Pengertian Stratifikasi Sosial : Ciri, Macam dan Proses Pembentukan Stratifikasi Sosial – Dinamika interaksi sosial akan terus berkelindan di dalam kehidupan masyarakat.
Dengannya, masyarakat akan membangun hubungan baik dengan masyarakat lainnya dalam menciptakan budaya, ekonomi, keamanan, pendidikan dan profesi.
Baca Juga : Pengertian Identitas Nasional
Dengan adanya interaksi sosial pulalah, masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok yang dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.
Stratifikasi sosial adalah kenyataan yang tidak bisa ditolak sekalipun fakta sosiologis ini terkadang menjadi penyebab terjadinya konflik konflik sosial.
Dengan adanya stratifikasi sosial, kita sering disuguhkan pertarungan pertarungan ujaran antara kepala desa dengan warganya, kultusisasi umat kepala kyainya, hingga perkelahian fisik dan anarkis antara petani dengan pemilik tanah.
Pertanyaannya adalah jika efeknya demikian, perlukah masyarakat sosial di stratifikasi?
Artikel berikut ini sengaja saya buat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Diharapkan artikel yang saya ulas dari segi pengertian, ciri ciri, macam macam dan proses pembentukan stratifikasi sosial ini, kita akan menemukan sisi positif dan manfaat luhur darinya. (Baca Juga : Pengertian Kritik Sosial)
PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi diambil dari istilah Latin “ stratum “ yang berarti tingkatan atau golongan. Jika dirunut dari istilah ini berarti stratifikasi sosial memiliki makna tingkatan masyarakat di dalam kehidupan sosial. Bisa juga disebut dengan golongan golongan sosial kemasyarakatan.
Sedangkan menurut pengertian atau definisi secara luas, stratifikasi sosial adalah tingkatan tingkatan masyarakat di dalam kehidupan sosial yang penentuannya disandarkan pada sifat dan kriteria tertentu.
Itu artinya, didalam kehidupan sosial, masyarakat akan terpisah dengan masyarakat lainnya secara hierarki kemasyarakatan.
Sehingga ada masyarakat yang memegang kekuasaan tinggi dan ada yang menjadi bawahannya. Bahkan di lingkungan sosial juga bakal muncul istilah atau jargon “ masyarakat bawah dan masyarakat atas “.
Dari pengertian ini sudah jelas kalau stratifikasi sosial dibuat semata untuk memisahkan status sosial kemasyarakatan sehingga mempermudah ketika akan dilakukan kebijakan kebijakan tertentu yang berhubungan dengan hak hak sosial. Sampai disini, menurut saya stratifikasi sosial adalah hal yang wajar.
Baca Juga : Pengertian Kebijakan
CIRI CIRI STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial memiliki perbedaan dengan diferensiasi sosial. Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat menurut tingkatan tertentu sedangkan diferensiasi sosial, masyarakat tidak digolongkan secara ekslusif yang berarti semua masyarakat memiliki status sosial yang sama. Nah, jika pengertiannya saja berbeda, tentu ciri ciri keduanya juga berbeda.
Ciri ciri atau tanda tanda stratifikasi sosial bisa dilihat dari 7 poin berikut ini, yaitu :
- Terlihat adanya status masyarakat yang berbeda beda
- Peranan dan fungsi sosial yang majemuk
- Adanya perbedaan distribusi sosial yang melibatkan hak dan kewajiban
- Status Sosial Memiliki simbol dan lambang tertentu
- Perbedaan interaksi antar kelompok terlihat jelas
- Gaya hidup berbeda sesuai tingkatan sosial
- Memiliki kemampuan dan kecakapan yang berbeda beda antar golongan
Jika ketujuh poin tersebut terdapat pada interaksi sosial di daerah tertentu, maka sudah bisa dipastikan, stratifikasi sosial akan terbangun disana dengan sendirinya.
Ketika sudah dilakukan sensus penduduk, maka perbedaan tingkatan sosial diatas akan diakomodir oleh pemerintah dalam bentuk pencatatan status sosial di database kemasyarakatan.
MACAM MACAM STRATIFIKASI SOSIAL
Macam macam stratifikasi sosial sangat banyak disebabkan oleh kemampuan, kecakapan, profesi, peranan masyarakat di dalam lingkungan sosial yang juga banyak.
Namun, macam macam stratifikasi sosial bisa dikelompokkan menjadi dua poin secara garis besarnya saja. Dari kedua poin itulah, macam macam stratifikasi sosial dipetakan menjadi lebih luas.
Pada dasarnya macam macam stratifikasi sosial dikelompokkan dari 2 jenis peranan yaitu peranan sebagai mahluk ekonomi yang dikenal dengan kriteria ekonomi dan kriteria sosial. Nah, ketiga kategori pengelompokan stratifikasi sosial inilah yang akan saya jelaskan kali ini.
- Stratifikasi Sosial Menurut Kriteria Ekonomi
Stratifikasi sosial ini identik dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Semakin tinggi kekayaan dan kemapanan hidup, maka status sosialnya di tengah tengah masyarakat juga semakin kuat.
Status sosial yang setipe dengan ini tidak statis melainkan dinamis. Jadi, jika hari ini status sosial anda rendah karena kemiskinan, maka lusanya status bisa naik, jika kekayaan anda menanjak secara mendadak.
Dari penggolongan menurut kriteria ekonomi maka lahirlah macam macam status sosial yang disebut dengan kaum borjuis, protelar, golongan kaya miskin dan lain lain.
- Stratifikasi Sosial menurut Kriteria Sosial
Stratifikasi sosial tipe ini biasanya disandarkan pada kelebihan kelebihan individu tertentu dalam hal pendidikan, profesi dan posisi geografis. (Baca : Keuntungan Letak Geografis Indonesia)
Artinya, semakin tinggi pendidikan, maka semakin tinggi pula status sosial dia. Begitu juga dengan profesi. Orang yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil ( PNS ) tentu lebih memiliki kuasa sosial dibandingkan orang yang pekerjaannya serabutan.
Sedangkan orang yang tinggal di desa tentu memiliki status sosial lebih rendah dibandingkan tetangganya yang baru pulang dari kota.
PROSES PEMBENTUKAN STRATIFIKASI SOSIAL
Proses pembentukan stratifikasi sosial biasanya berjalan secara otomatis. Pengakuan ini juga tidak diberikan dalam bentuk keterpaksaan. Artinya berjalan berkelindan dengan bebas.
Tetapi ada juga pembentukan stratifikasi sosial yang dilakukan secara rinci oleh pemerintah dengan memenuhi syarat kesepakatan bersama seperti digolongkannya doses-mahasiswa, aparat-sipil, rakyat-pemerintah dan lain sebagainya.
Baca Juga : Pengertian Mobilitas Sosial