Cara Budidaya Tanaman Kacang Hijau – Tanaman kacang hijau yang mempunyai nama latin Vigna radiata L. merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan di Indonesia setelah kacang tanah dan kacang kedelai.

Dengan ini, sebenarnya Indonesia mempunyai kesempatan yang cukup besar menjadi negara pengekspor kacang hijau.
Pada awalnya kacang hijau ditanam di Jawa dan Bali yang kemudian pada tahun 1920-an penyebarannya meluas ke beberapa daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.
Baca Juga : Cara Pengendalian Hama Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau ini banyak dimanfaatkan menjadi berbagai olahan makanan seperti bubur, bubur bayi sebagai MPASI, biskuit, isian bakpia dan beragam olahan lainnya.
Selain dapat menjadi penganan yang lezat, kacang hijau ini kaya akan manfaat yakni menjadi salah satu sumber protein nabati dimana di dalamnya terkandung 22% protein, mengandung vitamin A, B1, C dan E dan zat-zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh seperti besi, belerang, kalsium, mangan dan magnesium.
Bagaimana kacang hijau tumbuh?
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila memenuhi beberapa persyaratan seperti tanah dan iklim.
Sebagaimana menurut Purwono dan Hartono (2005) dalam penelitiannya menguraikan bahwa tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada media tanah yang tidak terlalu banyak mengandung partikel liat, tanahnya gembur dengan kandungan bahan organik yang cukup banyak.
Tingkat keasaman (pH) yang disarankan untuk pertumbuhan yang optimal berkisar antara 5,5- 6,5. Adapun iklim yang disarankan untuk pertumbuhan kacang hijau ini adalah daerah yang memiliki curah hujan 50 – 200 mm/bulan, temperatur 25 – 27 derajat celcius, kelembaban udara 50% – 80% dan terakhir adalah terkena sinar matahari yang cukup.
Benih yang digunakan apabila menanam kacang hijau biasanya terdapat beberapa jenis seperti Murai, Perkutut, Kutilang dan Sriti, setiap varietas benih ini memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Untuk varietas Murai misalnya, waktu tanam nya adalah 63 hari, berat 100 bijinya adalah 5 gram dan sifat khususnya adalah tahan terhadap bercak daun.
Varietas Perkutut berat setiap 100 bijinya adalah 6 gram, umur tanam nya 60 hari dan varietas ini tahan terhadap penyakit embun tepung dan agak tahan terhadap bercak daun.
Berpindah pada varietas Kenari yang mempunyai umur tanam berkisar antara 60-65 hari, berat per 100 bijinya adalah 6,7 gram dan mempunyai sifat khusus yakni memiliki toleransi terhadap penyakit karat serta agak tahan terhadap penyakit bercak daun.
Terakhir adalah varietas Sriti, sama halnya dengan varietas Kenari umur tanam nya berkisar antara 60 – 65 hari, berat per 100 bijinya adalah 6 gram dan mempunyai sifat khusus yakni tahan terhadap penyakit embun tepung.
Satu hal yang menjadi persamaan keempat varietas ini adalah bentuk polongnya yang terkulai.
Dalam menanam setiap tanaman tentunya tidak luput dari sebidang lahan yang disiapkan untuk media tanam. Berikut ini adalah beberapa cara dalam penyiapan lahan diantaranya adalah apabila tanah yang akan ditanam adalah lahan bekas sawah atau tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah, sedangkan pada tanah kering atau tegalan pengolahan tanah dilakukan secara intensif, tanah dibersihkan dari rumput dan dicangkul hingga gembur.
Namun untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm lalu dibuat petakan 3-4 m. Sebagai penghambat tumbuhnya gulma maka lahan diberi mulsa jerami sekitar 5 ton/ha, selain itu pemberian mulsa jerami ini dapat mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah. Namun apabila ditemukan kasus tanah becek maka saluran drainase ini perlu dibuat dengan jarak 3 – 5 m.
Setelah itu maka dilakukan proses penanaman. Terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti dalam proses penanaman yaitu:
- Untuk tanaman kacang hijau yang ditanam di lahan sawah maka waktu untuk menanamnya adalah pada musim kemarau setelah padi. Hal berbeda untuk yang menanam di lahan tegalan, waktu tanam dilakukan pada awal musim hujan.
- Adapun cara tugal dilakukan saat penanaman benih, setiap benih diberi jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, dimana setiap lubang diisi 2 biji.
- Setelah lahan disiapkan. maka hal yang dilakukan adalah penyemprotan POC Warung Tani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air secara periodik 5 – 10 hr sekali. Penyemprotan dilakukan sebanyak 4 kali hingga menjelang panen.
- Selanjutnya adalah pemberian pupuk organik misalnya pupuk kompos dan pupuk kandang fermentasi 2 ton/ha. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah.
- Meskipun tanaman kacang hijau cukup tahan di lahan kering, tetapi masih membutuhkan pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada masa perkecambahan, menjelang berhubungan dan pembentukan polong.
- Pada awal masa tanam dilakukan penyilangan untuk mencegah gangguan gulma. Lamanya waktu untuk sesekali menyiangi tanaman kacang hijau adalah 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu
Perlu diketahui bahwa tanaman kacang hijau sekali kaya akan manfaat bagi tubuh anda, berikut adalah diantaranya:
- Kacang hijau memiliki kemampuan untuk melancarkan pencernaan
Kacang hijau sendiri bermanfaat sendiri untuk mengurangi rasa nyeri di perut. Hal ini wajar karena kacang hijau sendiri memang kaya akan serat sehingga dapat mempermudah proses pencernaan dan racun dalam tubuh.
- Kacang hijau sebagai obat menurunkan berat badan anda
Kacang hijau memang sangat terkenal bisa meningkatkan cholecystokinin sebuah hormon yang bisa membuat seorang tersebut mudah merasa kekenyangan.
Mengapa?
Wajar karena kandungan kacang hijau sendiri terdiri dari protein dan juga serat sangat tinggi.
- Kacang hijau bisa mengurangi efek PMS
Memang sudah terkenal jika kacang hijau sendiri dapat membantu dalam mengendalikan fluktuasi hormon yang bisa memicu anda dalam mengatasi gejala PMS.
Hal tersebut memang dikarenakan kacang hijau sendiri yang mengandung vitamin B, vitamin B6 dan folat.
Baca Juga : Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau