Cara Dan Panduan Sederhana Budidaya Bengkuang

Diposting pada

Cara Budidaya Tanaman Bengkuang – Tanaman bengkuang merupakan tanaman yang tumbuh secara menjalar dan dapat tumbuh hingga mencapai enam meter.

Cara Dan Panduan Sederhana Budidaya Bengkuang
Cara Dan Panduan Sederhana Budidaya Bengkuang

Tanaman yang memiliki nama latin Pachyrizus erosus L. merupakan tanaman asli Amerika Tropis yang dikenal dengan sebutan jícama atau xicama dan tergolong sebagai tanaman cormus (umbi akar).

Umbi tanaman bengkuang memiliki berbagai kandungan diantaranya Vitamin B1 dan C, Gula, Fosfor, Kalsium, Pachyrhizon, Rotenon, dan Inulin.

Beberapa kandungan tersebut membawa berbagai macam manfaat bagi tubuh, seperti mempertahankan kadar gula dalam darah untuk tetap berada dalam kondisi normal, memperkuat sistem imun tubuh, meringankan penyakit kulit, dan mampu mengatasi penyakit pencernaan.

Selain memberikan manfaat seperti ulasan di atas, umbi tanaman bengkuang dapat diolah sebagai tepung, bahan makanan, obat-obatan, dan lainnya.

Oleh karenanya, banyak pelaku budidaya yang memutuskan untuk membudidayakan tanaman bengkuang tersebut.

Namun, terdapat langkah-langkah yang perlu diperhatikan agar budidaya bengkuang mampu memberikan hasil yang maksimal ketika panen. Beberapa langkah tersebut adalah:

Mengenal Varietas Tanaman Bengkuang

Di Indonesia, tanaman bengkuang memiliki dua jenis varietas yang dapat dibudidayakan yaitu bengkuang badur dan genjah. Perbedaan keduanya terletak pada waktu panen dimana tanaman bengkuang badur memiliki jangka panen yang lebih lama berkisar tujuh hingga sebelas bulan.

Sedangkan bengkuang genjah memiliki jangka panen yang relatif singkat yaitu empat hingga lima bulan pasca tanam. Namun, beberapa pelaku budidaya memilih bengkuang genjah untuk dibudidayakan dikarenakan waktu panen yang singkat.

Ketentuan Kondisi Area Budidaya Tanaman Bengkuang.

Tanaman bengkuang dapat tumbuh subur pada dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian maksimal mencapai hingga 1.500 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 700 hingga 1.000 mm per tahun dan suhu mencapai 25°C hingga 28°C.

Derajat keasaman yang baik juga harus diperhatikan yaitu dengan kisaran 4.5 hingga 8.

Penyemaian Benih dan Persiapan Penanaman Bibit Tanaman Bengkuang

Persiapan benih tanaman bengkuang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menanam biji (generatif) atau menyeleksi umbi bengkuang (vegetatif).

Penanaman secara generatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan biji tanaman bengkuang yang sudah disimpan dalam kurun waktu maksimal satu tahun.

Sementara itu, penanaman tanaman bengkuang secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara memilih umbi terbaik seperti memilih umbi yang telah tua pada budidaya sebelumnya.

Umbi tersebut dibiarkan beberapa waktu hingga tumbuh tunas yang menandakan bibit tersebut sudah siap ditanam.

Penanaman tanaman bengkuang secara vegetatif dinilai lebih efisien dibandingkan penanaman secara generatif.

Pengelolaan Area Budidaya Tanaman Bengkuang.

Penanaman tanaman bengkuang ditata dengan melakukan pembuatan bedengan dimana setiap bedengan memiliki panjang yang dapat disesuaikan dengan lebar satu meter serta memiliki tinggi 20 hingga 25 cm. Agar tanaman bengkuang tumbuh secara teratur, aturlah jarak antar setiap bedengan sepanjang 40 hingga 50 cm.

Pengolahan area budidaya tanaman bengkuang tersebut harus digemburkan terlebih dahulu lalu ditaburkan pupuk kandang sebagai pupuk awal sebanyak 20 ton untuk setiap satu hektar area.

Pada setiap bedengan terdapat dua baris lubang penanaman tanaman bengkuang dimana lubang tersebut dibuat dengan kedalaman 5 hingga 7 cm dan diatur dengan jarak antar lubang sepanjang 25 cm. Jika penanaman tanaman bengkuang menggunakan benih, lakukan perendaman terlebih dahulu selama 6 hingga 12 jam untuk memecah masa dormansi biji.

Perawatan dan Pemeliharaan Budidaya Tanaman Bengkuang

Setelah melaakukan penanaman, langkah budidaya tanaman bengkuang selanjutnya adalah melakukan perawatan dan pemeliharaan.

Beberapa perawatan dan pemeliharaan tersebut meliputi penyiraman, penyiangan, penyulaman,  pemupukan lanjutan, dan pemangkasan pucuk.

  • Penyiraman

Perlu diingat bahwa tanamman bengkoang merupakan tanaman yang dapat hidup dengan kelembaban yang rendah. Oleh karenanya, jangan terlalu sering melakukan penyiraman karena akan menyebabkan tanaman tersebut gugur.

  • Penyiangan dan Penyulaman

Penyiangan dan penyulaman tanaman bengkuang dapat dilakukan setelah dua minggu pasca penanaman.

Apabila terdapat tanaman bengkuang yang mati, gantilah tanaman tersebut dengan kacang tanah karena dikhawatirkan tanaman susulan tidak dapat mengejar pertumbuhan tanaman lainnya.

Penggantian menggunakan kacang tanah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kandungan nitrogen tanah. (Baca Juga : Pengertian Penambatan Nitrogen)

  • Pemupukan Lanjutan

Pemupukan lanjutan dapat dilakukan setelah tanaman bengkuang berumur tiga minggu dengan memberikan pupuk kompos kering sebanyak 20 ton untuk setiap hektarnya.

Namun, pemberian pupuk dapat diberikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang terlihat pada tanaman bengkuang.

  • Pemangkasan Pucuk

Pemangkasan pucuk pada budidaya tanaman bengkuang dapat dilakukan setelah tanaman bengkuang tersebut berusia satu bulan.

Pemangkasan tunas berikutnya dapat dilakukan setelah berumur dua bulan dan pemangkasan terakhir dapat dilakukan apabila tanaman bengkuang sudah berusia 3.5 bulan dengan memangkasan daun muda dan bunga tanaman bengkuang.

Hama dan Penyakit Tanaman Bengkuang serta Cara Pemberantasannya.

Hama dan penyakit yang  mengganggu tanaman bengkuang dapat diberantas dengan melakukan sanitasi kebun, rotasi tanaman, dan lainnya.

Pemanenan Budidaya Tanaman Bengkuang.

Pemanenan budidaya tanaman bengkuang sudah dapat dilakukan jika sudah berusia empat bulan. Pemanenan tersebut dapat dilakukan dengan cara mencabut atau menggali.

Baca Juga : Cara Budidaya Bengkuang

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *