Pengertian Eksposisi : Contoh Teks Eksposisi – Keterampilan menulis adalah hal yang sangat penting karena dapat digunakan untuk banyak hal, mulai dari menyampaikan ide atau pendapat, hingga menulis sebuah cerita.
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Anda mungkin sering mendengar mengenai teks eksposisi.
Baca Juga : Pengertian Cerita Rakyat
Namun, apakah Anda sudah benar-benar memahami mengenai teks eksposisi dan bagaimana cara menulis teks eksposisi yang baik dan benar?
Berikut adalah pengertian dan contoh teks eksposisi yang tepat.
Pengertian Teks Eksposisi
Eksposisi berasal dari kata exposition, yang mana dalam Bahasa Indonesia berarti “membuka”.
Teks eksposisi merupakan suatu tulisan yang memiliki tujuan untuk menerangkan, menguraikan atau mengupas suatu topik (Jauhari, 2013).
Sementara itu, ada juga yang menyatakan bahwa teks eksposisi merupakan karangan yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi mengenai sesuatu, sehingga dapat memperluas pengetahuan pembacanya (Kosasih, 2012).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teks eksposisi merupakan tulisan yang menjelaskan mengenai suatu pengetahuan dan informasi yang mana merupakan fakta atau hal yang sebenarnya.
Pada dasarnya, teks eksposisi terdiri dari tiga bagian utama yaitu pendapat (tesis), argumentasi atau penegasan dari suatu pendapat. Tesis merupakan kalimat deklaratif atau pernyataan yang dinyatakan secara implisit dan memberikan gambaran umum mengenai suatu argumentasi.
Argumentasi merupakan tulisan yang dibuat dengan tujuan untuk membujuk atau meyakinkan pembaca mengenai kebenaran dari suatu pemikiran melalui pengungkapan alasan, contoh atau bukti-bukti yang bersifat meyakinkan agar pembaca bertindak sesuai yang diinginkan oleh penulis. Selain itu, terdapat juga bagian penegasan ulang pendapat.
Pada bagian ini, Anda menjelasan ulang mengenai tesis yang telah disampaikan sebelumnya.
Berbeda dari teks narasi yang bertujuan untuk menceritakan ulang suatu kejadian secara runtut menurut urutan waktu atau teks deskripsi yang bertujuan untuk menggambarkan pengalaman seseorang melalui indra pendengaran, perabaan, penciuman hingga perasaan, teks eksposisi lebih menggali mengenai suatu pokok pikiran tertentu dan berusaha untuk menerangkan dan menguraikan pikiran tersebut kepada pembaca, sehingga pembaca dapat memperluas secara lebih jauh pengetahuan dan pandangan mengenai pokok pikiran yang disampaikan.
Beberapa ciri utama dari teks eksposisi, yaitu tulisan memberikan informasi, pengertian dan pengetahuan.
Selain itu, teks bisa juga bertujuan untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan dan bagaimana.
Tulisan disampaikan dengan bahasa yang baku dan susunan yang logis, serta bersifat netral dan tidak memihak siapapun.
Contoh Teks Eksposisi
Berikut adalah contoh teks eksposisi yang berusaha memaparkan masalah mengenai cara menumbuhkan asertivitas dalam diri seorang anak.
Terdapat dua komponen utama yang berperan penting dalam menumbuhkan asertivitas atau kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan dan dirasakan seorang anak kepada orang lain.
Pertama adalah orangtua, yang mana orangtua sebagai figur atau sosok yang paling dekat dengan seorang anak.
Ketika seorang anak memasuki masa remaja, maka mereka masih belum memiliki sifat yang cukup mandiri, sehingga membutuhkan orangtua untuk selalu membimbing mereka dalam menyampaikan apa yang mereka rasakan atau inginkan.
Selain itu, orangtua juga merupakan sosok pertama yang dapat membentuk karakter dari seorang remaja, serta menunjukan kepada mereka bagaimana cara bersosialisasi.
Oleh karena itu, orangtua merupakan figur pertama yang dapat menanamkan asertivitas pada diri seorang anak di lingkungan keluarga.
Orangtua harus terbuka dalam memberikan kesempatan bagi seorang anak untuk mengungkapkan pendapatnya, meskipun pendapat dari sang anak tersebut terkesan tidak umum dan berbeda dari pendapat orangtua.
Apabila orangtua langsung memarahi atau memberikan respon negatif kepada seorang anak ketika mereka mengungkapkan ide ataupun gagasan mereka, maka dapat menyebabkan seorang anak menjadi pribadi yang tertutup serta tidak mampu mengungkapkan apa yang benar-benar mereka rasakan dan inginkan.
Tentu saja secara lebih lanjut hal ini akan mempengaruhi kehidupan sosial mereka di sekolah dan mungkin menyebabkan seorang anak menjadi penyendiri hingga korban persekusi.
Jika hal itu terjadi, maka akan sangat sulit untuk mengubah karakter dari anak tersebut karena telah terlanjur terluka oleh orang-orang di sekitarnya.
Faktor kedua adalah seorang guru. Sebagian besar waktu seorang remaja dihabiskan di sekolah.
Oleh karena itu, guru berperan sebagai motivator dan pembimbing seorang remaja di lingkungan sekolah.
Seorang guru bisa memotivasi siswa untuk memiliki asertivitas dengan memberikan kesempatan bagi siswa tersebut untuk berbicara di depan kelas maupun dalam pekerjaan kelompok.
Berbagai metode belajar dapat digunakan oleh guru untuk membantu siswa mengemukakan pendapatnya secara bebas.
Selain itu, seorang guru juga harus memperhatikan bagaimana sosilasasi dari seorang siswa dengan teman-teman di sekitarnya untuk bisa menyusun metode pembelajaran secara individual yang mampu membentuk karakter siswa yang asertif, namun tetap peduli pada perasaan orang-orang di sekitarnya.
Itu dia pengertian dan contoh teks eksposisi. Bagaimana, sekarang Anda sudah bisa menulis teks eksposisi secara baik dan benar, bukan?
Baca Juga : Pengertian Cerita Fantasi