Cara Budidaya Tanaman Talas – Talas adalah salah satu jenis tanaman pangan berupa herba menahun. Tanaman Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), memiliki perawakan tegak, tingginya sekitar 1 meter atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun.

Tanaman talas mempunyai beberapa nama umum, beberapa diantaranya adalah Taro, Old cocoyam, ‘Dash(e)en’dan ‘Eddo (e)’. Pada beberapa negara tanaman ini dikenal dengan nama lain, seperti Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao(China).
Asal mula penyebaran tanaman talas ini berasal dari daerah Asia Tenggara, kemudian menyebar ke China dalam abad pertama, kemudian ke Jepang, selanjutnya ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik dengan cara terbawa oleh migrasi penduduk.
Di Indonesia sendiri tanaman talas bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut, baik yang tumbuh secara liar maupun sengaja di budidayakan.
Talas banyak dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Umbi serta pelepah daunnya banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat maupun pembungkus. Sementara daun talas, sisa umbi dan kulit umbi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak secara langsung maupun setelah dilakukan proses difermentasi.
Baca Juga : Morfologi Tanaman Talas
Syarat Budidaya Tanaman Talas
Setelah mengetahui sejarah singkat dan manfaat yang dapat di ambil dari tanaman talas. Berikut ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk menunjang proses pembudidayaannya.
- Iklim
Tanaman talas banyak tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang.
Pembudidayaan talas sendiri dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab dengan curah hujan tinggi ataupun pada daerah beriklim kering dengan curah hujan rendah.
Akan tetapi ada kecenderungan bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim panas.
Curah hujan yang optimum untuk pertumbuhan tanaman talas adalah 175 cm pertahun.
Tanaman talas alas juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm pertahun atau lebih.
Selama masa pertumbuhan, tanaman talas menyukai tempat terbuka dengan penyinaran matahari penuh serta tanaman ini mudah tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 derajat Celcius dan kelembaban udara yang tinggi.
- Media Tanam
Tanaman talas menyukai tekstur tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik atau humus.
Tanaman talas juga mampu tumbuh pada daerah dengan berbagai jenis tanah, misalnya saja pada tanah lempung yang subur berwarna coklat pada lapisan tanah yang bebas air tanah, ataupun pada tanah vulkanik,andosol, tanah latosol.
untuk mendapatkan hasil yang tinggi, tanaman talas harus tumbuh di tanah drainase baik yang mempunyai PH 5,5 sampai 6,5.
Selain itu, Tanah yang bergambut juga sangat baik untuk talas. akan tetapi harus diberi kapur 1 ton/ha bila PH nya berada di bawah 5,0.
Tanaman talas membutuhkan kontur tanah yang lembab dan cukup air. Apabila tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman talas akan mengalami kesulitan tumbuh.
Musim tanam yang cocok untuk tanaman ini ialah menjelang musim penghujan, sedangkan untuk musim panen tergantung kepada kultivar yang di tanam.
- Ketinggian Tempat
Tanaman Talas dapat tumbuh pada ketinggian 0–1300 meter diatas permukaan laut.
Di Indonesia sendiri, tanaman talas dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah pergunungan dengan ketinggian 2000 mdpl, meskipun akan sangat lama dalam memanennya.
Cara Budidaya Tanaman Talas
Setelah mengetahui syarat penanaman tanaman talas, berikut ini adalah tahapan yang harus dilakukan dalam proses budidaya talas.
1). Penyiapan Bibit
Untuk membudidayakan tanaman talas, siapkan bibit talas yang berasal dari anakan umbi talas yang tumbuh disekitar pokok induknya. Atau bisa mengembangkan bibit talas dengan menggunakan langsung umbi talas untuk bibit.
Cara menyemaikan bibit talas ini terbilang relatif mudah, pembudidaya bisa langsung memilih umbi talas yang baik dan tidak busuk, kemudian lakukan penyemaian terlebih dahulu pada lahan yang sudah dipersiapkan.
Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah pada setiap bibit atau umbi talas yang akan disemaikan harus memiliki setidaknya satu mata tunas.
Karena jika tidak terdapat mata tunasnya, maka proses pembibitan talas akan sia-sia. Setelah bibit talas tumbuh, maka sudah bisa dipindahkan kelahan khusus untuk budidaya.
2). Tahap Pengolahan Tanah
Setelah memiliki bibit talas, langkah selanjutnya adalah mengolah lahan atau kebun yang akan ditanami talas.
Tahap pengolahan lahan ini juga terbilang cukup mudah. Cara pengolahan tanah bisa dilakukan dengan cangkul, bajak/traktor, dan sebagainya. Dengan cara membolak-balikkan tanah supaya gembur.
Pertama bersihkan dahulu rumput liar dan sampah-sampah lainnya agar tanaman dapat tumbuh maksimal.
Setelah itu buat bedengan menggunakan cangkul. Untuk ukuran bedengan ini yaitu lebar sekitar 150 sentimeter dan panjangnya anda sesuaikan dengan lokasi lahan atau pekarangan anda. (Baca : Pengertian Pekarangan)
3). Tahap Penanaman
Untuk menanam tanaman talas sebaiknya dilakukan pada musim penghujan. Caranya tanamkan bibit talas pada lahan bedengan yang sudah dibuat. Kemduian buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 10-15 sentimeter.
Namun sebelum ditanamkan, sebaiknya terlebih dahulu anda beri pupuk kandang. Setelah itu, tanam bibit dengan mengatur jarak tanam antara 40×40 sentimeter.
4). Tahap Perawatan
Untuk mendapatkan hasil panen yang masksimal proses perawtan ini juga harus sesuai serta baik dan benar. Berikut adalah proses perawatan tanaman talas.
- Pemupukan : Untuk tahap pemupukan, pembudidaya bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang. Atau bisa juga dengan menggunakan pupuk kimia atau pupuk anorganik seperti pupuk NPK, Urea, SP36, dan KCL. Jika yang digunakan adalah pupuk anorganik baiknya gunakan setelah tanaman berusia 3-4 bulan. Cara pemupukannya sendiri yaitu bisa dilakukan dengan cara ditugal sedalam 4-5 sentimeter dan jarak penugalan adalah 5 sentimeter dari pangkal tanaman.
- Penyiraman : Tanaman talas ini bisa berkembang dengan baik pada lahan yang basah. Jadi, sebisa mungkin pembudidaya harus rajin menyirami tanaman ini pagi dan sore hari agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Terutama pada saat musim kemarau, intensitas penyiraman dapat ditingkatkan lagi.
- Penyulaman : Untuk mengganti bibit talas yang mati, perlu dilakukan penyulaman agar tanaman bisa tumbuh serempak atau bersamaan. Untuk melakukan proses penyulamannya sendiri bisa dilakukan sekurangnya pada umur 15 hari setelah masa tanam.
- Penanggulangan Gulma, Hama dan Penyakit : Proses penganggulangan tersebut dapat dilakukan dengan cara pencabutan rumput liar yang mengganggu pertumbuhan tanaman, sertas melakukan penyemprotan pembasmi hama dan penyakit tanaman talas, agar tanaman tumbuh maksimal.