Pengertian Bioteknologi : Latarbelakang, Manfaat, Metode dan Produk Bioteknologi – Bioteknologi hadir sebagai salah satu solusi dalam mengatasi keterbatasan pada bidang pertanian. Beberapa permasalahan dari keterbatasan tersebut datang dari kebutuhan yang meningkat dengan memacu kualitas dan kuantitas pangan.
Sudah jelas dirasa bahwa ilmu bioteknologi sangat bermanfaat dalam bidang pertanian.
Baca Juga : Alat-Alat Bioteknologi
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai seberapa pentingnya bioteknologi bagi pertanian tersebut, ada baiknya untuk mengkaji pengertian dan latar belakang bioteknologi bagi pertanian, manfaat bioteknologi, perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian, pendekatan dan metode, serta produk yang dihasilkan bioteknologi bagi pertanian.
Mengetahui Pengertian dan Latar Belakang Bioteknologi Bagi Pertanian
Kata bioteknologi terdiri dari dua kata yaitu “bio” dan “teknologi” yang berarti secara keseluruhan yaitu pengaruh teknologi bagi kehidupan atau segala hal yang berkaitan dengan cara untuk meningkatkan hasil produksi.
Menurut European Federation of Biotechnology pada tahun 1989 menyatakan bahwa bioteknologi adalah suatu disiplin ilmu yang memadukan ilmu alam dan rekayasa yang melibatkan bagian tertentu dari organisme dengan tujuan untuk meningkatkan jasa ataupun produk demi memperoleh kesejahteraan ekonomi.
Selain itu, bioteknologi sangat ramah terhadap lingkungan dan dinilai sangat efektif dan aman untuk diterapkan.
Bioteknologi sudah bukan menjadi hal baru dalam pertanian dikarenakan ilmu tersebut sudah diaplikasikan sejak abad ke-19. Ilmu bioteknologi sangat bermanfaat bagi kehidupan dan terintegrasi dalam ilmu lainnya seperti anatomi, mikrobiologi, imunologi, biokimia, morfogenesis, genetika, dan lainnya.
Manfaat Bioteknologi Bagi Bidang Pertanian
Berdasarkan pengertian bioteknologi bagi bidang pertanian, penerapan bioteknologi memberikan manfaat seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan, meningkatkan resisten tumbuhan terhadap berbagai macam tekanan lingkungan, menjadikan struktur pangan lebih baik, dan mengurangi segala kekurangan dan ketergantungan akan bahan kimia.
Perkembangan Bioteknologi Bagi Pertanian
Pada awalnya, bioteknologi bidang pertanian seperti transgenik sangat dilarang dalam penerapannya dikarenakan kekhawatiran mengenai dampak buruk yang nantinya akan ditimbulkan.
Namun, kekhawatiran tersebut seharusnya dapat ditanggulangi dibandingkan membiarkan plasma nutfah Indonesia dimiliki dan dikembangkan oleh negara lain seperti Durian dan Mangga yang dikembangkan oleh Australia dalam varietas baru.
Baca Juga : Cara Budidaya Tanaman Mangga
Pendekatan dan Metode Bioteknologi Bagi Pertanian
Penerapan pendekatan dan metode bioteknologi bagi pertanian sangat bermanfaat dalam efektivitas waktu. Beberapa metode tersebut diantaranya adalah penggunaan marka molekuler dan rekayasa genetik.
- Penggunaan Marka Molekuler
Marka molekular merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menyeleksi sifat apa saja yang diinginkan dari hasil persilangan yang dilakukan secara acak. Metode ini dilakukan untuk mempercepat proses bioteknologi yang pada umumnya berlangsung selama lima tahun.
Selain itu, keturunan yang akan dihasilkan juga akan lebih stabil pada tingkat selanjutnya dan mengetahui jarak genetik, serta mengantisipasi kepunahan pada organisme.
- Rekayasa Genetik
Rekayasa genetika dalam bioteknologi bagi bidang pertanian akan berfungsi sebagai penyalur gen asing pada tanaman, sedangkan hasil dari proses ini disebut sebagai transgenik.
Proses rekayasa genetik bertujuan agar tanaman memiliki sifat resisten terhadap hama dan penyakit.
Beberapa Produk Bioteknologi Bagi Pertanian
Beberapa produk bioteknologi bagi pertanian diantaranya adalah pengembangan tanaman transgenik toleran salin, tanaman transgenik tahan kekeringan, tanaman transgenik resisten hama, tanaman transgenik resisten penyakit, dan kultur jaringan.
Baca Juga : Teknik Kultur Jaringan
- Pengembangan Tanaman Transgenik Toleran Salin
Pengembangan tanaman transgenik toleran salin dikembangkan melalui rekayasa genetika secara transfer gen pada tanaman padi liar ke tanaman padi biasa melalui fusi protoplasma atau jamur tahan salin. Beberapa tanaman lainnya yang toleril terhadap sistem ini adalah barley, melon, dan tomat.
- Tanaman Transgenik Tahan Kekeringan
Pentingnya bioteknologi bagi pertanian salah satunya adalah mengembangkan produk tanaman transgenik tahan kekeringan.
Produk tersebut memiliki keunggulan diantaranya memiliki akar yang mampu menembus tanah kering, mampu menyerap air dengan baik, dan mampu menyesuaikan kondisi sekitar yang memiliki kandungan garam.
Enzim yang terlibat dalam menfhasilkan produk ini salah satunya adalah enzim trehalose.
- Tanaman Transgenik Resisten Hama
Tanaman transgenik resisten hama dihasilkan dengan mengembangbiakkan bakteri Bacillus thuringiensis yang diekstrak dan dimurnikan sehingga memperoleh kristal biopestisida.
- Tanaman Transgenik Resisten Penyakit
Beberapa produk tanaman transgenik resisten penyakit diantaranya adalah pengembangan gen thionin untuk pemberantasan Phytophthora infestans, transgenik coat protein Johnson grass mosaic potyvirus (JGMV) pada suatu tanaman untuk menanggulangi virus yang terkait dengan transgenik tersebut, dan lainnya.
- Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu aplikasi bioteknologi tertua yang juga memberikan kontribusi terbesar bagi pertanian seperti media penggandaan benih dan mengetahui secara baik mengenai titik tumbuh tanaman.
Berdasarkan produk yang dihasilkan oleh penerapan bioteknologi di bidang pertanian menjadikan kehadiran bioteknologi ini merupakan suatu hal yang harus terus dikembangkan.
Hal tersebut dikarenakan oleh tujuan bioteknologi sangat bermanfaat bagi kelangsungan sistem pertanian, khususnya di Indonesia.