Pengertian Leukosit : Jenis, Fungsi dan Ciri Leukosit – Leukosit adalah salah satu komponen darah yang memiliki peranan penting dalam melindungi tubuh Anda dari serangan bakteri, virus, senyawa antigen dan masih banyak lagi.
Namun, apa sebenarnya pengertian, jenis, fungsi, serta ciri dari leukosit?
Berikut penjelasan singkat dan lengkap mengenai pengertian, jenis, fungsi dan ciri leukosit.
Pengertian leukosit
Leukosit atau sel darah putih merupakan salah satu komponen dari unsur selular dalam darah.
Jumlah leukosit relatif tidak sebanyak eritrosit, yaitu sekitar 6.000-10.000 / L pada orang dewasa normal.
Namun, jumlah leukosit dari tiap orang berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin, kondisi patofisiologis, hingga genetik dari orang tersebut.
Umur leukosit tidak selama sel darah merah, yaitu hanya bertahan selama 12 hari karena perannya yang harus melawan senyawa asing yang masuk ke dalam tubuh.
Leukosit dibuat di sumsum tulang merah, limpa dan kelenjar limpa atau kelenjar getah bening.
Secara umum, leukosit berasal dari sel induk yang sama dengan eritrosit, namun akan mengalami diferensiasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Baca Juga : Pengertian Eritrosit
Jenis leukosit
Terdapat beberapa jenis leukosit yang secara umum dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu granulosit dan agranulosit.
Granulosit adalah jenis leukosit yang memiliki granul pada plasmanya, sementara agranulosit adalah jenis leukosit yang tidak memiliki granul pada plasmanya.
Leukosit granulosit dibagi menjadi neutrofil, basofil dan eosinofil. Sementara itu, leukosit agranulosit dibagi menjadi monosit dan limfosit.
Neutrofil memiliki ukuran 8 µm, serta terdiri dari dua hingga lima lobus atau ruang. Neutrofil memiliki sifat fagosit, yang berarti neutrofil dapat memakan senyawa asing yang masuk kedalam tubuh.
Prosesnya adalah neutrofil akan menempel pada reseptor senyawa asing, lalu membentuk ruang tertutup berisi senyawa asing tersebut.
Ruangan tersebut akan melekuk ke rongga sitoplasma dan membentuk gelembung fagositosik. Neutrofil aktif selama 5-20 jam.
Basofil memiliki kemampuan untuk melepaskan heparin yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah.
Secara imunologis, basofil juga dapat melepaskan histamin yang akan bereaksi secara spesifik terhadap antigen yang sesuai.
Basofil memiliki nukleus yang berbentuk S, sehingga mudah dibedakan dari leukosit lain.
Eosinofil memiliki ukuran sekitar 9 µm dan bentuk menyerupai bola. Selain itu, eosinofil terdiri dari dua lobus.
Eosinofil akan dilepaskan oleh sel basofil atau jaringan yang rusak, serta berperan dalam reaksi alergi atau hipersensitivitas dengan daya fagositosis yang relatif lemah dibandingkan leukosit lain.
Monosit sebagai salah satu leukosit agranulosit memiliki inti berbentuk lonjong. Monosit mengisi sekitar 4-8% dari total leukosit dalam tubuh manusia.
Fungsi dari monosit adalah sebagai agen pertahanan tubuh terhadap serangan mikroba, protozoa, virus, serta fagositosis sel-sel dalam tubuh yang akan mati atau sudah tua.
Sel darah putih terakhir adalah limfosit. Berbeda dengan sel darah putih lainnya, limfosit berperan sebagai agen kekebalan tubuh atau imunitas tubuh.
Limfosit mengsisi sekitar 20%-30% dari total jumlah leukosit dalam tubuh manusia.
Umur limfosit ada yang hanya beberapa hari, namun ada juga yang mencapai bertahun-tahun.
Secara umum, limfosit dibagi lagi menjadi limfosit B yang berperan dalam imunitas humoral, berkaitan dengan pembentukan antibodi dalam melawan antigen. Sementara itu, terdapat juga limfosit T yang berperan dalam imunitas seluler dan merupakan salah satu sistem imunitas adaptif.
Fungsi leukosit
Leukosit berperan sebagai agen pelindung tubuh, yang mana sel darah putih akan memakan zat asing, baik antigen, mikroba, maupun zat asing lain yang tidak dikenali oleh leukosit dan berasal dari luar tubuh.
Oleh karena itu, leukosit juga sering dikenal sebagai sistem pertahanan utama terhadap serangan infeksi.
Secara umum, leukosit memiliki dua fungsi utama, yaitu fagositosis, yang mana leukosit berperan dalam mencerna atau memakan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
Sementara itu, leukosit juga memiliki kemampuan diapedesis, yaitu kemampuan untuk menembus dinding pembuluh darah kapiler dan bergerak menuju jaringan tubuh tempat zat asing masuk ke dalam tubuh.
Setelahnya, leukosit akan menjalankan perannya sesuai dengan jenisnya masing-masing.
Ciri leukosit
Leukosit memiliki inti yang bulat atau cekung, serta tidak memiliki bentuk yang tetap apabila Anda mengamati sel darah tersebut di bawah mikroskop. Ukuran dari leukosit relatif lebih besar dari ukuran eritrosit.
Selain itu, leukosit memiliki satu buah inti sel (nukleus), tidak memiliki warna atau transparan, serta menunjukan gerakan yang amuboid atau tidak teratur gerakannya.
Pada umumnya, eritrosit tidak akan bergerak di dalam peredaran darah ketika tidak ada senyawa asing yang masuk ke dalam tubuh.
Sebaliknya, leukosit akan langsung bergerak menuju senyawa asing yang masuk ke dalam tubuh.
Itu dia pengertian, jenis, fungsi dan ciri umum dari leukosit. Bagaimana, apakah setelah membaca artikel ini Anda menjadi lebih paham mengenai leukosit?
Baca Juga : Pengertian Leukosit