Sejarah dan Asal Usul Pulau Bintan – Halo pembaca sekalian , apa kabar anda semua? Saya harapkan anda selalu dalam keadaan yang sehat dan bisa melanjutkan aktivitas anda.
Nah bicara tentang hari ini, kali ini saya akan berbagi sedikit pengalaman saya tentang suatu tempat. Yaitu Pulau Bintan. Ya , pulau ini memiliki sejumlah keunikan yang belum tentu dimiliki oleh daerah lain.
Walaupun memiliki luasan yang kecil, Bintang menyimpan suatu hal yang sangat baik bagi kita untuk kita pelajari. Kali ini kita akan membahas sejarah dan asal – usul pulau Bintan. Baca Juga :
- Asal Usul Lahirnya Pancasila
- Sejarah dan Asal Usul Kerajaan Singasari
- Bukti Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara
Aal – Usul dari pulau Bintan tidak bisa dilepaskan dari zaman kerajaan terdahulu. Dahulu kala Bintan memiliki kerajaan yang bernama Kerajaan Bintan.
Kerajaan ini merupakan salah satu dari mandala dari Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan terkuat dan terluas pada masanya.
Sejak runtuhnya kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Bintan memproklamirkan diri sebagai kerajaan yang tidak tunduk pada kerajaan manapun. Dahulu kala, Pulau Bintan ini dikenal dengan sebutan pulau putih.
Ada pula versi lain yang mengatakan bahwa pulau Bintan berasal dari kata Bentan, artinya adalah kembali sakit yang diderita terdahulu, atau bisa diasosiasikan sebagai salah makan.
Sumber lain mengatakan bahwa asal Bintan sendiri berasal dari kata lebai yang berarti orang alim yang terdampar di pulau putih itu.
Tapi dari berbagai sumber, yang paling tersohor adalah kata bintan sendiri keluar dari kata “berintan” atau sebutan “ gunung berintan” atau gunung yang memiliki intan – permata.
Asal muasal dari penamaan kata Bintan ini sendiri erat kaitannya dengan legenda cerita rakyat. Dahulu kala, ada putri Lencana muda yang terkenal cantik dan rupawan.
Banyaknya pinangan dari anak raja – raja negeri tetangga mengirimkan utusan untuk melamar putri lencana muda itu. Raja Jonan Syah menunjuk Panglima Bongkok lela Bangsawan untuk menyambut utusan Raja Pagaruyung dan Raja Lingga yang datang meminang putri baginda.
Utusan Raja Lingga bernama Tun Raja sepertinya tidak bersifat sopan pada saat datang, sehingga pilihan jatuh kepada anak Raja Pagaruyung dan direstui oleh Baginda Johan Syah raja di pulau putih.
Utusan Raja Lingga yang kesal kemudian menggertak dan menghina, serta mengutuk balas atas kejadian tersebut. Maka akhirnya Utusan Raja Linggau beradu duel dengan Panglima Bongkok di pulau putih.
Adu ilmu terus diperlihatkan, hingga akhirnya utusan Raja Lingga mengeluarkan tampan sagu yang dibawa untuk meminang putri , lalu dihempaskannya menuju gunung yang ada. Panglima bongkok yang sama – sama kuat kemudian mengeluarkan ilmunya hingga gunung tersebut patah .
Kehebatan dari ilmu tersebut telah mencampur tampan sagu kemilau yang ada serta milik ilmu Panglima Bongkok sehingga membuat gunung tersebut memancar sinar kemilau. Konon suatu hari, ada saudagar dari Arab dan India yang datang serta seperti biasa membeli barang – barang hasil penduduk local.
Di dalam karung goni yang berisi pisang saudagar Arab ternyata ada intanya. Berteriaklah saudagar Arab ini bahwa ada banyak intan di pulau ini yang saking banyaknya, intannya saja sampai masuk ke karun goninya.
Pualu Berintan, atau mulai singakt sepertinya Pulau Bintan, dan akhirnya dikenal luas oleh para masyarakat sekitar sebagai pulau Bintan. Pulau nan Elok yang memiliki banyak intan di dalamnya.