Teknik, Penerapan, Proses dan Manfaat Kultur Jaringan – Pengertian Kultur jaringan adalah teknik pembudidayaan sebuah jaringan yang terdapat pada tumbuhan dengan tujuan untuk memperoleh sifat genetik yang sama dengan induknya.

Teknologi jenis ini dikemukan oleh Ross G. Harrison pada tahun 1970 yang merupakan seorang ahli zoologi berkebangsaan Amerika.
Dalam melakukan kultur jaringan tersebut, terdapat sebuah dasar atau syarat diberlakukan kultur jaringan yaitu sifat totipotensi dimana sifat ini merupakan sifat yang terdapat pada setiap sel tumbuhan yang mengacu pada kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang lebih sempurna.
Untuk pembahasan lebih rinci mengenai kultur jaringan, hal tersebut dirangkum dalam serba-serbi kultur jaringan yang meliputi:
Teknik Kultur Jaringan
Secara bahasa, kultur jaringan terdiri dari dua kata yaitu “kultur” dan “jaringan”. Kata kultur sendiri memiliki makna yaitu budaya dan jaringan memiliki makna sekumpulan sel yang memiliki sifat dan fungsi yang sama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kultur jaringan merupakan sebuah proses budidaya tanaman untuk mendapatkan sifat yang sama dengan induknya.
Dalam proses kultur jaringan tersebut, beberapa standar harus ditaati agar proses kultur jaringan dapat dikatakan berhasil seperti ketersediaan wadah yang steril dan perlengkapan yang memadai.
Setelah memahami mengenai kultur jaringan dan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam prosesnya, hal yang harus diketahui selanjutnya adalah mengenal teknik-teknik kultur jaringan seperti chloroplast culture, meristem culture, pollen culture, dan somatic cross.
- Chloroplast Culture, merupakan budidaya kultur jaringan dengan memanfaatkan kloroplas sebagai eksplannya.
- Meristem Culture, merupakan budidaya kultur jaringan dengan memanfaatkan jaringan muda sebagai eksplannya.
- Pollen Culture, merupakan budidaya kultur jaringan dengan memanfaatkan benang sari sebagai eksplannya.
- Somatic Cross, merupakan budidaya kultur jaringan dengan memanfaatkan penyilangan beberapa protoplas sebagai eksplannya.
Hal-hal yang Dibutuhkan Dalam Penerapan Kultur Jaringan
Agar kultur jaringan dappat berlangsung dengan baik dan berhasil, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu eksplan atau sampel, media inkubasi, mikroskop, dan menjaga sterilisasi tempat berlangsungnya kultur jaringan.
Proses Kultur Jaringan
Terdapat beberapa tahapan dalam proses kultur jaringan, diantaranya pembuatan media, inisiasi, sterilisasi, multiplikasi, pengakaran, dan aklimatisasi.
- Pembuatan media atau penyiapan alat-alat sangat mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan. Oleh karena itu, persiapkan media sebaik mungkin termasuk ruang berlangsungnya kultur jaringan.
- Proses inisiasi adalah proses pemeriksaan kecocokan eksplan, mulai dari jenis, varietas, kebersihan, dan bagian yang akan digunakan. Selain itu, pada proses ini diharuskan untuk menjaga kelembaban suhu selama berlangsungnya kultur jaringan.
- Sterilisasi eksplan dapat dilakukan dengan cara merendam eksplan tersebut dalam larutan berbagai zat kimia tertentu seperti CaOClN NaOCl, HgCl2, dan H2O2. (Baca Juga : Pengertian Zat Kimia)
- Proses ini merupakan proses lanjutan dengan memulai penerapan kultur jaringan itu sendiri. Multiplikasi dapat dilakukan dengan memindahkan tunas-tunas baru untuk mempercepat dan memperbanyak pertumbuhan.
- Dalam proses ini dapat dilihatlah bagaimana perkembangan tanaman yang telah melalui proses kultur jaringan dapat berkembang atau tidak. Pada proses ini juga lah pucuk eksplan sudah dapat tumbuh dengan baik.
- Setelah melewati berbagai proses, tibalah saatnya untuk memindahkan eksplan ke media tanam sesungguhnya. Untuk mencegah stress pada eksplan tersebut, pemindahan media tanam dilakukan secara perlahan dengan menyesuaikan kelembaban, suhu, dan lainnya yang sesuai dengan habitat eksplan sebelumnya.
Baca Juga : Langkah Melakukan Kultur Jaringan
Manfaat Kultur Jaringan
Beberapa manfaat yang didapat dari penerapan kultur jaringan diantaranya adalah:
- Mendapatkan ilmu baru mengenai informasi seputar bagian makhluk hidup seperti sel, aktivitas sel, sistem metabolisme pada sel tersebut, dan lainnya.
- Ekonomis dan Fleksibel
Pemanfaatan kultur jaringan dapat menghemat biaya dan waktu. Oleh karenanya, penerapan kultur jaringan di bidang pertanian dinilai lebih menguntungkan dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dengan sistem imun yang tinggi.
Selain itu, penerapan kultur jaringan pada tanam tidak mengenal musim sehingga budidaya akan terus dilakukan tanpa bergantung pada musim apa yang sedang berlangsung.
- Memperbanyak Produksi Tanaman
Mengingat tujuan penerapan kultur jaringan merupakan salah satu media dalam memperbanyak produksi tanaman, tak heran mengapa kultur jaringan dianggap sebagai metode penggandaan tanaman.
- Media Pembudidayaan Tanaman yang Efektif
Pada umumnya, budidaya dilakukan pada media tanah, namun budidaya tanaman menggunakan sistem kultur jaringan akan lebih praktis dan bernilai jual lebih tinggi.
- Mempertahankan Sifat Tanaman yang Sama dengan Induknya
Salah satu tujuan dilakukannya kultur jaringan adalah untuk mempertahakan kualitas indukan. Selain itu, budidaya melalui kultur jaringan dapat menghasilkan kualitas super dan unggulan.
- Menanggulangi Kepunahan Tanaman
Dikarenakan tujuan penerapan kultur jaringan salah satunya adalah sebagai teknik penggandaan, penerapan kultur jaringan tersebut juga dapat dilakukan untuk menanggulangi kepunahan hewan maupun tumbuhan.
Setidaknya, makhluk hidup yang akan punah dapat dilestarikan dengan baik melalui penerapan kultur jaringan.
Baca Juga : Pengertian Kultur Anther