5 Cara Budidaya Tanaman Kunyit Secara Organik

Diposting pada

Cara Budidaya Tanaman Kunyit – Tanaman kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang memiliki khasiat tinggi dalam mencegah dan mengobati berbagai jenis penyakit.

Cara Budidaya Tanaman Kunyit Secara Organik
Cara Budidaya Tanaman Kunyit Secara Organik

Selain itu, rimpang tanaman kunyit juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembuatan masakan atau sebagai bahan masakan, antara lain dalam pembuatan gulai, kare, pepes ikan dan sebagainya. Tanaman rempah yang satu ini paling banyak digunakan di daerah Asia terutama di Negara India.

Banyaknya kegunaan yang diberikan oleh tanaman yang satu ini, tak heran jika tanaman kunyit banyak dibudidayakan. Dibalik banyaknya manfaat yang diberikan oleh tanaman yang satu ini, ternyata proses membudidayakan tanaman kunyit terbilang relatif mudah.

1. Proses Pembibitan Tanaman Kunyit

Pada tahap ini yang harus disiapkan adalah bibit kunyit yang bagus berasal dari pemecahan rimpang agar lebih mudah tumbuh. Bibit kunyit harus berasal dari tanaman yang segar, sehat, dan tahan dari serangan penyakit, serta berasal dari rimpang yang telah berumur lebih dari 7 sampai 12 bulan.

Setelah memperoleh bibitnya, siapkan bibit dengan cara memotong rimpang dari indukan yang sudah dipilih, lalu tutup bekas potongan dengan abu dapur atau merendam rimpang dengan larutan fungisida.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pastikan tiap potongannya memiliki 1-3 mata tunas dengan berat 20-30 gram dengan panjang 3-7 sentimeter.

Selanjutnya semailah bibit tersebut dengan diawali dengan menganginkan rimpang di tempat teduh selama 1 sampai 1,5 bulan. Lalu lakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari.

Kemudian, simpanlah bibit tersebut dalam suhu kamar atau sekitar 25-28 derajat celcius, serta tempatkan di antara jerami. Tunggulah hingga tunas bibit mulai muncul sepanjang 2-3 sentimeter, barulah bibit tersebut dapat dipindahkan.

2. Pengolahan Media Tanam

proses menyiapkan lahan untuk tanaman Kunyit, dapat dilakukan 30 hari sebelum masa tanam. Lakukan pembersihan pada tempat yang akan digunakan dari gulma serta batu-batu yang sekiranya akan mengganggu proses penanaman.

Kemdian emburkan tanah lahan tersebut dengan membajak hingga kedalaman 20 sampai 30 sentimeter. Setelahnya, biarkan lahan selama kurang lebih 1 atau 2 minggu terkena sinar matahari.

Setelah itu, Bentuklah bedengan dengan lebar sekitat 60-100 sentimeter dengan tinggi 25 sampai 45 sentimeter. Tak lupa, Berikan jarak antar bedengan dengan lebar sekitar 30-50 sentimeter. Sebelum proses tanam, lakukan pemupukan untuk mempertahankan kegemburan tanah dan meningkatkan unsur hara dalam tanah.

Sebelumnya buatlah lubang tanam dengan ukurang 30×30 sentimeter dengan kedalaman sekitar 60 sentimeter dan berilah jarak antar lubang berkisar 60 sentimeter.

Kemudain  yang perlu dilakukan adalah taburkan pupuk kandang ke dalam lubang tanam dan biarkan 1 minggu. Untuk setiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5 – 3 kg.

3. Proses penanaman Tanaman Kunyit

Siapkan bibit Kunyit yang paling baik dan masukkan dalam lubang tanam yang sudah dibuat sebelumnya. Baiknya, proses penanaman dilakukan di awal musim penghujan.

Masukkan bibit kunyit ke dalam lubang yang berukuran 5 sampai 10 sentimeter dalam lubang tanam, dengan arah mata tunas menghadap ke atas.

Masa tanam Kunyit sendiri, sama halnya seperti tanaman rimpang lainnya, sehingga membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya.

4. Proses Pemeliharaan Tanaman Kunyit

Lakukan penyulaman bila ada rimpang yang tumbuh abnormal atau tidak wajar. Serta lakukan juga proses penyiangan dan penyiraman rutin untuk menjaga kunyit dari serangan gulma dan kegemburan tanah.

Setelah itu, jangan lupa untuk memberikan pupuk organik berupa pupuk kandang untuk meningkatkan jumlah anakan dari tanaman Kunyit. Kombinasi yang diperlukan adalah sebanyak 45 ton/ha pupuk kandang pada populasi Kunyit 160.000/ha dapat menghasilkan produksi sebanyak kurang lebih 30 ton/ha.

Tidak lupa juga untuk memperhatikan drainase lahan, karena tanaman Kunyit tidak tahan terhadap air yang menggenang.

Adapaun pemeliharaan lain yang dapat dillakukan adalah proses sanitasi secara berkala untuk melindungi tanaman anda dari serangan-serangan hama serta penyakit yang dapat menyerang kapan saja. Pangkas dan buang setiap bagian yang sekiranya terjangkit serangan hama atau penyakit untuk mencegah penyebaran kepada tanaman lain. (Baca Juga : Cara Pengendalian Hama Kunyit)

5. Proses Pemanenan Kunyit

Tanaman Kunyit dapat dipanen jika sudah berumur 8 sampai 18 bulan dengan waktu terbaik pemanenan saat berumur berkisar 11 sampai 12 bulan.

Tanaman Kunyit yang siap dipanen terlihat pada kelayuan atau perubahan warna daun serta batang dari hijau menjadi kuning seolaj tanaman-tanaman yang mati.

Cara memanennya sendiri adalah dengan membuang batang dan daunnya terlebih dahulu, kemudian bongkar rimpang dengan cangkul atau garpu. Selanjutnya, pisahkan dari tanah yang melekat dan simpanlah dalam karung atau wadah untuk menjada hasil panen agar tidak rusak.

Baca Juga :

Saat menyimpan kunyit yang sudah dipanen pastikan ruangan tidak lembab dan suhu berada di bawah 30 derajat celcius. Ruang penyimpanan juga harus memiliki ventilasi yang baik, lancar, tidak bocor, dan terhindar dari kontaminasi  bahan lain.

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *