Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Karakteristik Crustacea – Crustea merupakan salah satu kelompok besar pada artopoda, dengan jumlah spesies kurang lebih 52.000 yang dapat dideskripsikan.
Sebagian besar kelompok ini terdiri dari hewan air, meski beberapa kelompok telah mampu menyesuaikan dengan kehidupan darat. Berikut penjelasan lebih detailnya mengenai Crustacea.
Pengertian Crustacea
Crutacea atau biasa disebut juga krustasea, merupakan kelompok dari artopoda dengan jumlah spesies besar yaitu sekitar 52.000 spesies terdeskripsi.
Spesies yang telah terdeskripsi ini biasanya disebut juga dengan nama subfilum. Sebagian besar kelompok krustasea adalah hewan air, baik air laut maupun air tawar.
Contoh hewan pada kelompok krustasea seperti, udang, kepiting, lobster, udang karang dan teritip.
Meski mayoritas hidup di air, namun sebagian dari kelompok ini juga dapat beradaptasi di lingkungan darat, seperti kepiting darat.
Ciri-ciri Crustacea
Berikut adalah ciri-ciri hewan pada kelomok krustasea :
- Melalui fase larva pada perkembangannya
- Memiliki dua lubang kelamin yang berada di belakang dada
- Umumnya berhabitat di air tawar dan air laut, dan sedikit yang berhabitat di darat
- Pada bagian anterior, terdapat mata majemuk bertangkai yang berjumlah sepasang
- Sistem pencernaannya lengkap, yaitu mulut – kerongkongan – lambung – usus – anus.
- Alat pernapasannya berupa insang
- Memiliki sistem peredaran darah terbuka
- Terdapat saraf crustacea yang tersusun dari saraf tangga tali.
- Bagian kepala terlindungi oleh karapas atau kulit keras
- Memiliki sepasang antena di antara kepala dan dada, memiliki sepasang maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah)
- Memiliki lima pasang kaki pada bagian perut dan dada, dengan 4 pasang sebagai kaki jalan, dan sepasang untuk capit.
- Setiap ruas tubuh memiliki sepasang kaki
- Fertilisasi secara internal atau didalam tubuh.
Baca Juga : Pengertian Fertilisasi
Klasifikasi dan Karakteristik Crustacea
Krutasea dapat digolongkan kedalam dua sub-kelas, yaitu Malacostrata atau udang-udangan besar dan Entomostraca atau udang-udangan kecil.
Umumnya sub kelas Entomostraca terdiri dari hewan berukuran kecil yang banyak ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.
Entomostraca seringkali digunakan sebagai makanan ikan, seperti ordo cladocera, ostracoda, amphipoda dan copepod.
Sementara sub kelas Malacostrata merupakan golongan hewan berukuran besar yang umumnya berhabitat di laut dan pantai. Contohnya ordo Isopoda dan Decapoda.
Untuk klasifikasi crutacea, umumnya masih menggunakan klasifikasi dari Darvis (2001) dimana, crustacea dibagi menjadi 6 kelas, yaitu :
- Kelas Branchipoda, asal katanya dari branchia yang berarti insang dan pous yang berarti kaki. Kelas ini merupakan kelas crustacea yang hidup di perairan dengan memiliki insang pada anggota badan tambahan. Contoh spesies pada kelas ini adalah Podon dan Evadne yang berasal dari ordo cladocera.
- Kelas Cephalocarida, merupakan kelas crustacea yang berhabitat di air laut dalam atau bentik.
- Kelas Remipedia, merupakan kelas crustacea buta yang memiliki kaki pendayung dan hidup di air laut.
- Kelas Maxillopodo, merupakan kelas crustacea dengan variasi yang beragam dan masih menjadi perdebatan dalam filogenetiknya. Anggota dari kelas ini seperti kutu ikan dan teritip.
- Kelas ostracoda, merupakan kelas crustacea yang memiliki cangkang dengan bentuk mirip Bivalca dan memiliki tubuh pipih. Contoh spesies dari kelas ini adalah Conchoecia yang berasal dari ordo Myodocopa
- Kelas Malacostraca merupakan kelas utama dan terbesar pada Crustacea. Memiliki arti cangkang lunak, dengan anggota yang termasuk di dalamnya yaitu udang, lobster dan kepiting.
Demikianlah pembahasan mengenai Crustacea, yang sebagian besar anggotanya merupakan hewan air.
Semoga informasi ini dapat menambah pengentahuan anda mengenai klasifikasi makhluk hidup, utamanya pada crustacea yang merupakan kelompok besar pada artopoda. Semoga bermanfaat.