.

Suhu air juga memiliki dampak pada konsumsi unggas, di mana air yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mengurangi keinginan unggas untuk minum, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap keseimbangan cairan dalam tubuh.

Wadah air minum harus dibersihkan secara rutin untuk menghindari pertumbuhan alga dan bakteri berbahaya. Penggantian air dilakukan minimal dua kali sehari, terutama jika air cepat kotor akibat campuran pakan atau kotoran unggas.

Pada musim panas, pemberian air yang lebih sering diperlukan untuk menghindari dehidrasi, sementara pada musim hujan, air yang tergenang di sekitar kandang harus dikontrol agar tidak menjadi sarang penyakit. Beberapa peternak juga menambahkan suplemen atau probiotik ke dalam air minum guna meningkatkan daya tahan tubuh unggas dan mendukung pertumbuhan yang optimal.

3. Menerapkan Manajemen Kandang yang Baik

Lingkungan kandang memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan dan produktivitas unggas. Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara tetap lancar. Udara yang terperangkap di dalam kandang dapat meningkatkan kadar amonia dari kotoran unggas, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan menurunkan daya tahan tubuh.

Selain itu, pencahayaan alami yang cukup juga membantu dalam mengatur ritme biologis unggas dan mendukung proses metabolisme secara optimal.

Kepadatan kandang harus diperhitungkan dengan baik agar unggas memiliki ruang yang cukup untuk bergerak. Kandang yang terlalu sesak dapat menyebabkan stres, meningkatkan risiko perkelahian, serta memudahkan penyebaran penyakit.

Lantai kandang sebaiknya dibuat dengan bahan yang tidak mudah lembap agar kotoran tidak menumpuk dan menciptakan lingkungan yang tidak higienis. Penerapan sistem kandang terbuka atau tertutup juga perlu disesuaikan dengan jenis unggas dan kondisi lingkungan sekitar.

4. Mencegah dan Mengendalikan Penyakit

Pencegahan penyakit lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan setelah unggas terinfeksi. Vaksinasi secara rutin menjadi langkah penting dalam melindungi unggas dari penyakit yang umum menyerang, seperti Newcastle Disease dan flu burung.

Selain vaksin, pemberian vitamin dan probiotik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh unggas sehingga lebih kebal terhadap serangan penyakit. Pengawasan kesehatan secara berkala juga diperlukan untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit agar langkah penanganan dapat dilakukan sebelum menyebar luas.

Sanitasi lingkungan dan kebersihan kandang harus dijaga untuk mencegah berkembangnya bakteri atau virus. Peralatan seperti wadah pakan dan minum harus dibersihkan secara teratur guna menghindari kontaminasi.

Karantina bagi unggas yang baru dibeli atau unggas yang menunjukkan gejala sakit perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ke seluruh populasi. Penerapan biosekuriti yang ketat, seperti membatasi akses orang luar ke dalam area peternakan dan penggunaan pakaian khusus saat memasuki kandang, dapat menjadi langkah tambahan untuk meminimalkan risiko infeksi.

5. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kondisi lingkungan yang bersih membantu mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kesejahteraan unggas. Kotoran yang menumpuk tidak hanya menjadi sumber bau yang tidak sedap, tetapi juga dapat menarik lalat serta menjadi tempat berkembang biaknya parasit.

Pembersihan kandang dan area sekitarnya secara rutin akan mencegah penumpukan limbah yang dapat mencemari udara dan air. Selain itu, penggunaan alas kandang seperti serbuk kayu atau sekam padi dapat membantu menyerap kelembapan serta mengurangi bau tidak sedap.

Disinfeksi kandang secara berkala menggunakan cairan antiseptik atau desinfektan dapat membunuh bakteri serta virus yang berpotensi menyebabkan penyakit. Selain kandang, peralatan yang digunakan untuk memberi makan dan minum unggas juga perlu disterilkan secara teratur.

Menjaga kebersihan lingkungan juga mencakup pengelolaan limbah ternak, misalnya dengan mengolahnya menjadi pupuk organik agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

6. Memberikan Pencahayaan yang Cukup

Pencahayaan berperan dalam mengatur aktivitas harian unggas dan berpengaruh terhadap tingkat produksi, terutama pada unggas petelur. Cahaya yang cukup membantu dalam stimulasi produksi telur dengan menjaga keseimbangan hormon reproduksi. Pada siang hari, cahaya alami sangat membantu dalam mendukung aktivitas unggas, sedangkan pada malam hari, pencahayaan buatan dapat digunakan untuk memperpanjang waktu makan dan memperbaiki tingkat produktivitas.

Penempatan lampu dalam kandang harus merata agar seluruh area mendapatkan pencahayaan yang cukup. Intensitas cahaya juga perlu disesuaikan dengan jenis unggas dan tujuan pemeliharaan.

Cahaya yang terlalu terang dapat menyebabkan stres dan meningkatkan agresivitas unggas, sementara cahaya yang terlalu redup dapat menghambat aktivitas makan dan pertumbuhan. Selain itu, penggunaan lampu hemat energi seperti LED dapat mengurangi biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas pencahayaan.

7. Menghindari Stres pada Unggas

Stres dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan meningkatkan risiko penyakit. Faktor penyebab stres dapat berasal dari lingkungan, kepadatan kandang, perubahan cuaca, hingga gangguan suara yang berlebihan.

Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah dengan menyediakan lingkungan yang nyaman serta menghindari pemindahan unggas secara tiba-tiba. Penyediaan ruang gerak yang cukup juga dapat mengurangi tingkat agresivitas, terutama bagi jenis unggas yang cenderung sensitif terhadap kondisi lingkungan.

Pola pemberian pakan dan air yang teratur membantu unggas beradaptasi dengan lingkungan secara lebih baik. Selain itu, suara bising dari luar kandang seperti kendaraan atau aktivitas manusia juga dapat diminimalkan agar unggas tidak mengalami tekanan berlebih.

Pemberian suplemen seperti vitamin C dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres akibat perubahan lingkungan atau cuaca yang ekstrem.

Dengan menerapkan cara-cara di atas secara konsisten, unggas dapat tumbuh sehat dan tetap produktif sepanjang tahun, sehingga hasil ternak lebih optimal dan menguntungkan.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *