Apa Sih Bedanya Arang dengan Arang Aktif ? – Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan yang mengandung unsur karbon.
Arang umumnya didapatkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon seperti kayu, gula, tulang, dan benda lain dengan pemanasan pada suhu tinggi.
Baca Juga : Bahaya Daur Fosfor
Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan menyerupai batu bara ini terdiri atas 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Proses pembuatan arang sesungguhnya dapat menghasilkan berbagai arang yang mempunyai kegunaan berbeda misalnya arang biasa hasil dari pembakaran hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghasilkan panas.
Sedangkan arang dengan melalui proses pengaktifan fungsinya dapat berubah untuk kesehatan, pertanian, kecantikan, elektronik, dan lain-lain (Pari et al. 2012).
Apa itu Arang Aktif ?
Arang aktif atau sering juga disebut karbon aktif merupakan senyawa karbon amorf yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus atau dengan proses aktivasi dengan menghilangkan hidrogen, gas-gas, air, atau senyawa lain dari permukaan karbon sehingga terjadi perubahan fisik untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas atau besar.
Pada proses aktivasi terbentuk pori-pori baru karena adanya pengikisan atom karbon melalui oksidasi atau pemanasan.
Arang aktif terdiri atas 85-95% karbon dan sisanya berupa hidrogen, oksigen, sulfur, dan nitrogen serta senyawa-senyawa lain yang terbentuk dari proses pembuatan (Chand et al. 2005). Volume pori-pori arang aktif biasanya lebih besar dari 0.2 cm3/gram dan bahkan terkadang melebihi 1 cm3/gram.
Arang aktif dapat dibuat dari berbagai bahan yang mempunyai kandungan karbon tinggi seperti batubara (coal), tempurung kelapa, limbah industri, kayu, biji aprikot, kulit singkong, dan kulit kemiri (Suhendra dan Gunawan 2010).
Jenis bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi mudah atau tidaknya proses aktivasi serta pengaruh terhadap struktur permukaan besar dari karbon aktif yang dihasilkan.
Bahan baku yang dapat digunakan untuk pembuatan arang aktif terdiri atas 3 kriteria bahan yaitu bahan dasar harus mengandung karbon, pengotor pada bahan dasar harus dijaga seminimal mungkin, dan bahan dasar harus mempunyai kualitas yang konstan (Maulana 2011).
Berbagai standar kualitas arang aktif telah dibuat oleh negara maju seperti Amerika, Inggris, Korea, Jepang, dan Jerman. Indonesia telah membuat pula standar mutu arang aktif menurut Standar Industri Indonesia yaitu SII 0258-79 yang kemudian direvisi menjadi SNI 06-3730-1995.
Baca Juga : Manfaat Kegiatan Klasifikasi Tanah