Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Rambutan – Berikut ini terdapat beberapa jenis hama yang akan menyerang tanaman rambutan beserta dengan cara pengendaliannya.
- Ulat penggerek batang
Ulat penggerek batang rambutan akan membentuk lubang di kayu hingga sepanjang 30 cm. Namun, pengendalian ulat penggerek batang dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida seperti lindane dengan menggunakan dosis pemakaian yang sesuai dengan label kemasan.
- Kutu putih/kutu kapas
Kutu putih dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman secara langsung dengan menghisap cairan pada tanaman dan pada tingkat kerusakan berat seringkali akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman, serta menimbulkan gugurnya buah muda.
Umumnya, buah yang mengalami penyerangan kutu putih akan bertumbuh secara tidak normal, berukuran kecil, dengan daging buah yang jauh lebih tipis dan kulit buah kehitaman.
Pengendalian terhadap kutu putih dapat dilakukan dengan cara teknis, kimiawi, dan biologis. Pengendalian secara teknis dapat dilakukan dengan pemangkasan sehingga lingkungan tajuk tidak terlalu rimbun.
Perlu diperhatikan agar penanaman rambutan tidak dilakukan pada daerah yang berawa dan apabila pada tanaman rambutan ditemukan hama dalam bentuk kutu atau imago, mkaa sebaiknya segera dibuang atau dibunuh.
Adapun cara biologis yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman rambutan adalah pemakaian cendawan parasit Empusa fresenii atau menggunakan musuh alami seperti semut hitam.
Sedangkan, pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida Lebycid 550 dengan konsentrasi 0.2%.
- Ulat jengkal
Ulat jengkal berwarna cokelat dan menyerupai tangkai daun kering, berukuran ramping dan beruas-ruas.
Umumnya, ulat ini akan mengonsumsi daun muda, sehingga tepi daun akan menjadi kering, keriting, berwarna cokelat kuning, dan tampak sakit.
Pengendalian hama ulat jengkal dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida jenis Lindane, dengan dosis pemakaian disesuaikan dengan label kemasan.
- Ulat penggerek buah
Ulat penggerek buah berwarna merah kecokelatan dan seringkali menyerang buah rambutan, baik yang masih muda ataupun yang sudah matang.
Gejala penyerangan ulat penggerek buah berupa buah yang menjadi kering dan berwarna hitam.
Pengendalian hama perlu dilakukan secara preventif, yaitu dengan menyemprotkan insektisida yang berjenis Lindane atau Diazinon.
- Hama-hama lain
Hama lain yang sering menyerang tanaman rambutan adalah ulat kantong, tungau, rayap, bajing, dan kalong.
Hama tungau akan menyebabkan gejala puru, baik pada daun, ranting, atau batang. Apabila tungau menyerang batang, maka puru akan berbentuk seperti benjolan bulat dengan diameter sekitar 3 mm.
Namun, apabila menyerang daun, maka puru akan berbentuk ramping. Pengendalian hama berupa tungau ini dapat dilakukan dengan insektisida jenis Chlordane, Kelthane, dan Malathion.
- Hama tirathaba
Hama tirathaba akan menyerang bunga dan buah muda rambutan. Larva akan merusak bagian tangkai bunga terlebih dahulu dan kemudian menyerang bagian dalam.
Larva menutupi bagian bekas gerekan dengan benang yang dihasilkannya.
Pengendalian dapat dilakukan dengan mekanis, yaitu pemangkasan atau pembabatan daun yang terserang, kemudian daun dikumpulkan dan dibakar, lalu dikubur.
Pengendalian Penyakit pada Tanaman Rambutan
Cara pengendalian penyakit pada tanaman rambutan adalah sebagai berikut.
- Benang putih
Umumnya akan mudah ditemukan benang putih pada cabang dan ranting pohon rambutan yang terserang.
Benang putih ini dikenal sebagai miselium jamur. Benang ini rata dan menutupi daun rambutan, yang akan mengakibatkan daun mati. Pengendalian terhadap benang putih dapat dilakukan dengan cara memangkas cabang atau ranting yang terserang penyakit. Pemangkasan harus segera dibakar.
Selain itu, cara kedua adalah secara kimiawi, dimana dilakukan penyemprotan fungisida (Benlate dan Cupravit) disesuaikan dengan dosis yang seharusnya.
- Embun tepung
Embun tepung umumnya adalah tepung berwarna putih keabuan yang menyerang permukaan tanaman.
Bagian tanaman rambutan yang terserang adalah pucuk bunga dan buah yang akan gugur atau kering seperti terbakar. Pengendalian dapat dilakukan secara teknis dan kimiawi.
Pengendalian secara teknis dilakukan dengan melakukan sanitasi yaitu memotong bagian tanaman (cabang atau ranting), yang telah terserang berat, membuagn bunga dan buah dan membersihkan bagian tanaman yang terserang ringan.
Adapun pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif seperti benlate dengan frekuensi dua minggu sekali pada pagi hari.
Penyemprotan sebaiknya dipusatkan pada pucuk bunga untuk menekan tumbuhnya spora cendawan.
- Kanker batang
Penyakit kanker batang akan menyerang tanaman rambutan bagian kulit dan batang.
Batang yang terserang akan memiliki karakter seperti diserang kudis, maka akan mengganggu pertumbuhan batang dan produksinya.
Pengendalian dapat dilakukan secara teknis yaitu mengerok benjolan pada batang yang terserang, kemudian dibiarkan selama 3 hingga 4 hari.
Pengendalian terhadap tanaman yang diserang juga dapat dilakukan secara kimiawi yaitu mengerok benjolan batang yang terserang kemudian didiamkan selama 3 hingga 4 hari, untuk selanjutnya dilakukan penyemprotan campuran larutan karbol dan deterjen secukupnya.
- Busuk buah
Penyakit busuk buah akan menyerang buah yang masih muda, kemudian buah akna menjadi besar namun tetap membusuk, berwarna hitam, dan mengering. Pengendalian dilakukan dengan cara teknis dan kimia.
Pengendalian teknis dilakukan dengan memetik buah yang terserang, dikumpulkan, dan dibakar di tempat yang telah disediakan untuk dikubur dalam tanah.
Kemudian, cara kimia dilakukan dengan menyemprot tanaman dengan fungisida berbahan aktif karbendazin.
Baca Juga : Klasifikasi Tanaman Rambutan