Cara dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Garut

Diposting pada

Cara dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Garut – Tanaman garut (Maranta arundinacea) merupakan sejenis tanaman yang menghasilkan umbi. Umbi garut saat ini pemanfaatannya mulai dikembangkan.

Cara dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Garut
Cara dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Garut

Hal ini dikarenakan tanaman garut memiliki manfaat ekonomi yang tinggi dan mengandung zat-zat gizi yang baik bagi kesehatan.

Baca Juga : Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Garut

Dilihat dari manfaat ekonomi, umbi garut menjadi penghasil pati yang potensial yakni hasil patinya adalah mulai dari 1,92 hingga 2,56 t/ha.

Dimana pati garut yang dihasilkan bisa dijadikan substitusi tepung terigu hingga 50−100%. Dengan demikian potensi ekonomi umbi garut adalah menurunkan jumlah impor terigu yang telah mencapai 4,10 juta t/tahun dengan nilai Rp3,40 triliun.

Umbi garut yang dihasilkan tidak hanya dimanfaatkan sebagai olahan pangan saja melainkan menjadi bahan baku industri obat-obatan, kimia, kosmetik, tekstil, kertas dan karton.

Manfaat yang ada pada tanaman garut

Umbi garut ini sebenarnya mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan dimana olahan tepung umbi garut dapat dikonsumsi oleh orang yang lemah atau pada masa pemulihan dari sakit, hal ini disebabkan mudah dicerna tubuh bahkan oleh penderita yang memiliki masalah perut atau usus.

Di samping itu bubur yang dihasilkan dari rimpang tanaman garut pun bisa dimanfaatkan sebagai obat oles pada luka dan luka bernanah.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya umbi garut dapat dimanfaatkan menjadi beberapa jenis produk olahan pangan.

Contohnya saja tepung garut yang digunakan sebagai pengenyal atau pengental untuk berbagai macam makanan sama halnya dengan tepung kanji yang berasal dari pati singkong.

Dengan segudang manfaatnya, budidaya umbi garut belum mencapai skala besar selayaknya umbi-umbian lain seperti ubi jalar atau singkong. (Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Singkong)

Budidaya umbi garut masih berupa tanaman tumpang sari yakni dalam penanamannya berada bersama dengan tanaman lain atau sebagai tanaman semi liar di batas tanah-tanah miring bahkan sudut pekarangan rumah.

Proses budidaya tanaman garut

Proses budidaya umbi garut pada dasarnya mudah. Bibit yang digunakan berasal dari umbi garut yang sudah mempunyai mata tunas.

Proses penanamannya dilakukan dengan memotong umbi menjadi beberapa bagian yang masing-masing potongannya terdapat 2-4 buku atau sepanjang 4-7 cm lalu potongan ini dapat ditanam secara langsung atau ditumbuhkan terlebih dahulu hingga menjadi bibit.

Jarak tanam umbi garut tergantung kepada media tanam nya, misalnya pada penanaman monokultur jaraknya adalah 50 – 60 cm x 15 – 30 cm, 40 x 80 cm, atau 20 x 50 cm, sedangkan untuk jenis penanaman tumpang sari adalah 75 x 15 sampai 20 cm.

Pengendalian hama dan penyakit tanaman garut

Kendala dalam proses budidaya tanaman garut ini adalah hama dan penyakit. Beberapa jenis hama yang paling banyak menyerang tanaman garut adalah uret, tikus dan ulat penggulung daun (Colopodes atheus) lalu jenis penyakit yang umumnya menjangkiti tanaman garut adalah penyakit terbakar daun atau dikenal dengan Rosellinia atheus dan penyakit busuk daun  yang nama lainnya adalah Pelliularian filomentosa.

Pada tanaman yang terserang hama ulat penggulung daun (colopedes athlius cran) memiliki beberapa ciri yaitu daun yang terserang melinting (menggulung), hal ini disebabkan karena ulat ini menggulung sejumlah daun sehingga akibatnya adalah menghambat proses asimilasi yang nantinya membuat pertumbuhan umbi garut terhambat.

Cara pengendalian hama pada tanaman garut tergantung dari jenis hama dan penyakit yang menjangkitinya. Misalnya hama uret diatasi dengan furadan lalu hama tikus dapat dibasmi dengan menggunakan gropyokan atau menggunakan racun tikus (seperti klerat atau petrokum).

Lalu untuk hama ulat penggulung daun dapat diberantas dengan cara manual (dicari dan dibunuh) atau cara kimiawi dengan pestisida bubur bordeaux.

Sedangkan penyakit terbakar daun dikendalikan dengan cara eradikasi dan untuk penyakit busuk daun dapat dicegah dengan perbaikan sistem drainase (pengairan).

Adapun beberapa manfaat yang terdapat pada tanaman garut adalah sebagai berikut:

1). Tanaman yang berguna sebagai sumber energi

Tanaman ini adalah tanaman yang memiliki sumber energi yang paling tinggi. Adapun kandungannya adalah karbohidrat, lemak dan juga protein, selain itu garut sendiri dapat membantu anda di dalam pemenuhan kebutuhan energi setiap hari.

2). Dikenal juga sebagai tanaman hias

Umbi garut tentunya mempunyai daun yang teramat cantik dan sering sekali dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai tanaman hias.

Umbi garut sendiri memang mempunyai bentuk yang sangat unik dan sering kali banyak dimanfaatkan sebagai media untuk lukis dan mewarnai.

3). Cadangan makanan

Umbi garut sendiri bisa dijadikan sebagai bahan makanan pokok, tapi juga bermanfaat sebagai cadangan makanan pada saat masa-masa krisis.

Anda tentu mengetahui jika pada krisis sering terjadi gagal panen atau harga yang melonjak tinggi, hal tersebutlah yang membuat makanan-makanan pokok seperti beras sangat sulit sulit untuk ditemui.

Maka dari itu tanaman ini adalah salah satu dari solusi kebutuhan pangan untuk menghadapi masa-masa krisis.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *