Jenis, Fase, Ciri Ciri dan Dampak Puting Beliung

Diposting pada

Jenis, Fase, Ciri Ciri dan Dampak Puting Beliung – Puting beliung atau lebih dikenal dengan angin lesus merupakan fenomena alam yang sangat berbahaya dan sering kita saksikan di negara – negara bagian Amerika dan juga daerah tropis lainnya. Di Indonesia sering dikenal dengan angin Bahorok yaitu angin yang berputar – putar dengan sangat cepat bahkan melebihi 63 km/jam.

Jenis, Fase, Ciri Ciri dan Dampak Puting Beliung
Jenis, Fase, Ciri Ciri dan Dampak Puting Beliung

Merupakan fenomena yang berbahaya karena tidak hanya mampu mengangkat bangunan, juga dapat menghancurkan apapun yang berada disekitarnya.

Walau terkadang waktu munculnya cuma sebentar, namun sangat berdampak pada kerusakan lingkungan dan menimbulkan kerugian besar.

Baca Juga : Jenis, Ciri Ciri, Fakta dan Dampak Angin Tornado

Angin puting beliung sering muncul terutama di musim Pancaroba tepatnya diantara siang hari dan sore hari.

Karena letak Indonesia yang berada di antara garis khatulistiwa, tak heran jika sebagian besar wilayah Indonesia sangat rentan terserang angin puting beliung, seperti di Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, dan juga Sulawesi.

Angin puting beliung selalu bergerak lurus dengan rata – rata kecepatan sekitar 60-90 km/jam dalam waktu singkat yaitu sekitar 5-10 menit.

Hingga saat ini sudah banyak kasus kerusakan rumah warga, transportasi, dan juga lingkungan sekitar yang diakibatkan oleh angin puting beliung ini.

Jenis Angin Puting Beliung

Angin puting beliung terjadi karena adanya tekanan besar pada fase tumbuhnya awan Comulonimbus (Cb), dimana ketika titik – titik air dan kristal es masih tertahan di udara dan naik ke atas.

Meskipun angin ini sering terjadi di daratan, khususnya dataran rendah, tetapi bisa juga terjadi di lautan. Angin puting beliung daratan umumnya terjadi di daerah dengan cuaca bertekanan sangat rendah dan disertai dengan hujan deras.

Angin ini mampu berputar dengan cepat hingga menjangkau ratusan kilometer dalam waktu singkat.

Sedangkan angin puting Belitung lautan terbentuk karena tekanan rendah dari mata angin yang bergerak mengaduk air laut dan membentuk gelombang yang sangat kuat berputar membentuk kubah air.

Terkadang gelombang ini ikut terbawa hingga kedaratan dan membentuk banjir bahkan gelombang tsunami.

Fase Angin Puting Beliung

Peristiwa angin puting beliung ini biasa terbentuk dari beberapa fase, yaitu:

  1. Fase Tumbuh

Fase ini merupakan fase awal terbentuknya tekanan udara yang sangat kuat menuju ke puncak awan seperti pada proses terbentuknya hujan, namun di tahap ini titik – titik air dan kristal es didalam awan masih terbendung dan belum jatuh karena tertahan oleh arus udara tersebut.

  1. Fase Dewasa (Masak)

Ketika titik – titik air tidak lagi dapat terbendung, maka hujan akan turun yang dibarengi dengan timbulnya gesekan antar arus udara yang terus naik dengan tetesan hujan yang turun sehingga membentuk suatu pusaran yang disertai dengan suhu sangat dingin, dan inilah yang disebut Angin Puting Beliung.

  1. Fase Hilang

Peristiwa itu hanya akan berlangsung sebentar, kemudian arus udara yang tadinya naik akan menyebar, sehingga proses kondensasi akan berhenti dan begitupula dengan arus udara yang semakin menurun.

Ciri – Ciri Angin Puting Beliung

Angin puting beliung terjadi karena dampak terusan dari pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) atau awan hitam dan sering terjadi pada musim penghujan.

Meskipun kita sering menjumpai awan Cb selama musim hujan, tetap masih sangat sulit menentukan apakah akan menimbulkan angin puting beliung atau tidak.

Untuk membuat kita lebih waspada, perlu ketelitian dan mengetahui gejala – gejala yang akan muncul sebelum angin puting beliung ini muncul.

Adapun ciri – ciri kondisi sekitar saat akan terjadinya angin puting beliung, diantaranya:

  1. Tidak seperti hari – hari biasanya, udara akan terasa panas dan gerah
  2. Munculnya awan putih berlapis – lapis dan tebal bergerombolan
  3. Awalnya muncul awan gelap yang jelas, tampak lebih tinggi dibanding awal lainnya dan berbentuk seperti bunga kol
  4. Tidak lama kemudian awan putih yang lain akan berubah menjadi hitam gelap membentuk awan Cumulonimbus.
  5. Angin mulai terasa kencang membuat pohon bergoyang
  6. Maka fase pembentukan angin puting beliung akan dimulai, dan walaupun fasenya berjalan sekitar satu jam-an, namun angin puting beliung yang muncul hanya sebentar, dan bergerak dengan cepat.
  7. Sangat berbahaya jika berada sangat dekat dengan radius lokasi angin puting beliung, karena meskipun jarang bisa mengangkat tubuh manusia, masih dapat menerbangkan puing – puing dan benda – benda tajam.

Kehadiran angin puting beliung ini sering tak terduga dan gejalanya sering disalahkan dengan badai semata, arus udara akan tiba – tiba turun drastis ketika angin ini muncul, sehingga banyak yang tidak waspada dan bersiap – siap atas kerusakannya.

Dampak Angin Puting Beliung

Dalam beberapa kasus daerah yang terserang angin puting beliung, selalu menimbulkan dampak yang tidak kecil, mulai dari kerusakan tanaman seperti pohon – pohon, hingga paling parah merusak lingkungan secara keseluruhan.

Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh angin puting beliung, diantaranya:

  1. Merusak tanaman dan menerbangkan pohon – pohon
  2. Kerusakan infrastruktur publik dan rumah warga
  3. Memberi kerugian material dari properti yang rusak
  4. Meluluh – lantakkan lingkungan sekitar tak tersisa
  5. Menyebarkan puing – puing dan sampah
  6. Mengganggu aktivitas warga dan menghambat perekonomian.

Yang paling parah, angin puting beliung ini juga dapat memakan korban jiwa dan menghancurkan suatu kawasan hingga radius 5 kilometer.

Jika tidak hati – hati, warga bisa ikut terbawa arus putaran ataupun terhantam oleh puing – puing yang beterbangan.

Waspada dan perhatikan selalu perubahan cuaca dan suhu di langit, terutama jika daerah tersebut pernah atau sering dihantam oleh angin puting beliung sebelumnya.

Jika awan mulai gelap pekat atau terasa kehijauan, dan tampak sangat rendah, disertai dengan suara gemuruh keras dengan gerakan awan yang berputar, maka anda perlu dengan segera mencari tempat perlindungan.

Jika kebetulan anda tidak menyadari datangnya angin puting beliung ini atau sedang dalam perjalanan, maka segera mencari area yang rendah seperti saluran air atau lubang, kemudian tiarap sambil melindungi kepala dengan lengan.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *