Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Diposting pada

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme – Jika kamu memiliki kepercayaan dengan segala bentuk kekuatan gaib yang misterius, makhluk halus, roh, cerita tentang dewa – dewi, jin, dll, maka mungkin kamu pernah mendengar istilah Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme, dan Henoteisme.

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme
Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

Meskipun prinsipnya terdengar sama, namun ternyata kepercayaan – kepercayaan ini memiliki perbedaan. Jika belum mendengarnya dan ingin mengetahui penjelasan serta perbedaan lengkapnya, maka simak penjelasan berikut.

Pengertian Animisme

Animisme berasal dari bahasa latin Anima yang berarti juga ‘roh’, sehingga Animisme disebut juga kepercayaan terhadap makhluk dan roh halus.

Kepercayaan Animisme ini dimana seseorang percaya bahwa setiap benda dan tempat di dunia ini memiliki jiwa atau roh yang menungguinya.

Menurut para ahli, kepercayaan terhadap roh tersebut bisa berada pada suatu makhluk hidup ataupun benda – benda mati.

Roh atau jiwa yang menunggui suatu benda ini diyakini berasal dari semangat yang ditinggalkan manusia di dunia setelah meninggal.

Jiwa tersebut harus di hormati agar tidak mengganggu manusia, bahkan ada yang mempercayai bahwa jiwa tersebut dapat membantu manusia di kehidupan sehari – hari.

Masyarakat yang mempercayainya juga percaya bahwa tidak hanya ada roh baik, tetapi juga roh jahat yang terkadang bisa menyerang manusia jika diganggu, karena itulah persembahan diperlukan untuk menenangkannya.

Kepercayaan terhadap makhluk halus ini bisa dikatakan telah muncul sejak zaman primitip dan menjadi asas kepercayaan dalam agama yang berkaitan dengan pencipta alam (Tuhan).

Kepercayaan Animisme telah ada sejak 40 – 100 ribu tahun sebelum masehi atau lebih jauh lagi, bahkan sebelum manusia mengenal adanya agama.

Tujuan dari kepercayaan ini yaitu memberi hubungan timbal balik dengan jiwa dan roh tersebut dengan anggapan jika mereka senantiasa memberi persembahan yang menyenangkan hati roh – roh tersebut, maka roh tersebut juga mengembalikannya dengan hubungan yang baik.

Secara umum, kepercayaan ini merupakan keyakinan akan segala hal – hal diluar nalar manusia ataupun yang tidak masuk akal.

Biasanya jiwa tersebut akan menunggui kuburan ataupun tempatnya meninggal. Diyakini oleh masyarakat bisa roh orang – orang terkemuka seperti nenek moyang, ataupun kepala suku dulunya. Banyak juga yang menganggap karena roh akan kembali ke surga dan letaknya di atas gunung, sehingga di beberapa gunung atau bukit sering ditemukan tempat untuk pemujaan roh.

Pengertian Dinamisme

Dinamisme berasal dari bahasa Yunani yaitu Dynamis atau dynaomos yang berarti tenaga atau kekuatan. Sehingga Dinamisme bisa juga disebut sebagai kepercayaan terhadap kekuatan gaib yang misterius. Orang – orang dengan kepercayaan ini akan percaya bahwa suatu benda memiliki kekuatan gaib atau tenaga supranatural yang dapat mempengaruhi keberhasilan ataupun kegagalan kerja dan usaha manusia dalam kehidupan sehari – hari.

Bahkan sebagian orang sangat menghormati dan memuja benda tersebut karena dianggap bisa memberikan kekuatan untuk menolong mereka. Tujuan dari kepercayaan ini yaitu untuk mengumpulkan kekuatan gaib tersebut sebanyak mungkin dan mencapai yang ingin diraih.

Benda – benda tersebut dapat berupa keris, pohon besar, patung, benda – benda keramik keramat, bahkan gunung di lokasi tertentu. Untuk memperoleh kekuatan tersebut, maka yang mempercayainya biasanya perlu melakukan upacara – upacara khusus seperti ritual ataupun pemberian sesajen / persembahan.

Pengertian Politeisme

Politeisme berasal dari bahasa Yunani yaitu Poly yang artinya banyak, dan Theoi yang berarti Tuhan / Dewa. Sehingga orang – orang yang memiliki kepercayaan Politeisme maka mereka percaya akan adanya dewa – dewa.

Kepercayaan ini juga merupakan asas dalam beragama dengan tujuan menyembah dan berdoa kepada dewa – dewa itu agar menjauhkan masyarakat bersangkutan dari kemurkaan dan amarahnya. Adapun cara kepercayaan ini bisa dengan memberi persembahan ataupun sesajen.

Pengertian Monoteisme

Jika kamu percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa, yaitu hanya ada satu diseluruh alam semesta, tanpa tandingan, ataupun tidak mempercayai adanya Tuhan – Tuhan lainnya, maka kepercayaan itu disebut Monoteisme. Hampir semua masyarakat yang beragama memiliki kepercayaan ini.

Bisa juga dikatakan bahwa Monoteisme merupakan paham yang meyakini bahwa Tuhan itu tunggal juga personal, dengan sangat menjaga jarak dari ciptaanNya.

Bahkan menurut Bakhtiar (1997:72), Monoteisme merupakan paham yang percaya pada Tuhan Utama yang bisa meningkat menjadi paham Tuhan Tunggal, yang juga berarti Tuhan satu, yaitu Tuhan untuk masyarakat suatu bangsa.

Pengertian Henoteisme

Paham ini hampir mirip dengan kepercayaan Politeisme yang berdoa dan menyembah dewa – dewa, hanya saja pada kepercayaan Henoteisme, mereka hanya percaya bahwa hanya ada satu dewa yang berkuasa di jagat raya atau memiliki kekuasaan paling mutlak, walau tidak memungkiri adanya dewa – dewa lainnya.

Kepercayaan Henoteisme ini bisa juga diketahui sebagai tahap dalam keagamaan yang berada di tingkat antara Politeisme dan Monoteisme, serta bersifat nasional. Kepercayaan ini paling jelas terlihat pada perkembangan agama masyarakat Yahudi.

Begitulah pengertian dan perbedaan antara Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme, dan Henoteisme untuk lebih memahami. Semoga Bermanfaat.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *