Pengertian dan Definisi Horizon Tanah

Diposting pada

Pengertian dan Definisi Horizon Tanah – Istilah horison tanah dapat diartikan sebagai lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan-lapisan lainya.

Pengertian dan Definisi Horizon Tanah
Pengertian dan Definisi Horizon Tanah

Namun horison tanah berbeda dengan lapisan tanah, terutama pada proses pembentukannya.

Pada horison tanah proses terbentuknya karena proses perkembangan tanah sementara pada lapisan tanah terbentuk oleh proses pengendapan tanah karena tenaga geomorfik.

Horizon tanah juga terdiri dari lapisan, dan jika diurutkan dari permukaan hingga ke bawah permukaan maka akan mengikuti logika pembentukan tanah.

Hal ini termasuk oleh berbagai proses translokasi, transformasi, penambahan dan pengurangan atas senyawa kimia dan partikel tanah.

Sedangkan untuk urutan perlapisan tanah mengikuti logika pengendapan material batuan yang tergantung dengan tenaga geomorfik yang mengendapkannya.

Sebagai contohnya adalah terbentuknya lapisan tanah oleh hasil pengendapan air maka akan mempunyai urutan material paling kasar berada di lapisan bawah dan material halus ada di lapisan atas.

Menurut Soil Science Society of America, Tanah adalah material mineral yang tidak terkonsolidasi pada permukaan bumi yang berfungsi sebagai media bagi pertumbuhan tumbuhan darat.

Tanah memiliki banyak jenis tanah, mulai dari tanah di gurun pasir, rawa-rawa, tanah di delta, hingga tanah di puncak gunung bersalju.

Sedangkan faktor utama pembentuk tanah dapat berupa iklim, topografi, makhluk hidup, dan waktu.

Proses pembentukan tanah sendiri merupakan interaksi langsung dari faktor-faktor pembentuk tanah tersebut sehingga hasilnya adalah tanah yang terdiri atas beberapa lapisan dengan karakteristik tertentu.

Pada akhirnya lapisan-lapisan tanah inilah yang disebut horizon tanah. Terdapat berbagai macam horizon tanah, sebagai berikut penjelasanya:

  1. Horizon O: Jenis ini terdiri dari berbagai material organik seperti sisa dedaunan serta bangkai hewan maupun tumbuhan. Horizon O ini biasanya terdapat di permukaan tanah paling atas tapi juga dapat terkubur.
  2. Horizon A: Jenis ini terdiri dari topsoil yaitu materi organik berwarna gelap yang bercampur dengan butiran mineral akibat aktivitas organisme. Pada partikel yang lebih halus akan mudah larut dan terbawa ke lapisan bawah.
  3. Horizon E: Jenis ini terdiri dari lapisan di bawah permukaan yang telah kehilangan sebagian besar kandungan mineralnya. Pada lapisan jenis ini sering melekat pada jenis Horizon A atau menggantikan lapisan tersebut.
  4. Horizon B: Jenis ini terdiri dari partikel dan liat yang tercuci oleh Horizon E yang terakumulasi. Pada lapisan ini hanya terdapat sedikit material organik.
  5. Horizon C: Jenis ini merupakan lapisan tanah paling bawah yang terdiri dari bahan induk tanah seperti batuan dasar atau sedimen yang belum padat.
  6. Horizon D atau R: Jenis ini menjadi dasar tanah yang terdiri dari batuan yang sangat padat, pejal dan belum mengalami pelapukan.

Dengan mengetahui kelengkapan dan penyebaran horizon tanah, maka kita akan mengetahui pencirian dari tingkat perkembangan dan umur tanah.

Hal ini karena pembentukna lapisan tanah membutuhkan kurun waktu tertentu dan usia pembentukan dapat diketahui dari mempelajari lapisan-lapisanya.

Semakin banyak, lengkap dan majemuk suatu horizon tanah maka akan semakin baik dan tua usia tanah tersebut.

Sedangkan untuk warna pada tanah dapat mencerminkan kondisi aerob atau anaerob tanah.

Jika warna tanah terang, maka menandakan kondisi aerob, jika warna tanah kelabu, maka menandakan kondisi anaerob.

Selain itu, jika tanah berwarna hitam maka menandakan tingkat unsur organik yang tinggi, walaupun ini juga tergantung kondisi penyebab warna tersebut. Namun setidaknya, dengan warna kita dapat mengetahui kesuburan pada tanah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *