Cara Mudah Dalam Budidaya Kacang Panjang Untuk Pemula

Diposting pada

Cara Budidaya Tanaman Kacang Panjang – Kacang panjang dikenal dengan nama dunia sebagai yard long beans atau cow peas yang diyakini sebagai tanaman asli  negara India.

Cara Mudah Dalam Budidaya Kacang Panjang Untuk Pemula
Cara Mudah Dalam Budidaya Kacang Panjang Untuk Pemula

Namun, beberapa fakta mengklaim bahwa kacang panjang merupakan tanaman asli Afrika. Setelah dikaji ulang, spesies lain kacang panjang yaitu Vigna unguiculata-lah yang merupakan tanaman asli Afrika dengan sistem pertumbuhan secara merambat.

Kacang panjang merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti sayur, lalapan, dan lainnya.

Hal tersebut dikarenakan kandungan protein yang tinggi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kacang panjang banyak dijadikan sebagai tanaman budidaya di Indonesia.

Namun, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melakukan budidaya kacang panjang agar budidaya berlangsung dengan baik hingga masa panen tiba. Agar budidaya berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan, ikutilah cara mudah dalam budidaya kacang panjang berikut ini :

Syarat Tumbuh

Kacang panjang dapat tumbuh dengan baik apabila ketinggian tanah, kadar keasaman, suhu, kelembaban tanah, dan unsur-unsur yang terkandung pada tanah area budidaya kacang panjang tersebut.

Kacang panjang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian maksimal mencapai 800 meter di atas permukaan laut.

Tanah area budidaya kacang panjang haruslah merupakan tanah yang gembur dengan pH 5.5 hingga 6. Namun, hindari tanah yang mengandung unsur hara tinggi karena akan mengganggu produktivitas biji sehingga menghasilkan biji yang sedikit.

Keadaan suhu dan kelembaban area budidaya juga harus dipertimbangkan. Kacang panjang merupakan tanaman yang memerlukan curah hujan antara 600 hingga 1.500 mm/tahun dan dengan suhu area budidaya sebesar 15°C hingga 24°C.

Persiapan Area dan Bibit

Sebelum melakukan penanaman kacang panjang, area budidaya harus dibersihkan dan digemburkan.

Penanaman kacang panjang ditata dengan pembuatan bedengan selebar 70 hingga 80 cm, tinggi 20 hingga 30 cm, dan ukuran panjang yang dapat disesuaikan.

Apabila kadar keasaman area tidak mencapai standar minimal, lakukan pengapuran dengan menaburkan dolomit sebanyak 50 hingga 75 kg untuk setiap 400 m2.

Setelah bedengan dipersiapkan, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah pemberian pupuk awal yang ditaburkan sebelum dua minggu penanaman. Pemberian pupuk yang disarankan adalah pupuk kompos atau pupuk kandang.

Persiapan Pembibitan dan Penanaman

Untuk mendapatkan kualitan budidaya yang sempurna, bibit kacang panjang yang akan ditanam harus merupakan bibit yang terhindar dari kerusakan, bebas hama dan penyakit, berasal dari tanaman yang sudah tua, dan bertekstur padat serta meupakan bibit yang tenggelam apabila dirandam dalam air.

Bibit kacang panjang dapat ditanam langsung pada bedengan, namun pastikan bahwa bedengan sudah dilubangi dan dibuat tiang rambat, serta memberikan penyiraman secara optimal agar kecambah dapat tumbuh dengan baik.

Perawatan dan Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharaan budidaya kacang panjang merupakan hal yang harus dilakukan agar kualitas kacang panjang yang dihasilkan merupakan kualitas yang terbaik.

Beberapa langkah perawatan dan pemeliharaan budidaya diantaranya adalah penyiraman, penyulaman, penyiangan area budidaya, dan pemupukan lanjutan.

  • Penyiraman

Penyiraman dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan budidaya kacang panjang selagi kelembaban area budidaya dapat terjaga dengan baik.

Pastikan budidaya kacang panjang tersebut tidak kekurangan air karena tanaman kacang panjang tidak dapat hidup dalam keadaan yang minin air.

  • Penyulaman

Penyulaman dapat dilakukan setelah satu minggu pasca penanaman. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kacang panjang yang tidak tumbuh.

  • Penyiangan

Penyiangan dapat dilakukan sesuai dengan keadaan area budidaya. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pertumbuhan hama dan penyakit.

  • Pemupukan lanjutan

Pemupukan lanjutan dapat dilakukan dengan memberikan KCl, Urea, dan TSP dengan kadar yang disarankan. Agar kacang panjang cepat berbuah, berikan pupuk organik cair.

Pemberantasan Hama dan Penyakit

Pemberantasan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan mengetahui jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang kacang panjang.

Beberapa hama dan penyakit tersebut adalah kutu, ulat grayak, ulat bunga, lalat kacang, kepik daun, karat daun, penyakit antraknosa, dan lainnya.

Hama dan penyakit tersebut dapat diberantas dengan cara manual, penyemprotan insektisida dan fungisida, serta rotasi tanam.

Pemanenan

Pemanenan kacang panjang dapat dilakukan setelah memasuki usia 50 hingga 60 hari pasca tanam. Buah yang dapat dipanen merupakan buah yang tidak terlalu tua dengan cara memetiknya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar budidaya kacang panjang tergolong budidaya yang sukses adalah menyemprotkan Zat Pengatur Tumbuh Giberellin ketika buah masih berukuran kecil, menyemprotkan POC alami untuk mempercepat pengisian buah, dan menanam kacam panjang di musim hujan untuk menghemat anggaran budidaya.

Baca Juga : Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *