Pengertian Gaya Hidup Adalah : Jenis, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup – Gaya hidup atau Lifestyle ialah gambaran tingkah laku, pola, dan cara hidup yang ditunjukkan sebagaimana aktivitas seseorang, minat, dan ketertarikan serta apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri sehingga membedakan statusnya dengan orang lain maupun lingkungan melalui lambang-lambang sosial yang mereka miliki.
Gaya hidup ialah seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008, Gaya hidup ialah pola tingkah laku sehari-hari sekelompok manusia dalam masyarakat.
Sedangkan dari sisi ekonomi, gaya hidup ialah perilaku seseorang dalam membelanjakan hartanya dan bagaimana mengalokasikan waktunya.
Gaya hidup berbanding lurus dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup menjadi usaha untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda dari kelompok lain.
Berdasarkan pengalaman kita sendiri yang diperbandingkan dengan realitas sosial, seorang individu memilih rangkaian tindakan dan penampilan mana yang menurutnya sesuai, dan mana yang tidak sesuai untuk ditampilkan di depan kalangan sosial.
Pengertian gaya hidup menurut beberapa ahli
Menurut Sumarwan (2011), Gaya hidup sering digambarkan dengan kegiatan, minat, dan opini dari seseorang. Gaya hidup seseorang biasanya cepat berubah. Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model pakaiannya karena menyesuakan dengan perubahan hidupnya.
Menurut Weber (2002), gaya hidup merupakan selera pengikat kelompok dalam aktor-aktor kolektif atau kelompok status, berkompetisi dengan kemampuan untuk memonopoli sumber-sumber budaya.
Menurut Plummer (1983), gaya hidup ialah cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka dengan aktivitas diluar aktivitas wajib mereka, apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.
Menurut Kotler dan Keller (2012), Gaya hidup ialah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam sebuah aktivitas, minat, dan opininya.
Gaya hidup menggambarkan sisi seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam berinteraksi di dunia.
Jenis-jenis Gaya Hidup
Menurut Mowen dan Minor, terdapat sembilan jenis gaya hidup yakni sebagai berikut (Sumarwan, 2011):
- Funcionalists. Menghabiskan uang untuk hal-hal yang penting. Pendidikan rata-rata, pendapatan rata-rata, kebanyakan pekerja kasar (buruh). Berusia kurang dari 55 tahun dan telah menikah serta memiliki anak bahkan lebih dari 1.
- Nurturerss. Muda dan berpendapatan rendah. Mereka berfokus dalam membesarkan anak, baru membangun rumahtangga dan nilai-nilai keluarganya. Pendidikannya diatas rata-rata.
- Aspirers. Berfokus dalam menikmati gaya hidup tinggi dengan membelanjakan sejumlah uang di atas rata-rata untuk barang-barang berstatus, tersier, khususnya tempat tinggal. Memiliki karakteristik Yuppie klasik. Pendidikan tinggi, pekerja kantor, menikah tanpa anak.
- Experientials. Membelanjakan jumlah di atas rata-rata terhadap barang-barang hiburan, hobi, dan kesenangan. Pendidikannya rata-rata, tetapi pendapatannya diatas rata-rata itu karena mereka adalah pekerja kantor.
- Succeeders. Rumah tangga yang mapan. Berusia setengah baya dan berpendidikan tinggi. Pendapatan tertinggi dari kesembilan kelompok. Menghabiskan banyak waktu pada pendidikan dan kemajuan diri. Menghabiskan uang di atas rata-rata untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaannya dan dapat bermanfaat.
- Moral majority. Terjadi pengeluaran yang besar untuk organisasi pendidikan, masalah politik, dan gereja. Berada pada tahap empty-nest. Pendapatan tertinggi kedua. Pencari nafkah tunggal.
- The golden years. Kebanyakan adalah para pensiunan, tetapi pendapatannya tertinggi ketiga. Melakukan pembelian tempat tinggal kedua. Biasanya melakukan pengeluaran yang besar pada produk-produk padat modal dan hiburan.
- Sustainers. Kelompok orang dewasa dan tertua. Sudah pensiun. Pendapatan terbesar dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari dan alkohol. Pendidikan rendah, pendapatan terendah kedua.
- Subsisters. Tingkat sosial ekonomi rendah. Persentase kehidupan pada kesejahteraan di atas rata-rata. Kebanyakan merupakan keluarga dengan pencari nafkah dan orang tua tunggal jumlahnya di atas rata-rata kelompok minoritas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup
Menurut Amstrong faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ialah sikap, pengalaman, pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, persepsi, kelompok referensi, kelas sosial, keluarga, dan kebudayaan (Nugraheni, 2003). Adapun penjelasan faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah sebagai berikut:
- Sikap. Sikap berarti sebuah keadaan jiwa dan keadaan dalam berpikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap sebuah objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan, dan faktor lingkungan sosialnya.
- Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman bisa mempengaruhi pengamatan sosial dalam sebuah tingkah laku, pengalaman bisa diperoleh dari semua tindakannya di masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar seseorang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial dapat membentuk pandangan terhadap sebuah objek.
- Kepribadian. Kepribadian ialah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari semua individu.
- Konsep Diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu ialah konsep diri. Konsep diri telah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan immage merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap sebuah objek? Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian dapat menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
- Motif. Perilaku individu muncul dikarenakan adanya motif kebutuhan agar merasa aman dan kebutuhan terhadap prestice merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang kepada kebutuhan akan prestice itu besar, maka bisa membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
- Persepsi. Persepsi ialah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk sebuah gambar yang berarti mengenai dunia.