Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Garut

Diposting pada

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Garut -Tanaman Garut merupakan tanaman tropis yang berasal dari Amerika yang menyebar ke India, Sri Lanka, Filipina, hingga ke Indonesia.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Garut
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Garut

Tepatnya, tanaman garut bermula tumbuh di hutan Amazon yang tersebar dari utara hingga bagian barat negara Brazil dan negara-negara tetangganya.

Baca Juga :

Pada awalnya, tanaman ini mulai menyebar dari Meksiko hingga ke seluruh negara yang ada di benua Amerika, seperti Puerto Rico, Hispaniola, Kuba, Equador, Kolombia, Venezuela, Suriname, Guyana, Bermuda, Jamaika, dan lainnya.

Di Indonesia, tanaman garut dimanfaatkan sebagai makanan pokok khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan. Terdapat tiga jenis tanaman garut yang tersebar di Indonesia, diantaranya adalah Garut Sembowo, Garut Sili, dan Garut Belang.

Garut sembowo merupakan tanaman garut yang memiliki ciri-ciri seperti daun yang melebar dengan umbi yang panjang juga besar.

Sementara itu, Garut Sili merupakan tanaman garut yang memiliki ukuran di bawah garut Sembowo. Berbeda halnya dengan garut Belang yang memiliki garis-garis putih pada daun dan pada umumnya sering dijadikan sebagai tanaman hias.

Mengingat tanaman ini sudah tersebar luas keseluruh penjuru negeri tropis, hal tersebut yang membuat tanaman garut dikenal dengan berbagai macam nama, seperti : Maranta arudinacea,  Sagu (Palembang), Sagu banban (Batak), Ubi sagu (Melayu), Sagu rarut (Minangkabau), Tarigu (Banten), Larut (Sunda), Angkrik (Jawa), Salarut (Madura), Marus (Bali), Arerut Towang (Sulawesi), Peda-peda (Maluku).

Kandungan pati amilum, serat, dan protein lemak pada tanaman garut membuat tanaman ini memiliki berbagai macam manfaat diantaranya adalah untuk mengobati gangguan pencernaan dengan memanfaatkan rimpang tanaman garut, menyembuhkan peradangan pada usus, penawar racun yang baik, perawatan wajah, mengobati penyakit kolik, infeksi saluran kemih, dan penyembuh luka dan bekas cacar.

Klasifikasi Tanaman Garut

Tanaman garut memiliki klasifikasi khusus meliputi sub kingdom, divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesies. Adapun penjabaran lengkapnya adalah sebagai berikut:

  • Kingdom : Plantae
  • Sub Kingdom : Tracheobionta
  • Divisi : Spermatophyta
  • Kelas : Liliopsida
  • Ordo : Zingerbales
  • Famili : Marantaceae
  • Genus : Maranta
  • Spesies : Maranta arundinacea Linn.

Tanaman garut tergolong tanaman berbijji yang berasal dari famili Marantaceae. Tanaman ini memiliki banyak sinonim nama yaitu Maranta arundinacea Tussac, Maranta minor Chantrier ex Andre, Maranta ramosissima Wall, Maranta sylvatica Roscoe ex Sm, Maranta tesselata var. kegeljanii E. Morren, dan Phrynium variegatum N.E.Br., nom. Illeg.

Morfologi Tanaman Garut

Tanaman Garut merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Marantaceae atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah patat-patatan dan tergolong sebagai tanaman tahunan.

Tanaman ini dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 1.5 meter. pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini akan sangat baik apabila ditanam dengan ketinggian hingga 900 di atas permukaan laut dengan titik pasti pada 60 hingga 90 meter.

Tanaman garut terdiri atas daun, batang, bunga, buah, dan akar atau umbi. Untuk lebih jelasnya, berikut deskripsi elemen penyusun tanaman garut.

  1. Batang

Tanaman garut memiliki batang semu dengan tinggi batang berkisar antara 75 hingga 90 cm. Batang tersebut berbentuk bulat dan terdapat rimpang. Pada batang tanaman garut akan ditemui cabang garpu yang merupakan tempat tumbuhnya daun.

  1. Daun

Tanaman garut memiliki daun yang tumbuh pada batangnya. Daun tersebut memiliki bentuk bulat memanjang dengan ujung yang runcing dan memiliki struktur tulang daun yang menyirip serta berpelepah. Daun pada tanaman garut memiliki panjang sekitar 10 hingga 27 cm dengan lebar mencapai 5.4 cm.

  1. Bunga dan Buah

Tanaman garut juga memiliki bunga bewarna putih pada kelopak dan hijau muda pada mahkota bunganya. Bunga tanaman garut berbentuk seperti tandan dan akan bermunculan pada ujung batang. Pada tanaman ini juga terdapat buah berbentuk lonjong bewarna merah tua yang memiliki diameter sebesar 1 cm.

  1. Akar

Pada akar tanaman garut menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya umbi garut. Umbi berwarna putih inilah yang sering dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok. Umbi atau rimpang tersebut terkandung banyak khasiat, diantaranya dapat dilihat dari table berikut.

Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi 271 kJ (65 kcal)
Karbohidrat 13.39 g
Serat pangan 1.3 g
Lemak 0.2 g
Protein 4.24 g
Tiamina (Vit. B1) 0.143 mg (11%)
Riboflavin (Vit. B2) 0.059 mg (4%)
Niasin (Vit. B3) 1.693 mg (11%)
Asam Pantotenat (B5) 0.292 mg (6%)
Vitamin B6 0.266 mg (20%)
Folat (Vit. B9) 338 μg (85%)
Besi 2.22 mg (18%)
Magnesium 25 mg (7%)
Mangan 0.174 mg (9%)
Fosfor 98 mg (14%)
Kalium 454 mg (10%)
Zink 0.63 mg (6%)

Tanaman garut dapat dipanen sekitar bulan Mei hingga Agustus dan terbilang tanaman yang tidak merepotkan karena tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus dan jauh dari serangan hama.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *