Sepakbola atau football adalah olahraga paling populer di dunia yang dimainkan oleh jutaan orang di hampir semua negara. Namun, di balik ketenarannya sekarang, sepakbola memiliki sejarah panjang yang dimulai ribuan tahun lalu.

Artikel ini akan mengupas tuntas sejarah sepakbola dunia, bagaimana ia berkembang menjadi olahraga modern, dan bagaimana sepakbola masuk serta berkembang di Indonesia.
Sejarah Sepakbola Dunia
Sepakbola yang kita kenal sekarang adalah hasil dari evolusi panjang berbagai permainan bola yang dimainkan di banyak peradaban.
1. Permainan Bola di Masa Kuno
Catatan sejarah menunjukkan bahwa permainan menggunakan bola telah dimainkan sejak ribuan tahun lalu. Beberapa di antaranya menyerupai sepakbola.
- Tiongkok Kuno (Cuju): Pada era Dinasti Han sekitar abad ke-2 SM, orang Tiongkok memainkan permainan bernama Cuju yang berarti “menendang bola”. Bola terbuat dari kulit diisi bulu atau rambut dan dimainkan dengan tujuan memasukkan bola ke dalam gawang kecil. Cuju bukan hanya hiburan tetapi juga latihan militer.
- Yunani (Episkyros) dan Romawi (Harpastum): Yunani Kuno dan Romawi memiliki permainan bola yang melibatkan operan antar pemain. Harpastum menggunakan tangan, tetapi konsep tim dan bola menjadi cikal bakal sepakbola modern.
2. Sepakbola di Abad Pertengahan Eropa
Di abad pertengahan, permainan dengan bola yang ditendang mulai populer di Inggris. Namun, permainan ini kacau: tidak ada jumlah pemain tetap, gawang bisa berjarak jauh, dan pertandingan sering kali melibatkan ratusan orang.
Karena kerap memicu keributan, Raja Edward II Inggris sempat melarang permainan ini pada tahun 1314. Namun, larangan itu gagal menghentikan antusiasme masyarakat.
Lahirnya Sepakbola Modern
Sepakbola modern lahir di Inggris pada abad ke-19. Revolusi Industri yang membawa banyak orang ke kota menciptakan kebutuhan akan hiburan yang lebih terorganisir.
1. Standarisasi Aturan di Inggris
Pada awal abad ke-19, setiap sekolah dan kota memiliki aturan sepakbola sendiri. Beberapa memperbolehkan penggunaan tangan, yang lain melarangnya. Untuk menyatukan aturan, pada tahun 1863 didirikan The Football Association (FA) di London.
FA merumuskan aturan baku: tidak boleh menggunakan tangan kecuali kiper, ukuran lapangan diatur, dan gol didefinisikan jelas. Aturan ini menjadi dasar sepakbola modern yang kita kenal saat ini.
2. Penyebaran ke Dunia
Setelah FA berdiri, sepakbola menyebar ke berbagai negara melalui pelaut, pedagang, dan pekerja dari Inggris. Pada akhir abad ke-19, sepakbola sudah dimainkan di Eropa, Amerika Latin, Asia, hingga Afrika.
3. Lahirnya FIFA
Untuk mengatur turnamen internasional, pada tahun 1904 dibentuk Fédération Internationale de Football Association (FIFA) di Paris. FIFA menyatukan federasi-federasi nasional dan menjadi otoritas utama sepakbola dunia.
Perkembangan Kompetisi Dunia
1. Liga Domestik
Inggris menjadi pelopor dengan mendirikan Football League pada tahun 1888. Liga-liga di negara lain kemudian mengikuti, membentuk kompetisi reguler yang semakin profesional.
2. Piala Dunia
Turnamen paling prestisius, Piala Dunia FIFA, pertama kali digelar pada 1930 di Uruguay. Piala Dunia kini menjadi ajang empat tahunan yang menyatukan bangsa-bangsa melalui sepakbola. Brasil, Jerman, dan Italia menjadi negara dengan prestasi terbanyak.
3. Kompetisi Klub Internasional
Selain Piala Dunia, turnamen antar klub juga berkembang. Di Eropa, Liga Champions UEFA (dulu Piala Champions) menjadi kompetisi elit yang mempertemukan klub-klub terbaik. Turnamen ini lahir pada 1955 dan menjadi salah satu tontonan paling ditunggu penggemar sepakbola.
Sepakbola dan Perlengkapan yang Berkembang
Sepakbola modern tak lepas dari perkembangan perlengkapan sepakbola.
- Bola: Dahulu terbuat dari kandung kemih hewan yang dilapisi kulit. Kini bola dibuat dari bahan sintetis dengan standar ukuran dan berat FIFA.
- Sepatu: Awalnya sepatu biasa yang berat, kini sepatu sepakbola dirancang ringan dan memiliki stud agar tidak licin.
- Jersey dan Seragam: Jersey awalnya terbuat dari katun tebal yang menyerap keringat, kini menggunakan bahan sintetis ringan dan elastis seperti dry fit. Selain berfungsi untuk kenyamanan, jersey menjadi identitas tim.
Industri apparel sepakbola pun berkembang pesat. Klub dan tim nasional memiliki kontrak dengan produsen besar untuk pembuatan jersey dan perlengkapan lainnya, yang juga dijual kepada suporter di seluruh dunia.
Masuknya Sepakbola ke Indonesia
1. Era Kolonial Belanda
Sepakbola diperkenalkan ke Indonesia (dulu Hindia Belanda) pada akhir abad ke-19 oleh orang-orang Belanda. Pada awalnya, sepakbola hanya dimainkan di kalangan orang Eropa. Namun, lambat laun penduduk pribumi mulai mengenal olahraga ini.
Klub-klub sepakbola pertama di Indonesia berdiri di kota-kota besar seperti Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Semarang. Namun, pada masa itu klub-klub tersebut bersifat eksklusif dan terbatas.
2. Lahirnya PSSI
Pada tahun 1930, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) didirikan di Yogyakarta oleh tokoh-tokoh pribumi seperti Soeratin Sosrosoegondo. PSSI menjadi wadah sepakbola nasional dan menjadi simbol perlawanan terhadap kolonialisme.
PSSI kemudian menyelenggarakan kompetisi sendiri, yang menjadi cikal bakal liga nasional Indonesia. Kehadiran PSSI membuat sepakbola semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.
3. Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, PSSI aktif mengirimkan tim nasional ke berbagai turnamen internasional. Salah satu pencapaian terbaik adalah saat timnas Indonesia (dulu bernama Indonesia Raya) lolos ke Olimpiade Melbourne 1956.
Sepakbola Indonesia Modern
1. Liga Nasional
Liga sepakbola di Indonesia mengalami banyak perubahan. Dari Galatama (Liga Sepakbola Utama) dan Perserikatan di era 1980-an hingga akhirnya digabung menjadi Liga Indonesia pada 1994. Kini, kompetisi sepakbola Indonesia dikenal sebagai Liga 1, yang diikuti oleh klub-klub dari seluruh daerah.
2. Prestasi Tim Nasional
Meski belum mencapai prestasi puncak di tingkat dunia, tim nasional Indonesia memiliki banyak momen membanggakan. Keberhasilan mencapai final Piala AFF beberapa kali dan keberanian bersaing di kualifikasi Piala Dunia menjadi bukti semangat Garuda tak pernah padam.
3. Perkembangan Infrastruktur
Sepakbola di Indonesia kini semakin berkembang dari segi infrastruktur. Stadion-stadion baru dibangun, seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno yang ikonik, dan stadion-stadion modern di kota-kota besar.
Sepakbola dan Budaya Suporter
Di seluruh dunia, sepakbola identik dengan basis suporter yang fanatik. Di Indonesia pun demikian. Suporter seperti Viking (Persib), The Jakmania (Persija), Bonek (Persebaya), dan lainnya menjadi bagian penting dari ekosistem sepakbola.
Jersey tim juga menjadi bagian dari identitas suporter. Setiap musim, klub merilis desain baru, dan proses pembuatan jersey menjadi momen yang dinanti karena jersey terbaru akan dikenakan di stadion oleh ribuan penggemar.
Dampak Sepakbola di Dunia dan Indonesia
Sepakbola bukan sekadar olahraga, tetapi fenomena sosial dan ekonomi.
- Ekonomi: Industri sepakbola menciptakan lapangan kerja, dari pemain, pelatih, hingga industri apparel yang memproduksi perlengkapan sepakbola.
- Sosial: Sepakbola menyatukan orang dari berbagai latar belakang, bahkan mampu meredakan konflik.
- Budaya: Sepakbola melahirkan budaya tersendiri, termasuk chants suporter, koleksi jersey, dan identitas klub.
Kesimpulan
Sejarah sepakbola adalah perjalanan panjang yang bermula dari permainan sederhana di masa kuno hingga menjadi olahraga paling populer di dunia. Sepakbola terus berkembang, baik dari sisi aturan, kompetisi, maupun perlengkapan sepakbola yang semakin modern.
Di Indonesia, sepakbola memiliki tempat istimewa. Dari diperkenalkan oleh Belanda, berdirinya PSSI, hingga liga nasional yang terus berkembang, sepakbola telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Jersey yang dikenakan pemain dan suporter menjadi simbol identitas dan kebanggaan bersama. Proses pembuatan jersey pun kini menjadi industri yang mendukung kemajuan sepakbola di tanah air.
Sepakbola bukan hanya tentang menang atau kalah di lapangan, tetapi juga tentang kebersamaan, identitas, dan budaya yang mengikat jutaan orang. Dari lapangan kecil di desa hingga stadion megah bertaraf internasional, semangat sepakbola akan terus hidup di hati para penggemarnya.





