Pengertian Heterosis : Penyebab, Kelebihan, Pemanfaatan, Jenis dan Contoh Heterosis – Heterosis adalah istilah yang mengacu pada efek perubahan pada penampilan keturunan persilangan, dimana secara konsisten berbeda dari penampilan kedua induknya.
Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh G.H. Shull pada tahun 1914, dimana sebelumnya pada tahun 1908 dikenal sebagai heterozygosis.
Pengertian Heterosis
Heterosis adalah perubahan bentuk turunan hasil persilangan, dimana bentuknya akan berbeda secara total dengan induknya.
Oleh karena itu, heterosis juga dikenal sebagai hybrid. Namun, heterosis merupakan suatu penyimpangan dari kedua sifat induknya.
Penyimpangan yang terjadi justru mengarah pada sifat buruk. Hal ini sangat berbeda dari sistem kultur hibrida yang berguna untuk mendapatkan hasil benih tanaman yang baik.
Heterosis tidak berdasarkan pada penggabungan dua sifat baik kedua induknya sewaktu persilangan.
Heterosis merupakan fenomena lain yang memiliki efek terbalik dari inbreeding depression, yang berarti efek penurunan penampilan pada individu keturunan perkawinan sekerabat.
Persilangan heterosis yang terjadi pada induk dapat dikatakan sebagai penyimpangan keturunan leluhurnya.
Heterosis dari para induk terbaik dapat disebut sebagai penurunan tampilan dari induk yang paling awal.
Penyebab Terjadinya Heterosis
Heterosis tidak dapat terjadi secara spontan tanpa ada pemicunya atau sebabnya.
Beberapa teori yang telah dikemukakan untuk memahami terjadinya heterosis ini. Namun, penyebab yang paling umum diketahui adalah keadaan genetis yang berubah, yaitu:
- Heterosis sebagian besar disebabkan karena berkurangnya spesies yang homozigot resesif, sehingga homogizot dominan tidak memiliki pasangan sewaktu persilangan
- Heterosis sangat bergantung pada gen yang homozigot, baik yang dominan ataupun resesif. Namun, homozigot seringkali kalah dominan dari heterozigot sehingga terjadi heterosis
- Gen sangat bergantung pada interaksi espitatik yang bukan merupakan pasangan gen alelik
Kelebihan Heterosis
- Hasil persilangan yang bersifat heterosis akan memiliki kelebihan dalam postur, dimana perkembangannya akan sangat cepat, bahkan bersifat lebih tahan terhadap penyakit yang akan menderanya dibandingkan dengan induknya. Bahkan, mampu memiliki fertilitas yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
- Hasil heterosis terkadang dapat membuat vigor tanaman menjadi lebih kuat. Perubahan ini lah yang dapat digunakan sebagai kultivar hibrida. Heterosis yang terjadi membuat kultivar hibrida mempunyai keunggulan dalam hal reproduksi dibandingkan dengan hasil kultivar galur murni atau kultivar biasa. Kultivar hibrida jauh lebih unggul dibandingkan dengan induknya, baik dari tinggi tanaman ataupun jumlah biakan.
Pemanfaatan Heterosis
Heterosis adalah gejala genetis yang telah dimanfaatkan secara luas dalam pembentukan kultivar unggul tanaman.
Mulai awal abad ke-20, heterosis telah dimanfaatkan dalam perakitan varietas hibrida.
Studi terhadap persilangan jagung dilaporkan oleh Shull dan East pada tahun 1908 dan Jones pada tahun 1918, dimana varietas jagung hibrida dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1920an.
Penggunaan varietas hibrida meluas pada tanaman ekonomis lainnya, seperti bit gula, bunga matahari, sorgum, kapas, kelapa, kakao, padi, dan berbagai tanaman hortikultura lain seperti sayuran dan tanaman hias, serta tanaman buah-buahan.
Manifestasi Heterosis
Performa atau ekspresi berbagai karakter akan dipengaruhi oleh berbagai faktor – beberapa bersifat positif (merangsang) dan beberapa bersifat negatif (penurunan). Berbagai manifestasi heterosis dapat dirangkum sebagai berikut.
- Peningkatan yield
Peningkatan yield akan dapat diukur dari biji, buah, daun, atau umbi, atau bahkan seluruhtanaman sebagai salah satu manifestasi terpenting dari heterosis.
- Peningkatan ukuran dan vigor
Heterosis akan menghasilkan pertumbuhan yang pesat, dimana mengarah pada pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih sehat dengan peningkatan ukuran daripada induknya
- Kualitas yang lebih baik
Pada banyak kasus, heterosis akan menghasilkan kualitas yang lebih baik yang akan mengimbangi yield yang lebih tinggi.
- Adaptabilitas yang lebih baik
Hybrid umumnya akan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dibandingkan jenis heterozigot.
- Bersifat lebih resisten terhadap penyakit
Heterosis terkadang bersifat lebih tahan terhadap penyakit yang menyerang.
- Peningkatan kemampuan reproduksi
Hybrid akan menunjukkan heterosis dengan menampilkan tingkat fertilitas yang lebih tinggi atau kemampuan reproduksi yang lebih tinggi, yang seringkali diekspresikan dalam bentuk yield.
- Peningkatan laju pertumbuhan
Pada banyak kasus, hybrid menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan kedua induknya, namun tidak memproduksi ukuran tanaman yang lebih besar.
Macam-macam Heterosis pada Tanaman
Berikut ini adalah beberapa macam heterosis yang dibedakan berdasarkan tujuannya.
- Heterosis antarleluhur
Heterosis antarleluhur dapat dikatakan sebagai penyimpangan tampilan dari keturunan F1 dari induknya.
- Heterosis leluhur terbaik
Heterosis leluhur terbaik dapat dikatakan sebagai selisih tampilan dari keturunan F1 dari leluhur yang memiliki tampilan lebih baik. Keadaan seperti ini seringkali disebut sebagai heterobeltiosis, atau pemuliaan tanaman.
- Heterosis standar
Heterosis standar seringkali difungsikan sebagai penguji tampilan dan perbandingan dengan varietas standar yang didasarkan pada tampilan hibrida.
Contoh Heterosis
Contoh heterosis yang terjadi adalah jagung hibrida. Penyimpangan yang terjadi pada jagung hibrida berkarakter positif, didasarkan pada penampilan jagung hibrida yang lebih baik dari induknya.
Baca Juga :
Karakter positif dapat terlihat dari perkembangan vigor tanaman yang besar. Namun, heterosis menunjukkan karakter positif, sehingga dapat disebut sebagai hybrid vigor.