Pengertian Penyakit Glaukoma : Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Glaukoma – Glukoma adalah penyakit yang merusak saraf optic mata yang akan mengakibatkan kehilangan penglihatan dan kebutaan. (Baca : Jenis Cacat Mata)
Akan tetapi, deteksi dini dan perawatan yang mendukung akan melindungi mata dari kemungkinan kehilangan penglihatan yang serius.
Gejala Glukoma
Mulanya, glukoma sudut terbuka tidak memiliki gejala. Apabila seseorang mengalami glukoma sudut terbuka, tidak akan mengakibatkan timbulnya rasa nyeri. Bahkan, penglihatannya akan tetap normal.
Glukoma dapat terjadi pada sebelah mata atau kedua mata. Tanpa pengobatan yang efektif, maka penderita glukoma akan kehilangan kemampuan periferalnya (sisi) secara perlahan.
Apabila kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya pengobatan yang tepat, maka mungkin saja penderita akan kehilangan pandangan terhadap objek yang berada di luar matanya. Mereka akan memandang sesuatu dari terowongan.
Seiring berjalannya waktu, penglihatan ke depan juga akan menurun hingga kehilangan kemampuan penglihatan secara keseluruhan.
Penyebab Glukoma
Terdapat beberapa teori yang menyebabkan terjadinya glukoma, namun penyebab pastinya belum diketahui.
Meskipun penyakit ini berkaitan dengan peningkatan tekanan carain di dalam mata, namun beberapa teori menunjukkan bahwa kurangnya suplai aliran darah ke dalam saraf.
Berikut ini terdapat beberapa jenis penyakit glukoma dan potensi penyebabnya.
- Glukoma Sudut Terbuka
Glukoma sudut terbuka merupakan jenis glukoma yang paling sering terjadi. Kerusakan saraf optic seringkali lambat dan tidak menimbulkan rasa nyeri. Hal ini disebabkan sistem saluran di dalam bola mata tidak efisien.
Hal ini akan menyebabkan peningkatan cairan bola mata dan peningkatan tekanan secara berangsur.
Teori lain menyebutkan bahwa glukoma jenis ini seringkali disebabkan aliran darah yang lemah (perfusi) pada saraf optic.
- Glukoma Sudut Tertutup
Seringkali glukoma jenis ini akan mengakibatkan kehilangan penglihatan dalam waktu sehari. Glukoma sudut tertutup terjadi ketika sudut saluran di dalam mata (yang dibentuk antara kornea dan iris) menutup atau mengalami pemblokan.
Seiring bertambahnya usia, lensa di dalam mata akan menjadi semakinbesar, mendorong iris maju ke depan dan menyempitkan ruang antara iris dan kornea.
Hal ini akan menyebabkan cairan di dalam mata terblok oleh sistem saluran, sehingga seringkali mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya cairan mata.
- Glukoma Sekunder
Glukoma ini seringkali disebabkan oleh luka atau penyakit mata lainnya, atau bahkan karena berbagai kondisi medis, obat, luka pada mata, dan abnormalitas mata.
- Glukoma dengan tekanan normal atau rendah
Pada glukoma jenis ini, terjadi kerusakan saraf optic. Hal ini mungkin disebabkan oleh saraf optic yang sensitif secara abnormal. Kemungkinan lain adalah disebabkan oleh berkurangnya suplai darah pada saraf optic yang disebabkan atherosclerosis.
Cara Mengobati Glukoma
Pengobatan segera terhadap pasien penderita glukoma sudut terbuka pada tahap dini akan memperlambat progresi penyakit. Oleh karena itu, diagnosis dini sangatlah penting.
Berbagai pengobatan terhadap penyakit glukoma dapat dilakukan, termasuk obat, laser trabeculoplasty, pembedahan konvensional, atau kombinasi berbagai terapi yang telah disebutkan.
Pengobatan ini akan membantu menjaga penglihatan tidak bertambah buruk, namun tidak meningkatkan kemampuan penglihatan yang telah hilang akibat glukoma.
- Obat
Obat yang seringkali digunakan adalah berbentuk pil atau tetes mata. Obat ini sebaiknya dikonsumsi rutin, sebab obat tetes mata yang akan digunakan berguna untuk menurunkan tekanan pada bola mata.
Beberapa obat juga akan menyebabkan mata memproduksi lebih sedikit cairan.
Sebelum mulai melakukan pengobatan terhadap glukoma, beri tahukan terlebih dahulu kepada dokter mata terkait obat dan suplemen lain yang sedang Anda gunakan.
Kadang, obat tetes mata yang Anda gunakan dapat berinteraksi dengan obat lain yang sedang Anda konsumsi.
Pengobatan glukoma perlu dilakukan secara rutin seperti yang diinstruksikan oleh dokter mata Anda.
Kebanyakan orang tidak memiliki permasalahan yang berarti. Akan tetapi, beberapa obat dapat mengkibatkan efek samping seperti sakit kepala.
Sebagai contoh, obat tetes mata seringkali mengakibatkan rasa tersengat, terbakar, atau kemerahan pada mata.
Seringkali, glukoma tidak memiliki gejala penyakit, oleh karena itu, pasien seringkali berhenti mengonsumsi obat, namun konsumsi obat secara rutin akan membantu mengontrol tekanan mata Anda. Deteksi tekanan bola mata dapat dilakukan dengan menggunakan tonometer.
- Laser Trabeculoplasty
Laser trabeculoplasty akan membantu cairan keluar dari bola mata. Dokter seringklai menyarankan pengobatan ini.
Pada beberapa kasus, Anda mungkin akan tetap membutuhkan obat glukoma. Laser trabeculoplasty dilakukan pada klinik mata atau rumah sakit.
Sebelum pemebdahan, tetes mata pemberi efek mati rasa akan diteteskan pada mata Anda. Apabila Anda duduk menghadap mesin laser, dokter akan memegang lensa khusus pada mata Anda.
Sinar cahaya dengan intensitas tinggi akan diarahkan pada lensa Anda dan direfleksikan ke dalam jaringan di dalam mata Anda. Anda akan melihat sinar cahaya berwarna hijau muda atau merah muda.
Laser ini akan menyebabkan rasa terbakar yang akan merusak lubang saluran pada jaringan mata. Hal ini akhirnya akan menyebabkan cairan keluar dari mata.
Seperti pembedahan pada umumnya, pengobatan ini akan mengakibatkan efek samping berupa inflamasi. Dokter akan merespkan obat tetes mata yang berguna untuk nyeri dan inflamasi pada mata Anda.
Anda akan memerlukan beberapa kali kunjungan untuk memastikan tekanan bola mata dimonitor secara berkala. Apabila glukoma terjadi pada kedua bola mata, umumnya pengobatan akan difokuskan pada satu bola mata terlebih dahulu.
Pengobatan laser pada mata yang satunya akan dijadwalkan dalam selang waktu beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
- Pembedahan konvensional
Pembedahan konvensional seringkali digunakan untuk membuka suatu bukaan baru untuk cairan mata agar dapat meninggalkan mata.
Biasanya, pembedahan konvensional dilakukan setelah obat dan pembedahan laser gagal untuk mengontrol tekanan bola mata.
Pembedahan konvensional, atau seringkali disebut sebagai trabekulektomi, dilakukan pada ruang operasi.
Sebelum pembedahan dilakukan, Anda akan diberikan obat yang berguna untuk membantu relaksasi. Injeksi kecil pada mata untuk membuatnya mati rasa akan disuntikkan.
Baca Juga :
Sedikit potongan jaringan akan dibuang untuk membentuk kanal baru agar cairan dapat keluar dari bola mata.
Cairan ini akan keluar di antara jaringan mata. Pembedahan konvensional umumnya memiliki tingkat keberhasilan sekitar 60 – 80% dalam menurunkan tekanan bola mata.
Apabila saluran baru yang digunakan untuk mengalirkan cairan terlalu kecil, maka operasi kedua akan dilakukan.