Pengertian dan Definisi Empati – Dalam kehidupan sehari-hari, memiliki empati adalah hal yang penting untuk menjamin terciptanya keharmonisan baik dalam kehidupan berumah tangga maupun bermasyarakat.
Ketika seseorang tidak memiliki empati, ia cenderung akan memprioritaskan kepentingannya sendiri dibandingkan kepentingan bersama, merasa dirinya adalah yang paling benar, serta merendahkan orang lain yang ia anggap lebih inferior.
Kata empati mungkin sering terdengar dalam kehidupan Anda, baik di sekolah, maupun melalui ucapan teman Anda. Lalu, apakah sebenarnya pengertian dan definisi dari empati ?
Pengertian Empati
Secara umum, empati seringkali diartikan sebagai “menganggap dirinya sendiri dalam posisi orang lain” atau “melihat dari sudut pandang orang lain”. Terdapat tiga jenis empati, yaitu :
- Empati Kognitif, yang merujuk pada kemampuan untuk mengetahui suasana hati seseorang.
- Empati Afektif, yang seringkali diartikan kepada perasaan yang Anda alami sebagai respon terhadap kondisi emosional orang lain, yang secara lebih lanjut dapat berakibat pada munculnya kegelisahan pada diri Anda sendiri.
- Empati Konatif, yaitu seseorang melakukan suatu tindakan ketika ia memosisikan dirinya sendiri pada keadaan orang lain.
Definisi Empati
Secara etimologis, empati berasal dari bahasa Jerman, yaitu kata “Einfuhlung”, yang apabila diartikan secara harafiah adalah memasuki perasaan yang dimiliki orang lain. Istilah empati pertama kali muncul pada tahun 1880an, yang mana dicetuskan oleh seorang psikolog asal Jerman beranama Theodore Lipps.
Pada tahun 1999, Zinn memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai empati, yang mana empati dideskripsikan sebagai sebuah proses untuk memahami pengalaman seseorang secara subjektif dengan memosisikan dirinya di posisi orang tersebut sambil tetap menjaga sudut pandang sebagai seorang pengamat saja.
Keen S memiliki pendapat lain. Ia mengatakan bahwa empati adalah suatu tindakan untuk memahami perasaan orang lain dan kemampuan untuk berpartisipasi secara emosional terhadap keadaan seseorang, namun tidak benar-benar terpengaruh terhadap emosi tersebut.
Sementara itu, Gagan mengindikasikan empati sebagai kemampuan untuk memahami perasaan seseorang, lalu menyampaikan pemahaman tersebut kepada orang lain.
Pada masa itu, empati masih sering disalahartikan dan sulit dibedakan dari simpati.
Oleh karena itu, pada tahun 2002, Fairbairn berusaha untuk menjelaskan perbedaan dari kedua istilah ini, yang mana diungkapkan bahwa simpati adalah perasaan emosional yang tidak bisa dikontrol ketika membayangkan dirinya berada di posisi seseorang.
Sementara empati adalah suatu tindakan untuk memosisikan dirinya pada keadaan seseorang dan dapat digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi dan memahami perasaan maupun pengalaman seseorang (Halpern J, 2003).
Sementara itu, empati juga sering dimanfaatkan oleh profesional di bidang kesehatan untuk memahami perasaan emosional maupun mental seorang pasien, namun tanpa kehilangan jati dirinya sendiri sebagai seorang profesional.
Para ahli berusaha untuk menjelaskan apa sebenarnya arti dari empati. Beberapa diantaranya bisa Anda simak di bawah.
- Kohler
Kohler berusaha menhubungkan empati dengan aspek kognitif. Ia menyatakan bahwa empati dapat merubah seseorang menjadi pribadi yang lebih menyenangkan dan tidak egois.
- Baron & Byrne
Melalui sebuah buku psikologi sosial, diungkapkan bahwa empati adalah kemampuan untuk merasakan emosi orang lain, lalu memperoleh perasaan simpatik, dan mencoba menyelesaikan masalah orang tersebut.
- Bullmer
Empati adalah proses untuk merasakan perasaan orang lain dan berusaha untuk memahami perasaan tersebut, lalu mengkomunikasikannya kepada orang lain untuk menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar memahami apa yang sedang dirasakan orang tersebut.
Dalam hal ini, empati lebih diasosiasikan dalam tindakan sehari-hari daripada suatu kegiatan diagnosa.
- Adler
Afred Adler berpendapat lain. Ia mengungkapkan bahwa empati adalah proses penerimaan perasaan orang lain sambil memosisikan diri Anda sendiri pada keadaan orang tersebut.
- Mead
Pada tahun 2000, George Herbert Mead mengungkapkan pendapatnya sendiri mengenai empati.
Ia menyatakan bahwa empati merupakan wujud kapasitas untuk mengambil peran orang lain, lalu mengadopsi perspektif mereka dan menghubungkannya dengan diri Anda sendiri.
- Mader
Empati diungkapkan sebagai suatu kemampuan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dengan asas kepedulian satu sama lain.
- Hurlock
Hurlock mengungkapkan bahwa empati merupakan kemampuan seseorang untuk memahami perasaan dan emosi orang lain, lalu membayangkan dirinya sendiri dalam posisi orang tersebut. Kemampuan ini dikatakan akan muncul pada umur enam tahun.
- Taylor
Taylor mengungkapkan bahwa empati adalah usaha untuk menyelami perasaan orang lain agar seseorang bisa merasakan arti dari perasaan orang tersebut, lalu mengkomunikasikan perasaan orang tersebut secara tepat.
Secara lebih lanjut, empati merupakan salah satu kemampuan penting untuk bisa membangun rasa percara dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
- Nancy Eisenberg
Nancy mengungkapkan bahwa empati adalah sebuah respon afektif berupa pemahaman emosi atau perasaan orang lain dan berusaha untuk menempatkan dirinya sendiri pada posisi orang lain, namun tetap mempertahankan identitas dirinya sendiri.
Baca Juga :
Itu dia definisi dan pengertian dari empati. Apakah Anda sudah bisa membedakan empati dan simpati?