Pengertian Fertilisasi Adalah : Jenis, Fungsi dan Proses Terjadi Fertilisasi – Belajar biologi adalah hal menyenangkan. Karena kita bisa tahu pergerakan mahluk hidup diluar manusia.

Tanpa pengetahuan ini, manusia tidak kenal pembentukan tumbuhan, penyebab munculnya janin dan sebagainya.
Di dalam ilmu biologi ada satu kajian yang bagus untuk dipelajari, yaitu kajian teori fertilisasi.
Nah di artikel berikut ini, kami akan mengurai pengertian kajian tersebut (fertilisasi).
Darinya diharapkan bisa ditarik hubungan antara teori ini dengan fungsinya bagi proses pembuahan.
Pengertian Fertilisasi
Untuk mendapatkan definisi kuat, teori fertilisasi harus dimaknai dari berbagai aspek.
Baik menurut pandangan umum maupun pendapat secara etimologis. Nantinya, bisa diambil konklusi pengertian Fertilisasi yang sebenarnya.
- Pengertian menurut Etimologi
Fertilisasi diadopsi dari bahasa Latin “Fertilis” yang memiliki makna etimologi subur.
Ketika dikaitkan dengan teori Biologi pengertian ini dimaknai sebagai proses pembuahan mahluk hidup.Yang ditandai bersatunya sel telur dengan sperma sehingga menghasilkan janin.
- Pengertian Secara Luas
Pada umumnya fertilisasi adalah terpadunya dua sel tipe gamet antara laki-laki dan perempuan. Yang keduanya dikenal dengan istilah ovum dan sperma.
Dari pengertian ini, fertilisasi dianggap sebagai satu proses pembuahan. Dengan adanya proses pembuahan ini, akan muncul satu sel bernama zigot yang berada di area fallopi perempuan. Sel tunggal inilah cikal bakal janin.
Dari narasi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa fertilisasi merupakan proses pembuahan yang dilakukan oleh sel perempuan dengan sel laki-laki untuk membentuk sel atau mahluk yang baru.
Dalam konsep penciptaan manusia, fertilisasi merupakan terjadinya pembuahan yang dilakukan oleh sperma laki-laki kepada ovum perempuan sehingga terbentuklah calon manusia baru yang disebut janin.
Jenis-Jenis Fertilisasi
Pada umumnya jenis fertilisasi terbagi menjadi dua, yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi internal. Berikut penjelasan detilnya, yaitu:
- Fertilisasi eksternal
Fertilisasi eksternal merupakan sistem pembuahan sel telur yang dilakukan oleh sperma yang proses terbentuknya di luar tubuh si betina. Proses semacam ini terjadi pada binatang seperti ikan.
Karena produksinya di luar, maka hewan ini memproduksi telur dengan jumlah banyak agar lebih aman dari bahaya.
- Fertilisasi internal
Sedangkan fertilisasi internal merupakan sistem pembuahan sel telur perempuan oleh sperma jantan yang proses terbentuknya di tubuh si betina.
Tentu dengan sistem ini, janin lebih aman dari gangguan eksternal karena tersimpan di dalam rahim.
Walaupun begitu, pergerakan sel telur yang telah mengandung janin tidak balance. Ada yang mengalami ovovipar atau telur mengalami penetasan di luar rahim si perempuan. Hal ini sering terjadi pada hewan golongan unggas.
Fungsi-fungsi Fertilisasi
Fertilisasi yang sudah berhasil dilakukan memiliki fungsi tertentu. Bahkan fungsinya cukup penting bagi maslahat manusia.
Tanpa terjadinya fertilisasi, dipastikan tidak ada manusia di muka bumi. Karena fungsi pertama proses ini ialah memperbanyak keturunan.
Berikut ini beberapa fungsi lain dari Fertilisasi yang lebih detil dan khusus, yaitu:
- Mengaktivasi sel telur untuk memulai proses perkembangan
- Menurunkan materi genetik dari jantan dan betina ke anak
- Membuat jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid lagi
- Menentukan jenis kelamin anak
Ketika melihat fungsi fertilisasi di atas, menjadi layak kalau teori ini dipelajari.
Atau sebisa mungkin dikembangkan menjadi produk pro kesehatan seperti mencegah kelahiran prematur, meningkatkan sistem bibit unggul tetapi ramah lingkungan, mencegah serangan virus bagi binatang ternak dan yang lainnya.
Syarat Terjadinya Proses Fertilisasi
Memahami pengertian, jenis dan fungsi fertilisasi, kurang lengkap jika tidak mempelajari syarat terjadinya proses tersebut.
Karena edukasi yang didapat masih rendah. Nah, di bawah ini kami rilis syarat terjadinya proses fertilisasi yang lebih detil.
Syarat penting yang dibutuhkan proses fertilisasi ada 4 yaitu sel telur, sperma, tuba fallopi, dan rahim.
Ke empat syarat ini wajib ada. Jika tidak, proses pembuahan atau fertilisasi tidak akan pernah terjadi.
Sel telur maupun sel sperma mesti tumbuh dari sel yang sehat atau minimal tidak mempunyai cacat tertentu sebelum melakukan pembuahan.
Selain itu, kedua sel inti tersebut wajib diambil dari sel gamet ganda yang setara.
Fertilisasi akan terjadi dengan baik jikalau sel telur dan sel sperma juga dari spesies sama.
Contoh, sel telur manusia tidak akan bisa dibuahi oleh sel tumbuhan. Begitu juga sebaliknya.
Baca Juga :
Sedangkan Tuba Fallopi serta rahim merupakan tempat janin berkembang sebelum dilahirkan atau menetas. Tanpa tempat ini, janin resiko rusak atau mati.
Itulah beberapa narasi singkat dan jelas tentang fertilisasi. Semoga bisa meningkatkan pengetahuan kita sehingga rasa cinta kita kepada ilmu utamanya ilmu biologi semakin tinggi.
Nantinya ilmu inilah yang akan ditransfer kepada anak cucu sebagai penerus perjuangan menjadi pakar-pakar mahluk hidup yang handal dan cerdas.