Pengertian, Fungsi dan Jenis Induktor

Diposting pada

Pengertian Induktor : Fungsi dan Jenis Induktor – Memahami rangkaian listrik di dalam perangkat elektronik, bukan hanya kewajiban tukang service elektrik saja.

Pengertian, Fungsi dan Jenis Induktor
Pengertian, Fungsi dan Jenis Induktor

Orang awam pun boleh mempelajarinya bahkan menguasainya sehingga di kemudian hari ketika ingin memperbaiki mesin elektronik yang rusak tidak perlu mengundang atau membayar teknisi yang mahal.  Dan salah satu rangkaian listrik yang harus dipelajari tersebut adalah induktor.

Baca Juga : Pengertian Elektroskop

Induktor merupakan satu dari tiga komponen penting yang dimiliki oleh rangkaian elektronika selain resistor dan kapasitor.

Saking pentingnya fungsi dari induktor, perangkat elektrik untuk signal Radio tidak akan bisa hidup tanpa keberadaannya.

Pertanyaannya adalah apakah induktor tersebut? dan apa fungsinya bagi alat atau perangkat elektronik?

Artikel kami kali ini akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Yang mana tema induktor akan diurai secara panjang lebar dari segi pengertian, jenis dan fungsi fungsinya.

PENGERTIAN INDUKTOR

Induktor termasuk perangkat elektronik yang fundamental atau mendasar. Keberadaannya dibutuhkan oleh perangkat yang rangkaian didalamnya berisi arus bolak bolik yang mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan pada tegangan.

Induktor adalah komponen elektronika yang didalamnya terdiri dari kawat melilit yang berbentuk kumparan. Apabila rangkaian ini bersentuhan dengan arus listrik, maka secara otomatis kumparannya akan mengeluarkan medan magnet.

Medan magnet itulah yang dijadikan sebagai penyimpanan energi listrik parsial atau sementara.

Medan magnet penyimpan energi listrik dikenal dengan istilah induktansi yang dilambangkan dengan aksara H ( Henry ).

Karena satuan H terbilang cukup besar untuk sebuah perangkat, maka terbentuklah induktor turunan yang bisa menyeimbangkan proses induktasi pada sebuah coil ( nama lain induktor ).

Nah satuan satuan Henry inilah yang disebut Milihenry serta microhenry yang diberi lambang mH dan µH. Sedangkan untuk Induktor sendiri dilambangkan dengan huruf L.

Sebuah induktor dianggap bekerja dengan baik apabila di dalam prosesnya tidak memakan daya terlalu besar sekaligus bebas dari resistansi serta kapasitansi. Jika yang terjadi sebaliknya, berarti telah terjadi kesalahan dalam keseluruhan rangkaian atau mungkin juga kawatnya telah terjadi kerusakan.

Khusus untuk signal dan frekuensi, kerja induktor memang sedikit memakan daya. Karena pada proses ini, induktor juga difungsikan sebagai jalur resonansi secara electrik. (Baca : Pengertian Resonansi)

Selain itu, medan magnet yang muncul juga menambah masalah dengan merusak kawat sehingga lahirlah resistensi hingga penjenuhan yang dikenal dengan istilah efek non linearitas.

Untuk menilai induktansi secara tepat dan cermat diperlukan berbagai syarat. Jika syarat syarat ini tidak terpenuhi tentu penghitungan induktansi sering meleset. Ini dia syarat syaratnya :

  1. Jika lilitan kawatnya semakin banyak maka induktasinya juga semakin tinggi
  2. Kalau diameter induksi semakin besar, pasti induktasinya juga semakin besar
  3. Bahan induktor yang digunakan harus berbahan udara, besi atau ferit
  4. Jika medan magnet semakin pendek, induktasinya juga semakin tinggi.

FUNGSI FUNGSI INDUKTOR

Untuk meningkatkan minat mempelajari induktor, anda harus tahu dulu apa fungsi fungsinya bagi alat elektronik. Pada dasarnya Fungsi fungsi induktor bisa dipetakan menjadi 5 macam yaitu :

  1. Sebagai alat penyimpan arus listrik biasa maupun arus pada medan magnet
  2. Menjaga dan mengatur signal serta frekuensi yang disebut filterisasi
  3. Sebagai penahan arus listrik yang bolak balik ( AC )
  4. Sebagai penyalur arus listrik satu arah ( DC )
  5. Membantu melipatgandakan tegangan
  6. Sebagai modus perangsang bangkitnya getaran.

Nah karena fungsi fungsi penting diataslah, perangkat induktor wajib ada pada peralatan peralatan elektronik seperti microphone, motor listrik, speaker, Transformator dan lain lain.

JENIS JENIS INDUKTOR

Jenis jenis induktor cukup banyak. Baik yang berupa induktor tradisional ataupun induktor modern dengan proses kerja yang lebih canggih. Namun, pada umumnya, jenis jenis induktor terbagi menjadi lima macam saja, yaitu :

  1. Iron Core Inductor

Iron core induktor adalah induktor yang inti bahannya terbuat dari besi. Sedangkan bentuk besi yang digunakan bermacam macam disesuaikan dengan permintaan pesanan.

  1. Air Core Inductor

Jenis induktor ini adalah induktor yang tidak menggunakan bahan besi melainkan inti bahannya menggunakan udara. Istilah yang juga disematkan untuk induktor jenis ini adalah induktor kosong atau induktor tanpa bahan inti.

  1. Ferrite Core Induction

Ferrite core induction merupakan induktor high class dengan model kumparan yang cukup jelimet. Biasanya induktor berbahan ferrit ini diterapkan atau dipasangkan pada rangkaian yang rumit dan pelik.

  1. Torroidal Core Inductor

Induktor ini sering digunakan untuk rangkaian televisi yang salah satu ciri cirinya adalah perangkat berbentuk cincin atau berbentuk lingkaran sempurna.

  1. Laminated Core Induction

Induktor jenis ini terbuat dari perpaduan banyak logam yang dirangkai secara pararel dengan menggunakan sekat isolator yang rekat.

Nah, bagaimana sudah pahamkah anda dengan apa yang disebut induktor? Semoga artikel ini bisa bermanfaat utamanya dalam hal transfer ilmu yang baru ke dalam benak kita semua. Amin.

Baca Juga : Pengertian Barometer

Gambar Gravatar
Semoga dengan adanya blog ilmudasar.id mempermudah siapapun dalam mendapatkan info yang cepat dan akurat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *