Biografi Jabir Ibn Hayyan – Abu Musa Jabir bin Hayyan atau juga di Dunia Barat biasa disebut dengan nama Geber. Jabir lahir di Kuffah, Irak pada tahun 750 dan wafat pada tahun 803.
Hayyan al-Azdi adalah nama Ayahnya, yang berasal dari suku Arab Azd dan merupakan seorang yang ahli di bidang farmasi dari kabilah Yaman yang besar kabilah Azad yang sebagian besar dari mereka berhijrah ke Kufah setelah rubuhnya Bendungan Ma’rib.
Ayahnya selain seorang yang ahli di bidang farmasi, juga merupakan seorang yang mendukung Dinsati Abbasiyah dan ikut serta dalam membantu meruntuhkan Dinasti Umayyah.
Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, ia hijrah dari Yaman ke Kufah yang dimana merupakan salah satu kota pusat pergerakan syi’ah di Iraq.
Pada saat ayahnya sedang melakukan pemberontakan, ia tertangkap oleh pasukan Dinasti Umayyah di Khurasan, Lalu ia dieksekusi dan dihukum mati.
Jabir dan keluarganya kembali ke Yaman setelah ayahnya meninggal dan ia mulai mempelajari al-Qur’an dan berbagai ilmu lainnya dari seorang ilmuwan yang bernama Harbi al-Himyari.
Kontribusi terbesar Jabir yaitu dalam bidang kimia. Jabir kemudian kembali ke Kufah setelah Abbasiyah berhasil menumbangkan Umayyah dan memulai karirnya di bidang kimia. (Baca : Pengertian Ilmu Kimia)
Ia sangat tertarik dalam bidang ini, sehingga membuatnya terus mendalaminya dan akhirnya Ia menjadi seorang ahli dalam kimia. Mungkin juga karena dulu profesi ayahnya juga sebagai seorang peracik obat.
Maka semenjak saat itu Jabir menuntut ilmu dari seorang imam mahsyur, dan sekaligus merupakan seorang pengikut dari imam ke-enam syiah tersebut, adalah Imam Ja’far as-Shadiq.
Jabir bahkan juga sempat belajar dari Pangeran Khalin Ibnu Yazid. Kemudian Jabir mempelajari ilmu kedokteran pada masa Kekhalifahan Abbasiyah di bawah pimpinan Harun Ar-Rasyid dari seorang guru yaitu yang bernama Barmaki Vizier.
Di sebuah laboratorium dekat Bawaddah di Damaskus Jabir pun terus bekerja dan bereksperimen dalam bidang kimia dengan tekun.
Ciri khas eksperimen-eksperimen yang ia lakukan secara kuantitatif, bahkan instrument-instrument yang digunakan untuk eksperimentnya ia buat sendiri dari bahan logam, tumbuhan dan juga hewani.
Pada saat pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Di dalam penelitian kimia, Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis, sehingga pada setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Jabir dianggap telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap, karena Ia menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi.
Kontribusi yang lainnya yang Ia lakukan yaitu antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi serta penguapan dan pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
Karya-karya Jabir diantaranya yaitu :
- Kitab Al-Kimya
- Kitab Al-sab’een
- Kitab Al-Rahmah
- Kitab Al-Tajmi
- Kitab Al-Zilaq Al-sharqi
- Book Of The Kingdom
- Book Of Eastern Mercury
- Book Of Balance
Ia merupakan tokoh besar yang dikenal sebagai “the father of modern chemistry”. Jabir Ibn Hayyan merupakan keturunan Arab, meskipun sebagian orang menyebut Ia sebagai keturunan Persia, Ia merupakan seorang muslim yang ahli dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi. Jabir Ibn Hayyan hidup di abad ke-7.
Dan telah mampu mengubah persepsi atau pandangan tentang berbagai kejadian alam yang pada waktu itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh semua manusia.
Di bidang kimia Penemuan-penemuannya telah menjadi landasan dasar untuk berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern pada saat ini.
Penemuan seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi Jabir lah yang menemukannya.
Ia juga yang menemukan larutan aqua regia dengan cara menggabungkan asam klorida dan asam nitrat guna melarutkan emas.
Ia merupakan orang yang pertama kali mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca, serta mampu mengaplikasikan pengetahuan yang Ia miliki di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat.
Penelitian-penelitian Jabir pada abad pertengahan, yaitu tentang Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar bagi para ahli kimia eropa.
Seperti Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Dan beberapa tulisannya juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury.
Istilah-istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, misalnya seperti istilah “Alkali”, dan sebagainya.
Selain menulis tentang kimia, Jabir bin Hayan juga menulis tentang hampir semua cabang ilmu yang mulai berkembang pesat pada masa hidupnya seperti logika, matematika, kedokteran, fisika, dan lain-lain. Karya tulis yang Ia ciptakan berjumlah lebih dari 80 buah buku atau risalah yang diterjemahkan orang ke dalam bahasa Latin. Akan tetapi, yang membuat namanya menjulang di seantero dunia yaitu tentang karya-karyanya di bidang kimia (alkemi).
Baca Juga : Biografi W.R. Soepratman