Pengertian Litosfer dan Contoh Lapisan Litosfer – Bumi yang kita tempati ini terdiri dari beberapa lapisan. Ilmu yang mempelajari tentang bumi adalah ilmu geografi.

Di dalam ilmu geografi dijelaskan bagaimana bentuk bumi serta kehidupan yang ada di dalam bumi, peristiwa-peristiwa penting di bumi dan bagaimana suatu peristiwa tersebut dapat terjadi.
Di dalam ilmu geografi dijelaskan lapisan-lapisan yang menyelimuti bumi, salah satunya adalah litosfer.
Baca Juga :
Pengertian Litosfer
Litodfer merupakan lapisan kulit terluar bumi. Litosfer tersusun dari material yang terdiri dari macam-macam mineral dan batuan dengan ketebalan 50 – 100km.
Dibandingkan dengan lapisan lainnya, lapisan litosfer ini merupakan lapisan yang paling tipis.
Litosfer berasal dari kata lithos yang artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa litosfer adalah lapisan berbatu atau disebut juga sebagai kulit bumi.
Karena letaknya yang berada di paling luar, meskipun berbentuk tipis namun lapisan litosfer merupakan lapisan yang awet dari waktu ke waktu.
Litosfer tetap berbentuk padat tak mudah mencair seperti lapisa atmosfer. Litosfer akan berubah elastis saat adanya aktivitas vulkanis seperti erupsi pada magma.
Karena adanya aktivitas tersebutlah yang menjadikan litosfer menjadi lapisan paling kuat yang melindungi bumi.
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar planet bumi. (Baca : Pengertian Planet)
Litosfer berada diatas lapisan atmosper. Batas antara litosfer dan atmosfer dibedakan dalam respon kedua lapisan terhadap tegangan.
Litosfer berbentuk padat dan akan berubah elastis jika terjadi ledakan ledakan namun atmosper akan berubah menjadi cairan kental.
Litosfer awalnya adalah sebuah lempeng tektonik yang sangat luas namun karena adanya aktivitas konveksi pada atmosper maka lempeng litosfer pecah menjadi beberapa bagian.
Lempeng tektonik pada litosfer terdiri dari dua bagian yaitu lempeng samudra yang ada di dasar laut yang berhubungan dengan kerak samudra dan lempeng benua yang terlihat di daratan yang berhubungan dengan kerak benua.
Kedua lempeng tersebut memiliki keunggulan masing-masing, lempeng samudera lebih luas dengan kedalaman 40-200 km sedangkan lempeng benua lebih tebal dengan ketebalan 50-100 km.
Batuan-batuan yang menyusun lapisa litosfer yaitu batuan beku yang terdiri dari batuan beku dalam, batuan beku korokan batuan beku luar.
Selain itu juga ada batuan sedimen yang meliputi batuan sedimen klastis, sedimen kimia atau khemis, sedimen organis atau biogenic sedimen aeris, sedimen glasial, sedimen aquatis dan sedimen marine.
Lalu ada batuan metamorf atau batuan malihan yang terdiri dari batuan malihan kontak, batuan malihan dinamo dan batuan malihan kontak pneumatalitis.
Selain batuan di dalam litosfer juga terkandung lebih dari 2000 mineral dan hanya ada 20 mineral yang terdapat di dalam batuan. Selain itu litosfer juga terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Contoh Lapisan Litosfer
Contoh gejala – gejala geografis yang terjadi pada lapisan litosfer yang dapat dirasakan pada manusia yang hidup di bumi antara lain:
- Gempa Bumi
Pengertian Gempa Bumi merupakan suatu gejala yang terjadi di lapisan litosfer yang ada di bumi. Gempa bumi merupakan gejala alam yang tidak dapat dihindari oleh manusia.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi.
Gempa bumi terdiri dari berbagai macam, gempa bumi yang digolongkan berdasarkan penyebabnya yaitu gempa bumi tektonik, gempa bumi tumbukan, gempa bumi runtuhan, gempa bumi buatan, dan gempa bumi vulkanik.
Gempa bumi yang digolongkan berdasarkan kedalaman gempanya terdiri dari gempa bumi dalam, gempa bumi menengah, dan gempa bumi dangkal.
Gempa bumi yang digolongkan berdasarkan gelombang atau getaran gempanya terdiri dari gelombang primer dan gelombang sekunder.
Baca Juga : Pengertian Gempa Tektonik
- Vulkanisme
Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api, karena adanya pergerakan magma di dalam litosfer.
Vulkanisme adalah peristiwa naiknya magma dari perut bumi menuju ke permukaan bumi.
Magma adalah cairan yang sangat panas yang merupakan campuan batu-batu yang terkandung di dalam perut bumi.
Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong magma yang dinamakan dengan dapur magma atau disebut juga dengan batholit.
Kedalaman dapur magma yang menyebabkan perbedaan kekuatan letusan gunung berapi yang terjadi.
Aktivitasn vulkanisme berkaitan dengan aktivitas gunung api karena di dalam peristiwa gunung api terdapat aktivitas vulkanisme di dalamnya.
Lama aktivitas gunung berapi bersumber dari magma yang ditentukan oleh besar kecilnya volume yang ada di dapur magma.
Hasil dari peristiwa vulkanisme berbentuk intrusi magma, batolit, lakolit, siil, diaterma, intrusi korok atau gang dan apolisa.
Baca Juga :
Lapisan litosfer merupakan lapisan terluat yang ada di bumi dengan geitu tidak ada kehidupan manusia di lapisan tersebut.
Lapisan litosfer juga dapat dikatakan sebagai pelindung dari bumi. Meski lapisan litosfe tipis namun bentuknya yang padat mampu melindungi bumi.